Metode Kinerja Efisiensi Efisiensi

40 biaya dimana biaya per unit dari output adalah yang paling minimal. Dengan kata lain, untuk tingkat output tertentu, suatu proses produksi dikatakan efisien secara ekonomi jika tidak ada proses lainnya yang dapat digunakan untuk memproduksi tingkat output tersebut pada biaya per unit yang paling kecil. Pada dasarnya ada dua metodologi utama untuk mengukur efisiensi teknis: ekonometrik parametrik dan matematika nonparametrik. Kedua teknik tersebut menggunakan metode yang berbeda untuk menyelubungi data.Dengan demikian mereka membuat akomodasi yang berbeda untuk random noise dan fleksibilitas dalam struktur produksi. 26

1. Metode Kinerja Efisiensi

Dalam melakukan analisa perbandingan kinerja efisiensi, kita dapat menghitungnya dengan berbagai metode, antara lain : 27 a. Metode Parametrik 1 Analisis rasio Merupakan metode yang paling sederhana dalam menghitung kinerja khususnys mengenai produktivitasefisiensi. Pendekatan ini memberikan informasi mengenai hubungan antara satu input dengan satu output, dirumuskan dengan : 26 Francesco Porcelli, “Measurement of Technical efficiency, A brief Survey on Parametrik and non-parametrik Techniques ,” University of Warwick, 2009.h.9. 27 Retno Wulansari, “Efisiensi relatif Operasional Puskesmas-Puskesmas di Kota Semarang Tahun 2009,” Tesis Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, Universitas Indonesia, 2010. 41 Efisiensi pr oduktivitas = Output Input 2 Regresi Least-Square LSR Pendekatan LSR dapat mengakomodasi banyak intput dan output dan mgnhitung gangguan noise dengan mempergunakan derajat kesalahan error. Manfaat dari LSR lainnnya adalah bisa dipergunakan untuk mengukur perubahan teknis saat mempergunakan data time- series. Namun LSR juga memuliki kelemahan yaitu : b LSR mempergunakan ukuran tendensi terpusat tehnik rata-rata sehingga tidak bisa diketahui hubungan yang paling efisien dari data yang diolah. c LSR tidak bisa mengidentifikasi unit yang tidak efisien d LSR mensyaratkan fungsi produksi pra-spesifikasi akibat formula parametriknya 3 Total Faktor Produktivitas TFP TFP dihitung berdasarkan penggunaan index angka.Index angka bisa digunakan untuk mengukur harga dan perubahan kuantitasdari waktu ke waktu dan juga mengukur perbedaan antara unit-unit organisasi. Rumus TFP : ? ? ib ib N i= 1 ia ia N i= 1 42 Dimana index TFP ab mengukur perubahan nilai pada kuantitas output N yang diseleksi dari periode ‘a” ke “b”, dengan p mewakili harga dari output-output tersebut. 4 Stochastic Frontier Approach SFA SFA merupakan salah satu metode parametrik yang bisa digunakan untuk menguji hipotesa.Teknik SFA mempergunakan kemungkinan maksimum perkiraan ekonometrik sehingga mampu mengidentifikasi gangguan yang bisa memperngaruhi nilai efisiensi. Namun umumnya teknik SFA hanya mampu mengakomodasi output tunggal dengan banyak input. b. Metode nonparametrik 1 Data Envelopment AnalysisDEA DEA berasumsi bahwa tidak semua unit kerja memiliki kinerja yang efisien. DEA mengkomodasi banyak input dan banyak output dalam penghitungan model program liniernya guna menghasilkan nilai tunggal efisiensi bagi setiap observasi. Nilai ini bisa digunakan untuk mengukur efisiensi teknis, skala efisiensi, dan efisiensi alokatif. 2 Free Disposable Hull FDH Model FDH juga merupakan perhitungan non paraetrik yang menentukan nilai efisiensi bagi unit yang diobservasi. Secara garis besar model FDH sama seperti DEA namun bila digambarkan dalam grafik, garis batasan frontier yang dibentuk oleh model DEA sama 43 sekali tak secembung model DEA berdasarkan asumsi yang digunakan. Garis batasan FDH berbentuk anak tangga sehingga nilai efisiensi yang dihasilkan oleh FDH lebih besar atau sama dengan model DEA. Akibatnya maka unit kerjayang dianggap efisien, lebih banyaj yang dihasilkan oleh model FDH daripada model DEA. Namun kedua teknik ini memiliki kemampuan yang sama untuk mengevaluasi dan membandingkan kinerja organisasi yang menggunakan beberapa sumberdaya dalam memberikan layanannya. Pemilihan untuk menggunakan model non parametrik dalam menganalisa suaru kelompok data, tergantung pada ketertarikan analis dan tujuan penganalisaannya. Menurut Silkman 1986; Ario 2005 dalam Harjun Murharam dan Pusvitasari 2007, ada tiga jenis pendekatan pengukuran efisiensi khusus perbankan, yaitu: a. Pedekatan rasio, yaitu pendekatan rasio dalam mengukur efisiensi dilakukan dengan cara menghitung perbandingan output dengan input yang digunakan. Pendekatan ini akan dinilai memiliki efisiensi yang tinggi apabila dapat memproduksi jumlah output yang maksimum dengan input tertentu. ? ? ????? ?? = Output Input 44 Kelemahan dari pendekatan ini adalah apabila terdapat banyak input dan output yang akan dihitung sebcara bersamaan, sehinggabanyak perhitungan yang menimbulkan asumsi yang tidak tegas. b. Pendekatan regresi, yaitu pendekatan yang menggunakan sebuah model dari tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai tingkat input tertentu. Fungdinya dapat dilihat di bawah ini: ? = ? ? 