16
dengan manusia dan lainnya muamalah itu menjadi sikap hidup dan kepribadian
hidup manusia
dalam menjalankan
sistem kehidupannya.
25
d. Fiqihibadah syariah Merupakan sistem norma aturan yeang mengatur hubungan manusia
dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan makhluk lainnya. Dalam hubungan dengan Allah diatur dalam ibadah dalam arti khas
thaharah, salat, zakat, puasa, dan haji dan dalam hubungan dengan sesama manusia dan lainnya diatur dalam muamalah dalam arti luas.
e. Sejarah tarikh Merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari
masa ke masa dalam usaha bersyariah beribadah dan bermualah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya yang
dilandasi oleh akidah.
26
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
27
4. Metode Pendidikan Agama Islam
Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan untuk mengajarkan pendidikan agama Islam
a. Metode Mutual Education Yaitu suatu metode mendidik secara kelompok yang pernah
dicontohkan oleh Nabi. Misalnya Nabi dicontohkan Nabi sendiri dalam mengajarkan shalat dengan mendemonstrasikan cara-cara shalat
yang baik.
28
25
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001, h. 80.
26
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001, h. 80.
27
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 2,
http:bsnp- indonesia.orgid?page_id=63
.
28
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999, cet. 2, h. 110.
17
b. Metode Mendidik dengan Bercerita Yaitu dengan mengisahkan peristiwa sejarah hidup manusia masa
lampau yang menyangkut ketaatannya atau kemungkarannya dalam hidup terhadap perintah Tuhan yang dibawakan oleh Nabi atau Rasul
yang hadir di tengah mereka.
29
Sebagaimana Allah Swt berfirman:
...
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal
.” Q.S. Yusuf [12]: 111
Metode Pemberian Contoh dan Teladan Metode yang cukup besar pengaruhnya dalam mendidik anak adalah
metode pemberian contoh dan teladan. Allah telah menunjukkan bahwa contoh keteladanan Nabi Muhammad adalah mengandung nilai
paedagogis bagi manusia.
30
Sebagaimana Allah berfirman:
...
”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik.” Q.S. Al-Ahzab [33]: 21
c. Metode Diskusi Dalam dunia pendidikan metode diskusi ini mendapat perhatian
karena dengan diskusi akan merangsang murid-murid berpikir atau mengeluarkan pendapatnya sendiri. Metode diskusi bukan hanya
percakapan atau debat biasa saja, tapi diskusi timbul karena adanya masalah yang memerlukan jawaban atau pendapat yang bermacam-
macam.
31
29
Ibid., h. 111.
30
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999, cet. 2, h. 117.
31
Zakiah Daradjat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet. 4, h. 292.
18
d. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah salah satu teknik mengajar yang dapat
membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini disebabkan karena guru dapat memperoleh gambaran
sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat mengungkapkan apa yang telah dicermahakan.
32
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar berasal dari dua suku kata, yaitu “prestasi” dan
“belajar”. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah: “Hasil yang telah dicapai dari yang telah
dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya .”
33
Dalam perspektif psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
34
Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa belajar adalah “tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek
kepribadian, baik fisik, maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap. ”
35
Menurut Sardiman menyatakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan
seperti dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
36
32
Zakiah Daradjat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet. 4, h. 307.
33
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, jilid IV, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 1101.
34
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Integrasi dan Kompetensi, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2005, h. 59.
35
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, h. 85.
36
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Integrasi dan Kompetensi, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2005, h. 59.