14
pada tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Bentuk insan kamil dengan pola takwa kepada Allah harus
tergambar dalam pribadi sesorang yang sudah terdidik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkah-
tingkah tersebut.
20
b. Tujuan Akhir Pendidikan Islam ini berlangsung selama hidup, maka tujuan kahir
akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir. Tujuan umum yang berbentuk Insan Kamil dengan pola takwa dapat
menglami naik turun, bertambah dn berkurang dalam perjalanan hidup seseorang.
Perasaan, lingkungan
dan pengalaman
dapat mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan Islam itu berlaku selama
hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan,memelihara dan memperthankan tujuan pendidikan yang telah dicapai.
21
c. Tujuan Sementara Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik
diberis sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk
tujuan instruksional yang dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional Umum dan Tujuan Instruksional Khusus TIU danTIK. Pada tujuan
sementara bentuk Insan Kamil dengan pola takwa sudah kelihatan meskipun dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya beberapa ciri
pokok sudah kelihatan pada pribadi anak didik.
22
d. Tujuan Operasional Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan
sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan
20
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999, cet. 2, h. 41-42.
21
Ibid., h. 42.
22
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999, cet. 2, h. 43.
15
mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional. Dalam pendidikan formal, tujuan ini disebut juga tujuan instruksional yang
selanjutnya dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional umum dan Tujuan Instruksional Khusus TIU dan TIK. Tujuan instruksioanal ini
merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit kegiatan pengajaran.
23
3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Mata pelajaran pendidikan agama Islam itu secara keseluruhannya dalam lingkup Al-
Qur’an dan al-hadis, keimanan, akhlak, fiqhibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan
agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah Swt, diri sendiri, sesama
manusia, makhluk lainnya maupun lingkungan.
24
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a. Al- Qur’an-Hadis
Merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti merupakan sumber akidah keimanan, syariah, ibadah, muamalah, dan akhlak sehingga
kajiannya berada di setiap unsur tersebut. b. Keimanan atau Aqidah
Merupakan akar atau pokok agama. Ibadah, muamalah dan akhlak bertitik tolak dari akidah, dalam arti sebagai manifestasi dan
konsekuensi dari akidah keimanan dan keyakinan hidup. c. Akhlak
Merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah Swt ibadah dalam arti khas dan hubungan manusia
23
Ibid., h. 44.
24
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, cet. 3, h.
131.
16
dengan manusia dan lainnya muamalah itu menjadi sikap hidup dan kepribadian
hidup manusia
dalam menjalankan
sistem kehidupannya.
25
d. Fiqihibadah syariah Merupakan sistem norma aturan yeang mengatur hubungan manusia
dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan makhluk lainnya. Dalam hubungan dengan Allah diatur dalam ibadah dalam arti khas
thaharah, salat, zakat, puasa, dan haji dan dalam hubungan dengan sesama manusia dan lainnya diatur dalam muamalah dalam arti luas.
e. Sejarah tarikh Merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari
masa ke masa dalam usaha bersyariah beribadah dan bermualah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya yang
dilandasi oleh akidah.
26
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
27
4. Metode Pendidikan Agama Islam
Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan untuk mengajarkan pendidikan agama Islam
a. Metode Mutual Education Yaitu suatu metode mendidik secara kelompok yang pernah
dicontohkan oleh Nabi. Misalnya Nabi dicontohkan Nabi sendiri dalam mengajarkan shalat dengan mendemonstrasikan cara-cara shalat
yang baik.
28
25
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001, h. 80.
26
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001, h. 80.
27
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 2,
http:bsnp- indonesia.orgid?page_id=63
.
28
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999, cet. 2, h. 110.