1, ? 2, ? 3, ? 4, . ? ? Diamana Y = Output, X = Input Pendekatan regresi akan menghasilkan hubungan yang dapat digunakan untuk memproduksi tingkat output yang dihasilkan sebuah Unit Kegiatan Ekonomi UKE pada tingkat output tertentu. UKE tersebut akan bernilai efisien, apabila mampu menghasilkan jumlah output lebih banyak disbanding jumlah output hasil estimasi. Pendekatan ini juga tidak dapat mengatasi kondisi banyak output, karena hanya satu indikator output yang dapat ditampung dalam sebuah persamaan regresi.apabila dilakukan penggabungan banyak output dalam satu indikator, informasi yang dihasilkan menjadi tidak rinci lagi. c. Pendekatan frontier. Menurut Razif Yunus, 28 pendekatan ini didasarkan pada frontier atau batasan. Pendekatan ini semakin popular diterapkan untuk mengukur tingkat efisiensi, karena didasarkan pada perilaku institusi, 28 Razif Yunus, “Pengaruh Penerapan Peraturan Kesehatan Keuangan Terhadap Efisiensi Kinerja Perusahaan Asuransi Kerugian yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta 2002-2006,” Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2007. h.26. 45 dalam hal ini bagaimana pihak institusi memaksimalkan output ataupun dengan meminimalkan input. Olehkarenanya deviasi dari frontier dapat diinterpretasikan sebagai ukuran dari efisiensi yang merupakan standar kondisi optimal yang mungkin dicapai. Pendekatan ini mempunyai dua jenis yaitu: parametrik dan non-parametrik. Pendekatan parametrik terdiri dari Stochastic Frontier Approuch SFA yaitu perluasan dari model asli deterministic untuk mengukur efek-efek yang tidak terduga stochastic Frontier di dalam batas produksi, Distribution Free Approach DFA merupakan efisiensi biaya mengukur seberapa dekat biaya dari duatu bank dengan biaya terendah yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang sama pada kondisi yang sama, dan Thick Frontier Approuch TFA, sedangkan non-parametrik meliputi Data Envelopment Analysis DEA yaitu model pemrograman linier fraksional yang dapat mencakp banyak output dan input tanpa perlu menentukan bobot untuk setiap variabel sebelumnya tanpa perlu penjelasan eksplisit mengenai hubungan fungsional antara input dan output tidak seperti regresi. Beberapa tahun terakhir ini perhitungan kinerja lembaga keuangan yang lebih difokuskan pada pendekatan frontier efficiency atau x-efficiency, mengukur penyimpanan dari lembaga keuangan berdasarkan “best practice” atau berlaku umum pada pendekatan frontier. Pendekatan frontier dari suatu lembaga keuangan dapat diukur melalui bagaimana kinerja lembaga keuangan 46 tersebut bersifat relatif terhadap perkiraan kinerjanya yang “terbaik” dari industri tersebut. Kondisi ini terjadi, apabila semua lembaga keuangan tersebut menghadapi kondisi pasar yang sama. Pendekatan frontier lebih superior karena penggunaan teknik program atau statistic yang menghilangkan pengaruh dari perbedaan harga input dan faktor eksogen lainnya dalam mempengeruhi kinerja yang akan diobservasi. Pendekatan ini telah digunakan secara lebih luas dalam analisis regulasi, yaitu untuk mengukur pengaruh dari merger dan akuisisi,regulasi modal, deregulasi suku bunga deposito, pergeseran restriksi geografis pada cabang dan holding dari perusahaan akuisisi. Keuntungan yang paling utama dari pendekatan ini adalah dapat mengukur secara objektif kuantitatif dengan menghilangkan pengaruh dari harga pasar dan faktor eksogen lainnya yang mempengaruhi kinerja yang akan diobservasi.

2. Pendekatan Pengukuran Efisiensi

Dokumen yang terkait

Determinan Efisiensi BUMD RegionalSumatera Berdasarkan Data Envelopment Analysis (DEA) Studi Kasus: Bank Aceh, Bank Nagari, dan Bank Sumut

0 50 77

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah dengan menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Kasus pada bank Muamalat Syariah, Bank Mandiri Syariah dan BRI Syariah Periode 2010-2012)

0 10 143

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah dan bank Konvensional dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

0 15 100

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Periode 2008-2012)

0 4 168

Analisis Total Factor Productivity (TFP) dan efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2010 – 2015)

2 18 178

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 2 15

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 10

ANALISIS EFISIENSI TEHNIK PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Analisis Efisiensi Tehnik Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Pada 6 Bank Syariah Tahun 2011).

0 2 14

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 1 15