31
Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena
tertentu.
8
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert karena dapat mengukur sikap peserta didik dari keaktifannya melakukan kegiatan
organisasi siswa intra sekolah. Sikap keaktifan inilah yang akan dinilai melalui angketkuesioner yang akan diberikan peneliti terhadap sampel.
Berikut adalah kisi-kisi tabel kuesioner yang berkaitan dengan hubungan keaktifan berorganisasi siswa intra sekolah terhadap prestasi
belajar.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Angket
No Sub Variabel
Dimensi Indikator
Nomor Angket
1 Keaktifan
Kegiatan Ekstrakurikuler
Rohis Aktifitas
Kegiatan Ekstrakurikuler
Rohis Aktif dalam
menjalani rohis
Menjadi panitia dalam
kegiatan Rohis
Menyalurkan bakat dengan
aktif di Rohis
1, 3, 6, 7,
4, 28,
5, 8,
2 Dampak
terhadap prestasi Dukungan
pembimbing Memberikan
sarana dan 14,
8
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R D, Bandung: Alfabeta, 2013, Cet. XVI, h. 50.
32
belajar PAI Rohis dan
Sekolah
prasarana yang
dibutuhkan dalam
kegiatan Rohis
Membimbing siswa dalam
menjalani proses
kegiatan Rohis
15, 16, 26, 29,
3 Dampak
terhadap prestasi belajar PAI
Dampak terhadap diri
sendiri Kelebihan
Rohis dari kegiatan
Rohis Dampak
positif kegiatan
Rohis terhadap
pelajaran PAI
Dampak negatif
kegiatan Rohis
11, 12,
2, 9, 10, 13, 20,
17 18, 27,
19, 21, 22, 23,
24, 25,
33
terhadap pelajaran
PAI
2. Observasi
Peneliti melakukan observasi ke lokasi penelitian di SMA Muhammadiyah 3 untuk mengetahui secara langsung keadaan sekolah,
aktifitas kegiatan organisasi yang ada, dan prestasi belajar yang telah di capai. Hal ini dapat berguna untuk penulis sebagai acuan dasar penelitian
yang akan diteliti. Dalam observasi ini, salah satu data yang ingin diambil peneliti adalah
data tentang prestasi belajar siswa yang merupakan variabel penelitian. Adapun prestasi belajar yang dimaksud adalah nilai raport siswa yang aktif
dalam kegiatan Rohis.
E. Teknik Pengolahan Data
Dalam pengelolahan data penulis menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau
kuesioner yang berhasil di kumpulkan 2. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket sebagai
berikut: dalam sekala ini terdapat empat katagori jawaban yaitu: selalu, sering, jarang, dan tidak pernah. Item-item di beri skor berdasarkan
jawaban yang di pilih dan jenis-jenis pertanyaan positif dan negatif. Untuk pertanyaan positif skor yang bergerak dari jawaban skornya 4,3,2,1. untuk
pertanyaan negatif pensekoran bergerak sebaliknya. 3. Tabulating, yaitu mentabulasikan data jawaban yang berhasil di
kumpulkan kedalam tabel yang telah di sediakan.
34
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk mengukur hasil
keaktifan kegiatan Rohis adalah tes objektif sebanyak 30 tiga puluh butir
soal dalam bentuk multiple choices pilihan ganda dengan 4 empat alternatif jawaban yaitu: A, B, C, dan D. Dalam penelitian angket digunakan
ketentuan dengan skala 4-3-2-1 untuk pernyataan positif, dan skala 1-2-3-4 untuk pernyataan negatif.
Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen tersebut terlebih dahulu diuji coba agar dapat mengetahui validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
konstruk Construct Validity. Validitas konstruk merupakan yang terluas cakupannya dibanding dengan validitas lainnya, karena melibatkan banyak
prosedur termasuk validitas isi dan validitas kriteria. Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut.
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Dimana: r
xy
= koefisien korelasi suatu butiritem N
= jumlah subyek X
= skor suatu butiritem Y
= skor total Arikunto, 2005: 72 Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan r
tabel
r
kritis
. Bila r
hitung
dari rumus di atas lebih besar dari r
tabel
maka butir tersebut valid, dan sebaliknya.
