Tabel 4.15 Assesmen Berkelanjutan
No. Kurang
efektif Cukup
efektif Efektif
Sangat efektif
1 1
2 2
2 1
3 1
2 4
1 1
1 1
5 1
1 6
1 1
7 1
2 8
1 2
9 1
2 10
1 1
1
Total 1 x 1 = 1
7 x 2 = 14 7 x 3 = 21
15 x 4 = 60
Total keseluruhan = 1 + 14 + 21 + 60 = 2,6 cukup efektif 36
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penilaian berkelanjutan cukup efektif. Dalam hal ini, menurut para guru, penilaian berkelanjutan
atau remedial baik untuk dilakukan, ada juga guru yang mengatakan kurang setuju apabila dilakukan penilaian berkelanjutan atau remedial.
i. Melakukan Tindakan Reflektif Untuk Peningkatan Kualitas
Pembelajaran
Guru SMK PUSTEK, melakukan reflektif untuk peningkatan kualitas belajar siswa dengan cara sebagai berikut;
1. Memberikan tugas;
2. Membaca buku; dan
3. Browsing.
Menurut para guru, kegiatan ini dilakukan karena membaca buku akan menambah wawasan peserta didik, memberikan tugas akan
mengulang kembali materi pelajar yang telah diberikan sehingga menguatkan terhadap daya ingat, sedangkan browsing akan memudahkan
peserta didik untuk mencari materi pelajaran yang sesuai, yang sulit dicari di dalam buku.
Kegiatan belajar-mengajar tidak difokuskan hanya pada buku pelajaran saja, tetapi bagaimana siswa mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga SMK PUSTEK mempunyai program Praktek Kerja Industri Prakerin dan bekerja sama dengan instansi atau
dunia usaha untuk menyalurkan potensi yang dimiliki peserta didik mereka. Dalam melakukan praktek kerja, guru selalu memberikan
pemantauan kepada peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung.Pada saat Praktek Profesi Keguruan Terpadu PPKT, penulis
dilibatkan dalam pengawasan siswa yang sedang melakukan Prakerin. Biasanya dilakukan selama 2 minggu atau 3 minggu sekali, sehingga akan
diketahui perkembangan dari peserta didik mereka. Bagi peserta didik yang melanggar peraturan saat melakukan Prakerin, maka peserta didik
tersebut diberikan peringatan tetapi apabila sudah diberikan peringatan masih mengulang untuk melanggar aturan maka peserta didik tersebut
dikeluarkan dari tempat praktek .
2. Kompetensi Kepribadian
a. Bertindak Sesuai dengan Norma Agama, Hukum, Sosial, dan
Kebudayaan Nasional Indonesia.
Kepribadian manusia seharusnya tercermin dalam pancasila yang berbunyi:
1. Ketuhanan yang Maha Esa;
2. Kemanusian yang adil dan beradap;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan; 5.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
74
Sebagai seorang guru, seharusnya memiliki sikap baik seperti yang tertera dalam pancasila.Artinya guru adalah orang yang digugu dan ditiru.
74
Teks Pancasila
Memiliki sifat religius kepada Sang Pencipta, memiliki motivasi, bersikap adil atau tidak diskriminasi, tidak memiliki sikap matrealisme yang
memandang segala sesuatu dengan materi, mempunyai keberadaban, menghargai dan peduli dengan sesama manusia.
Ada hal yang menarik ketika peneliti bertanya, apakah yang menjadi pedoman kepribadian seorang guru agar memiliki sifat-sifat yang
positif untuk peserta didik? Jawabannya adalah tidak tahu. Padahal peneliti telah memberikan pilihan atas jawaban yang akan dipilih, Undang-undang
Dasar 1945 atau Pancasila. Ternyata guru tersebut mengatakan “ jarang
membaca pancasila ”
75
. Walaupun jarang dibaca, setidaknya guru memahami apa yang tertera dalam pancasila sebagai manusia.
Pada saat melakukan wawancara dengan guru, peneliti bertanya, seberapa seringkah guru mengucapkan terima kasih kepada siswa dalam
seminggu? jawaban hasil wawancara yaitu: 10 orang guru menjawab sering, satu 1 orang guru menjawab jarang. Berdasarkan jawaban
tersebut, guru yang menjawab sering karena memberikan terima kasih adalah salah satu penghargaan atau apresiasi untuk peserta didik ketika
mereka mau mendengarkan apa yang disampaikan guru, memberikan ucapan terimakasih membuat peserta didik merasa dihargai, memberikan
ucapan terima kasih merupakan salah satu do’a agar apa yang dipelajari oleh peserta didik menjadi bermanfaat. Selain itu, ada juga guru yang
berkata “ guru itu harus memiliki sifat yang rendah hati”. Artinya ketika kita selesai meminta siswa untuk fokus belajar, meminta siswa untuk
mengerjakan sesuatu harus selalu mengucapkan terima kasih.
76
Namun, ada juga guru yang mengatakan bahwa Ia jarang mengucapkan terima kasih kepada peserta didik. Menurutnya, hal itu
75
Guru Bahasa Inggris, Wawancara Kompetensi Guru, Tangerang: SMK PUSTEK Serpong, 2014.
76
Guru PUSTEK, Wawancara Kompetensi Guru, Tangerang: SMK PUSTEK Serpong, 2014.
jarang terlintas dipikirannya.
77
Apabila selesai kegiatan belajar mengajar, Ia hanya mengucapkan salam. Artinya, tidak semua guru pandai
bersosialisasi dan berinteraksi dengan peserta didik. Padahal salah satu cara untuk memberikan suri tauladan sebagai seorang guru harus dimulai
dengan hal kecil, yang salah satunya adalah memberikan ucapan terima kasih kepada peserta didik. Dengan begitu, hal tersebut sudah
memberikan sedikit pembelajaran karakter kepada peserta didik, bagaimana manusia saling menghargai.
b. Menampilkan diri Sebagai Pribadi yang Jujur, Berakhlak Mulia,
dan Teladan Bagi Siswa dan Masyarakat.
Guru merupakan manusia yang digugu dan ditiru. Itulah kalimat yang dikatakan salah satu guru. Artinya guru memang harus memberikan
sesuatu yang positif kepada siswa. Hal-hal yang dilakukan guru di SMK PUSTEK yaitu:
1. Tidak membedakan antara peserta didik yang normal dengan peserta
didik yang keterbatasan mental; 2.
Memberikan contoh untuk melakukan sholat apabila mereka muslim; 3.
Tidak mencontek dan lain-lain. Namun, dalam proses penelitian, peneliti melihat bahwasannya
masih ada guru yang tidak masuk dengan keterangan izin sehingga hanya meninggalkan tugas untuk peserta didik. Akibatnya beberapa siswa
berkeliaran di lingkungan sekolah, duduk-duduk di depan teras sekolah, ngobrol dan lain-lain. Hal ini tentu tidak bisa dijadikan suri tauladan
kepada siswa. Kemudian, saat mengunjungi salah satu kelas, belum waktunya
istirahat peserta didik sudah banyak yang pergi ke kantin untuk makan dan membeli makanan.Setelah peneliti bertanya apakah sudah waktu istirahat
dan mere ka menjawab “belum”. Mereka mengatakan bahwa hal seperti ini
77
Guru Bahasa Inggris, Wawancara Kompetensi Guru, Tangerang: SMK PUSTEK Serpong, 2014.