10
Sebagian pendidik barat memandang bahwa kegiatan tambahan itu merupakan sarana langsung untuk proses belajar mengajar sehingga
mereka memasukkannya dalam materi kurikulum yang akan diajarkan. Biasanya kegiatan ekstrakurikuler disusun bersamaan dengan penyusunan
kisi-kisi kurikulum dan materi pelajaran. Itu artinya, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelajaran di sekolah dan kelulusan siswa pun
dipengaruhi oleh aktivitasnya dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
8
3. Tujuan Rohis
Tujuan dibentuk dan dilaksanakannya kegiatan Rohis pada SMA Muhammadiyah 3 Jakarta adalah untuk meminimalisir terjadinya
penyimpangan-penyimpangan yang kerap terjadi pada para generasi muda dan menciptakan generasi muda yang berakhlakul karimah yang
berpegang teguh pada Al- Qur’an dan Al-Hadits.
9
Tujuan Rohis dibagi menjadi 2 yaitu: a. Tujuan Umum
Membantu siswa
dalam menuntaskan
pembelajaran secara
menyeluruh serta mempunyai kecakapan hidup berbasis Iman dan Taqwa Imtaq
b. Tujuan khusus Dapat membaca Al-
qur’an dengan baik dan benar, mempunyai semangat dalam melaksanakan ibadah, Berakhlak mulia, Mengetahui
dasar- dasar dalam berda’wah, mengetahui dasar-dasar pembinaan
remaja masjid,
mengetahui dasar-dasar
manajemen Masjid,
Menguasai method pembelajaran IQRO’, Mengetahui manajemen
pendirian dan pengelolaan pengajian anak-anak.
10
8
Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat,Terj. Dari
‘Ushulut Tarbiyah Islamiyah Wa Asalibiha Fil Baiti Wal Madrasati Wal Mujtama’ oleh Shihabuddin, Jakarta: Gema Insani Pers, 1995, h. 187.
9
Mulyadi, Panduan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam RohisKMM SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Tahun Ajaran 2013-2014, h. 2.
10
Mulyadi, Panduan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam RohisKMM SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Tahun Ajaran 2013-2014, h. 4.
11
B. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Sebelum membahas pengertian pendidikan Agama Islam, penulis akan terlebih dahulu mengemukakan arti pendidikan pada umumnya. Istilah
pendidikan berasal dari kata didik dengan memberinya awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan hal, cara dan sebagainya.
Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogie, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah
ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah
inisering diterjemahkan dengan tarbiyah, yang berarti pendidikan.
11
Kata pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses pengubahan sikap, dan tata laku seseorang, atau kelompok orang, dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.
12
Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu
menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya.
13
Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan yang dilakukan secara sadar oleh si pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
14
Dari semua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama adalah sebuah bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh
11
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2004 Cet. 4, h. 1
12
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, jilid IV, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 326.
13
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, Cet ke-4 h. 4
14
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. Al-maarif, 1981, cet. 5, h. 19