Kompetensi Pedagogik Standar Kompetensi Guru
Sebagai guru profesional, Undang-undang Sisdiknas telah mewajibkan guru untuk memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Idealnya bahwa keempat kompetensi tersebut mampu meningkatkan performa guru dalam dunia
pendidikan. Saya sangat setuju bahwa memang seorag guru harus memiliki ke
empat kompetensi tersebut. Karena pertama, kompetensi profesional terkait dengan bagaimana guru mempunyai kemampuan dalam bidang
keilmuan yang sudah jelas diukur dengan hasil akhir adalah nilai kuantitatif yang bersifat kognitif. Sedangkan ketiga kompetensi seperti
pedagogik, sosial, dan kepribadian adalah kompetensi yang bersifat nonkognitif atau bisa disebut sebagai kemampuan yang berbasis pada
karakter. Ketiga kompetensi ini yang memang sulit sekali dimiliki oleh seorang guru, karena pada dasarnya pendidikan kita sudah membiasakan
pada sebuah hasil yang diukur dengan Ujian Nasional UN yang mana guru terlena hanya memberikan pengajaran yang berbasis pada hasil yang
bersifat kuantitatif sehingga tidak sadar bahwa proses lah yang sebenarnya penting untuk ditanamkan oleh peserta didik.
Proses pembelajaran memberikan peranan penting bagi guru untuk memberikan pembiasaan diri agar siswa diajarkan bagaimana mempunyai
karakter yang baik seperti misalnya bertanggung jawab, peduli dengan lingkungan, menghormati orang lain, sopan santun, rasa ingin tahu,
kegigihan dan sebagainya akan mengantarkan mereka Peserta Didik pada keberhasilan dalam pendidikan.
Kedua, bahwa ke empat kompetensi guru tersebut dinilai mampu meningkatkan kualitas guru apabila kompetensi profesional, pedagogik,
sosial dan kepribadian dikolaborasikan dan ditanamkan dengan baik sehingga
hasilnya akan
efektif seperti
misalnya pengetahuan
membutuhkan karakter begitu juga sebaliknya bahwa karakter juga membutuhkan pengetahuan agar mampu mengendalikan diri mana yang
baik digunakan dan atau dilakukan sehingga proses pembelajaran berjalan
dengan nilai edukasi supaya peserta didik memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Di latar belakang masalah dijelaskan bahwa kompetensi guru masih dikatakan belum memenuhi standar karena rerata hasil Uji
Kompetensi Guru UKG dan Uji Kompetensi Awal UKA adalah 4, sedangkan untuk hasil UKG nilai rerata tertinggi adalah 51,03. Saya
berasumsi bahwa hal ini terjadi karena bisa jadi guru tersebut saat mengikuti Uji Kompetensi Awal UKA dan Uji Kompetensi Guru UKG
tidak mempersiapkan diri untuk belajar. Jelas bahwa kebanyakan guru memang sudah memiliki keluarga sehingga mereka sulit untuk membagi
waktu antara sekolah dan kehidupan sehari-hari di keluarga. Selanjutnya, bisa jadi guru malas untuk belajar karena mungkin
UKA UKG memiliki bobot soal yang dianggap mudah untuk dikerjakan atau bisa jadi juga bahwa komputer yang digunakan mengalami hambatan
dan atau guru tersebut tidak tahu cara menggunakan komputer. Dengan demikian, kerangka berpikir ini membutuhkan penelitian
yang relevan untuk menjawab asumsi-asumsi di atas, dan mencari tahu apakah guru yang UKA dan UKG nya rendah belum menguasai ke empat
kompetensi tersebut. Maka dari itu, keempat kompetensi tersebut penting sekali untuk diterapkan dalam pendidikan supaya penampilan guru
menjadi unggul dan mampu menerapkan kepada peserta didik agar mereka peserta didik memiliki kemampuan baik kognitif maupun nonkognitif.
26
BAB III METODE PENELITIAN