2. Uji Realibilitas Dalam menguji reliabilitas digunkaan uji konsistensi internal dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.
2 2
11
1 1
t b
V k
k r
,
35
Dimana: r
11
= reliabilitas instrumen
k =
banyaknya butir pertanyaan
2 b
= jumlah varian butiritem
2 t
V
= varian total
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas r
11
0,6. Untuk memudahkan dalam mencari uji realibilitas, maka penulis juga
menggunakan SPSS versi 20.
G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dimiliki peneliti berdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors dengan rumus:
Keterangan: L
h
= Nilai Liliefors hitung Fz
= Peluang angka baku Sz
= Proporsi angka baku Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal atau tidak, maka nilai L
h
dibandingkan dengan nilai kritis L L
tabel
L
t
pada taraf nyata 5 0.05. Kriteria pengujian sampel dianggap normal jika nilai L
h
lebih kecil dari L
t
L
h
L
t
, dan sebaliknya sampel dianggap tidak normal jika nilai L
h
lebih besar dari L
t
L
h
L
t
. b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel atau data yang diteliti memiliki tingkat keragaman yang sama atau berbeda.
L
h
= Nilai terbesar dari |Fz – Sz|
36
Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F untuk data yang independen, dengan rumus:
Keterangan: F
h
= Nilai hitung dari uji F S²
= Nilai Varian dari masing-masing data Untuk mengetahui apakah sampel memiliki tingkat keragaman
yang sama atau berbeda, maka F
h
dikonsultasikan ke dalam tabel nilai kritis F dengan taraf nyata 5 0.05. Dalam pengujian ini data
dianggap homogen keragaman sama apabila nilai F
h
lebih kecil dari F
t
F
h
F
t
.
2. Pengujian Hipotesis
Setelah melakukan uji prasyarat seperti yang dijelaskan diatas, maka selanjutnya diadakan pengolahan dan analisis data, sehingga data-data
yang telah ada dapat dipahami kemudian diuraikan dan diinterpretasikan melalui analisis data.
Metode pengolahan data angket dilakukan dengan menjumlahkan skor jawaban dari masing-masing siswa, kemudian menjumlahkan seluruh skor
jawaban dari 30 sampel tersebut, ini dinamakan sebagai variabel X Keaktifan Berorganisasi. Untuk variabel Y prestasi belajar diambil dari
nilai raport masing-masing siswa pada semester pertama, kemudian dijumlahkan sseluruhnya. Variabel X dan variabel Y ini akan digunakan
memperoleh koefisien pengaruh antara keaktifan berorganisasi dan prestasi belajar siswa.
Untuk mengetahui hubungan antara keaktifan berorganisasi dan prestasi belajar, digunakan tekhnik analisa dan korelasi Product Moment
dengan rumus sebagai berikut :
37
Keterangan: r
xy
: Angka Indeks Korelasi “r” product Moment N
: Number of Cases ∑XY
: Jumlah hasil perkalian skor X dan Y ∑X
: Jumlah seluruh skor X ∑Y
: Jumlah seluruh skor Y Setelah dilakukan analisis data, maka hasilnya diinterpretasikan dan
disimpulkan. Adapun pedoman yang umum digunakan dalam memberikan interpretsi secara sederhana terhadap angka hasil koefisien korelasi
product moment adalah sebagai berikut:.
9
Tabel 3.2 Interpretasi r Product Moment
Besarnya “r” Product Moment r
xy
Interpretasi 0,00
– 0,20 Antara variabel X dan variabel Y
memang terdapat kolerasi, akan tetapi kolerasi itu sangat lemah atau sangat
rendah sehingga kolerasi itu diabaikan dianggap tidak ada kolerasi atau
pengaruh antara variabel X dan variabel Y
0,20 -0,40 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat kolerasi yang lemah atau rendah.
0,40 – 0,70
Antara variabel X dan variabel Y terdapat kolerasi yang sedang atau
cukupan. 0,70
– 0,90 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat kolerasi yang kuat atau tinggi.
9
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2010, Cet. 21, h 193