Latar Belakang Masalah oAnalisis Itompetensi Ciuru SMK PUSTEI( Serpong
dengan materi ajar; b materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; c hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; d penerapan konsep
keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan e kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan
budaya nasional”.
34
Menurut Martinis Yamin bahwa “kemampuan profesional
mencakup: 1.
Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan, dan konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang
diajarkan; 2.
Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan;
3. Penguasaan proses-proses kependidikan, keguruan, dan pembelajaran
siswa”.
35
Menurut Sudarwan Danim, kompetensi profesional terdiri dari dua ranah subkompetensi:
1. Menguasai substansi keilmuan terkait dengan bidang studi, memahami
materi ajar yang ada dalam kurikulum; 2.
Menguasai struktur dan metode keilmuan untuk memperdalam pengetahuanmateri bidang studi.
36
Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau
seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:
1. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi
program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan
2. Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang
relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan
34
Musfah, Op. cid. h. 54.
35
Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Jakarta: Gaung Persada Press, 2006 cet. 2, h. 22.
36
Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, Bandung: CV Alfabeta, 2013 cet. 3, h. 24.
program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.
37
Dari penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kompetensi profesional terkait dengan bagaimana penguasaan materi yang dimiliki
oleh guru, apabila guru tidak mampu menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan berarti guru tersebut tidak bisa dikatakan profesional.
Kompetensi profesional sangat erat kaitannya dengan profesi yang dalam pelaksanaannya memerlukan syarat tertentu.
Maka dari itu, guru mempunyai kedudukan profesional yang salah satu bentuk kompetensinya diukur melalui Uji Kompetensi Awal UKA
dan Uji Kompetensi Guru UKG. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 2012 bahwa “Uji kompetensi awal adalah uji
kompetensi untuk menguji penguasaan guru terhadap kompetensi profesional dan pedagogik, dan diperuntukkan bagi guru yang akan
mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan melalui pola pendidikan dan latihan profesi guru”. Pendidikan dan latihan profesi guru selanjutnya
disebut PLPG adalah salah satu pola sertifikasi guru dalam jabatan yang penilaiannya melalui pengamatan, uji kinerja, dan ujian lisan.
38
Uji kompetensi awal dimaksudkan untuk meningkatkan dan memastikan kesiapan guru dalam mengikuti pendidikan dan latihan profesi
guru PLPG. Pelaksanaan uji kompetensi awal melibatkan berbagai instansi antara lain BPSDMP dan PMP, LPTK, LPMP, dan Dinas
Pendidikan KabupatenKota.
39
Sedangkan Uji Kompetensi Guru menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 tahun 2012
bahwa “Uji kompetensi guru yang selanjutnya disebut UKG adalah
37
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 3 tentang Guru
38
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2012 pasal 1 tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan
39
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi
Awal, 2012.
pengujian terhadap penguasaan kompetensi profesional dan pedagogik dalam ranah kognitif sebagai dasar penetapan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan dan bagian dari penilaian kinerja guru. UKG dilakukan untuk pemetaan kompetensi dan sebagai dasar
kegiatan pengembangan keprofesian guru berkelanjutan yang dilakukan secara periodik. Aspek yang diujikan dalam UKG adalah kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional dalam ranah kognitif. Kompetensi pedagogik yang dimaksud adalah:
1. Mengenal karakterstik dan potensi peserta didik;
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif;
3. Menguasai perencanaan dan pengembangan kurikulum;
4. Menguasai langkah-langkah pembelajaran yang efektif; dan
5. Menguasai sistem, mekanisme, dan prosedur penilaian.
Kompetensi profesional sebagaimana dimaksud adalah; 1.
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu guru;
2. Menguasai metodologi keilmuan sesuai bidang tugas yang dibebankan
kepada guru; dan 3.
Menguasai hakikat profesi guru.
40
UKG dilaksanakan melalui 2 dua cara yaitu: 1.
Sistem online, atau 2.
Sistem manual. Persyaratan Uji Kompetensi Guru yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki sertifikat pendidik;
2. Belum memasuki pensiun pada tahun 2012;
3. Masih aktif menjadi guru; dan
4. Yang belum bersertifikat pendidik, dengan syarat berstatus PNS atau
guru tetap yayasan serta memiliki NUPTK.
41
40
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 tahun 2012 tentang Uji Kompetensi Guru.
41
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 tahun 2012 tentang Uji Kompetensi Guru