Definisi bank pembangunan daerah

35 Perbandingan antara bank syariah dan bank konvensional disajikan dalam bentuk table berikut. 21 Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL Melakukan investasi yang halal saja Investasi yang halal dan haram Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual-beli, dan sewa Memakai perangkat bunga Profit dan falah oriented Profit oriented Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan Hubungan dengan nasabah dalam bentk hubungan debitor-debitor Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah Tidak terdapat dewan sejenis

8. Bank Pembangunan Daerah

22

a. Definisi bank pembangunan daerah

Bank Pembangunan daerah yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito atau mengeluarkan kertas-kertas berharga jangka menengah dan panjang, dan dalam usahanya memberikan kredit terutama memberikan kredit jangka menegah dan panjang di bidang pembangunan. 21 Ibid .,h.34 20 Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 10 tahun 2002 36 Bank Pembangunan Daerah didirikan dengan maksud khusus untuk menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah dalam rangka Pembangunan Nasional Semesta Berencana UU No.13 Tahun 1962 .tujuan awal didirikannya Bank Pembangunan Daerah adalah utuk mengemban misi publik sehingga orientasi profit tidak menjadi fokus. Bank Pembangunan Daerah didirikan di daerah-daerah tingkat I, dan saaat ini terdapat 26 Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia. Bank Pembangunan Daerah mempunyai relasi yang tidak dapat dipisahkan dengan prekonomian daerah dimana BPD tersebut berdiri sunarsip 2009, paragraph 2. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila BPD selalu melekat nama daerah asal BPD didirikan. Selain menjalankan kegiatan bank umum, BPD juga berfungsi sebagai kasir pemda, seperti dana realisasi APBD. Sehingga BPD memiliki karakteristik yang berbeda dengan kelompok bank lainnya BUMN, swasta, asing dan campuran yakni sebagian besar DPK merupakan dana milik pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah. Pendirian BPD adalah untuk mendorong pembangunan di daerah.BPD diarahkan untuk menopang pembangunan infrastruktur, UMKM pertanian, dan lain-lain kegiatan ekonomi dalam rangka pembangunan daerah.Awalnya, peran ini telah dapat dijalankan dengan baik oleh BPD.Namum dalam perkembangannya, peran tersebut mulai tergoyahkan. Fenomena ini dapat dilihat dari struktur pendanaan dana pihak ketiga dan pembiayaan yang dimiliki oleh BPD. 37 Berbeda dari perbankan secara umum, focus DPK BPD adalah giro sunarsip 2009, paragraph 4. Walaupun giro adalah dana termurah, namun perlu digaris bawahi bahwa giro juga yang paling tidak stabilvolatile. Porsi tabungan dan deposito di BPD masih relatif kecil, sehingga cukup sulit bagi bpd untuk menjadi bank yang dapat membiayai kredit jangka panjanginvestasi. 23

b. Fungsi Bank Pembangunan Daerah

Dokumen yang terkait

Determinan Efisiensi BUMD RegionalSumatera Berdasarkan Data Envelopment Analysis (DEA) Studi Kasus: Bank Aceh, Bank Nagari, dan Bank Sumut

0 50 77

Tingkat efisiensi bank umum Syariah (bus) menggunakan metode data envelopment analysisi (dea)

0 11 166

Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah dengan menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Kasus pada bank Muamalat Syariah, Bank Mandiri Syariah dan BRI Syariah Periode 2010-2012)

0 10 143

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah dan bank Konvensional dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

0 15 100

Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Periode 2008-2012)

0 4 168

Analisis Total Factor Productivity (TFP) dan efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2010 – 2015)

2 18 178

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 2 15

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Konvensional Dan Bank Umum Syariah Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea)(periode tahun 2008 - 2012).

0 1 10

ANALISIS EFISIENSI TEHNIK PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Analisis Efisiensi Tehnik Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi Pada 6 Bank Syariah Tahun 2011).

0 2 14

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

0 1 15