Input oriented Ouput oriented

46 tersebut bersifat relatif terhadap perkiraan kinerjanya yang “terbaik” dari industri tersebut. Kondisi ini terjadi, apabila semua lembaga keuangan tersebut menghadapi kondisi pasar yang sama. Pendekatan frontier lebih superior karena penggunaan teknik program atau statistic yang menghilangkan pengaruh dari perbedaan harga input dan faktor eksogen lainnya dalam mempengeruhi kinerja yang akan diobservasi. Pendekatan ini telah digunakan secara lebih luas dalam analisis regulasi, yaitu untuk mengukur pengaruh dari merger dan akuisisi,regulasi modal, deregulasi suku bunga deposito, pergeseran restriksi geografis pada cabang dan holding dari perusahaan akuisisi. Keuntungan yang paling utama dari pendekatan ini adalah dapat mengukur secara objektif kuantitatif dengan menghilangkan pengaruh dari harga pasar dan faktor eksogen lainnya yang mempengaruhi kinerja yang akan diobservasi.

2. Pendekatan Pengukuran Efisiensi

Baik efisiensi teknis dan alokatif dapat diukur dengan dua pendekatan utama, yaitu: 29

a. Input oriented

Pendekatan sisi input digunakan untuk menjawab berapa banyak kuantitas input dapat dikurangi secara proporsional untuk memproduksi kuantitas output yang sama. 29 Francesco Porcelli, “Measurement of Technical efficiency, A brief Survey on Parametrik and non-parametrik Techniques ,” University of Warwick, 2009.h.4-6 47 Pada gambar di atas, isoquant yang ditandai dengan garis isoqLy dan input Ly yang menggunakan 2 jenis input x 1 dan x 2 , dan satu jenis output y. Kombinasi input yang terletak pada isoquant yaitu x c dan x d akan mengidentifikasi perusahaan yang efisien. Sebaliknya, kombinasi input yang terletak di sebelah kanan melebihi garis isoquant, seperti x a dan x b , akan mengidentifikasi unit bisnis yang tidak efisien. Dalam contoh ini x a dan x b adalah unit yang kurang efisien. Unit ini bisa menjadi unit yang efisien apabila mengurangi input x a dan x b untuk memproduksi 1 output yang sama, sehingga x a dan x b berada pada titik ρa and ρb. Jarak antara x a dan ρa atau x b dan ρb merupakan potential 48 improvement , yaitu jarak yang mencerminkan besaran input yang harus dikurangi pada titik x a dan x b agar perusahaan efisien.

b. Ouput oriented

Pendekatan sisi output digunakan untuk menjawab banyaknya kuantitas output yang harus ditingkatkan secara proporsional dengan kuantitas input yang sama. Gambar di atas menampilkan garis isoquant ditandai dengan IsoqP x yang merupakan kumpulan unit yang paling efisien diantara unit-unit yang ada.dan output set P x terdiri dari dua-output Y 1 dan Y 2 satu x input. Kombinasi output yang terletak pada isokuan, misalnya, y c dan y d , akan mengidentifikasi unit-unit yang efisien. Sebaliknya, kombinasi output yang 49 berada di dalam garis isoquant, misalnya, y a dan y b , akan mengidentifikasi unit-unit yang tidak efisien Dalam contoh ini ya dan yb adalah unit yang tidak efisien. Unit y a dan y b akan menjadi efisien apabila meningkatkan outputnya sehingga berada di titik e a dan e b . Jarak antara y a dan e a atau y b dan e b adalah jumlah potential improvement yang mungkin dilakukan perusahaan pada titik y a dan y b agar menjadi perusahaan yang efisien secara teknis. Kedua orientasi ini input-oriented and output-oriented tergantung pada keterbatasan control oleh manajemenpengguna model DEA baik terhadap input atau output yang dimiliki oleh unit tersebut. Bila ada manajemen memiliki control terbatas pada output ataupun tidak ada keterkaitan sama sekali terhadap outputnya misalnya besarnya insentif yang diterima oleh staf Puskesmas kurang berpengaruh terhadap jumlah pasien yang dilayani, maka yang yang dipilih adalah efisiensi berorientasi input. Efisiensi yang berorientasi pada output, digunakan pada unit yang telah memiliki input yang memadai sehingga manajemen unit tersebut hanya berfokus pada output dan pengembangannya melalui strategi pemasaran atau menaikkan reputasi kualitas pelayanannya dimata pelanggan. Jika sebuah organisasi secara teknis tidak efisien dari suatu perspektif uang berorientsai input, maka dia juga akan secara teknis tidak efisien dari suatu perspektif yang berorientasi output. 30 30 Retno Wulansari, “Efisiensi relatif Operasional Puskesmas-Puskesmas di Kota Semarang Tahun 2009,” Tesis Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, Universitas Indonesia,2010. 50

3. Hubungan Input Output

Dokumen yang terkait

Determinan Efisiensi BUMD RegionalSumatera Berdasarkan Data Envelopment Analysis (DEA) Studi Kasus: Bank Aceh, Bank Nagari, dan Bank Sumut

0 50 77

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah dengan menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Kasus pada bank Muamalat Syariah, Bank Mandiri Syariah dan BRI Syariah Periode 2010-2012)

0 10 143

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah dan bank Konvensional dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

0 15 100

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Periode 2008-2012)

0 4 168

Analisis Total Factor Productivity (TFP) dan efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2010 – 2015)

2 18 178

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 2 15

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 10

ANALISIS EFISIENSI TEHNIK PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Analisis Efisiensi Tehnik Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Pada 6 Bank Syariah Tahun 2011).

0 2 14

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 1 15