Pengujian Hipotesis Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

55 = 171900 ∑ XY = 138525 Kemudian dimasukkan kedalam rumus korelasi product moment berikut ini : r xy = √ = √ = √ = √ = √ = = -0,15895555 = - 0,159 Kemudian untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan variabel X Keaktifan Berorganisasi dalam menunjang keberhasilan variabel Y Prestasi Belajar Siswa, ini diketahui dari hasil Koefisien Determinasi dengan rumus sebagai berikut: KD = r 2 x 100 = 0,159 2 x 100 = 0,02581 x 100 = 2,5281 Keterangan: KD = Koefisien Determinasi kontribusi variabel X terhadap variabel Y R = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y 56

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Interpretasi Data

Hasil penelitian di atas diperoleh nilai koefisiensi korelasi r xy yaitu 0,159. Jika diperhatikan maka indeks korelasi yang diperoleh bertanda searah, ini berarti korelasi antara variabel X kegiatan ekstrakurikuler dan variabel Y prestasi belajar siswa terdapat hubungan yang searah, atau terdapat hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler Rohis dengan prestasi belajar siswa. Kemudian nilai tersebut diinterpretasikan dengan cara sederhana yaitu dengan memberikan interpretasi terhadap angka koefisien product moment. Adapun pedoman yang umum digunakan dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka hasil korelasi product moment adalah sebagai berikut : Tabel 4.14 Interpretasi r Product Moment Besarnya “r” Product Moment r xy Interpretasi 0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan dianggap tidak ada korelasi atau pengaruh antara variabel X dan variabel Y 0,20 -0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. 0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan. 57 0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. 0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi. Apabila diperhatikan nilai r xy yang telah diperoleh yaitu dan ternyata terletak antara 0,00 – 0,20. Berdasarkan yang telah dikemukakan di atas, dapat dijelaskan bahwa korelasi antara variabel X kegiatan ekstrakurikuler Rohis dan variabel Y prestasi belajar siswa adalah tergolong korelasi yang lemah atau rendah, sehingga dapat di interpretasikan bahwa antara kegiatan ekstrakurikuler Rohis dan prestasi belajar siswa memang terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah hubungan diantara variabel itu sangat rendah atau sangat lemah. Selanjutnya untuk menjawab hipotesis nihil dan hipotesis alternatif dilakukan dengan cara berkonsultasi pada nilai tabel r tabel product moment. Hal pertama yang dilakukan adalah terlebih dahulu mencari df atau db degree of freedom atau derajat kebebasan dengan menggunak rumus df = N-nr. Diketahui responden yang diteliti sebanyal 30 orang, maka N = 30. Kemudian terdapat 2 variabel yang penulis teliti dalam penelitian ini yaitu variabel X keaktifan berorganisasi siswa intra sekolah dan variabel Y prestasi belajar siswa, maka nr = 2. Dengan demikian maka df = 30 - 2 = 28. Maka dapat diketahui dengan df sebesar 28 diperoleh r tabel pada taraf signifikasi 5 sebesar 0,361 dan pada taraf signifikasi 1 sebesar 0,463. Kemudian dapat diinterpretasikan sebagai berikut. Pada taraf signifikan 1 diketahui bahwa 0,159 0,463 r hitung lebih kecil daripada r tabel. Maka Ho juga diterima dan Ha ditolak. Berarti pada taraf signifikasi 1 juga tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X keaktifan berorganisasi dan variabel Y prestasi belajar siswa. 58 Kemudian pada taraf signifikan 5 diketahui bahwa 0,159 0,361 r hitung lebih kecil daripada r tabel. Maka H diterima dan H a ditolak. Berarti pada taraf signifikasi 5 itu tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X keaktifan berorganisasi dan variabel Y prestasi belajar siswa. Dengan demikian korelasi antara kegiatan ekstrakurikuler Rohis dengan prestasi belajar siswa di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta merupakan korelasi yang sangat lemah atau bukanlah merupakan korelasi positif yang meyakinkan.

2. Temuan Penelitian

Jika melihat hasil interpretasi data di atas maka dapat diketahui bahwa hubungan antara siswa yang aktif dalam berorganisasi dengan prestasi yang mereka dapat bukanlah hubungan positif yang meyakinkan. Meskipun bukan sebuah hubungan positif yang meyakinkan, kan tetapi kedua variabel tersebut tetap memiliki hal positif bagi siswa yang aktif dalam ekstrakurikuler Rohis tersebut. Indikator yang menguatkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler Rohis di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta tetap mempunyai hubungan dalam meningkatkan prestasi belajar adalah dapat dilihat dari jawaban responden pada kuesioner tentang kegiatan ekstrakurikuler Rohis yang membuat hal- hal positif yang dilakukan anggota Rohis. Berikut penulis sajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.15 Saya aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Rohis di sekolah + NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 1. Selalu Sering Pernah Tidak pernah 10 12 8 33 40 27 Jumlah 30 100 59 Berdasarkan tabel di atas, siswa selalu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Rohis di sekolah, dengan penyebaran frekuensi jawaban 33 responden menjawab selalu, 40 responden menjawab sering, 27 responden menjawab pernah. Dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah, membuktikan bahwa kegiatan ekstrakurikuler Rohis diikuti oleh semua responden. Tabel 4.16 Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Rohis untuk meningkatkan prestasi belajar PAI + NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 2. Selalu Sering Pernah Tidak pernah 4 10 15 1 13,3 33,3 50 3,3 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel 13,3 siswa yang menyatakan selalu, 33,3 menyatakan sering, 50 menyatakan pernah dan 3,3 menyatakan tidak pernah. Tabel 4.17 Saya ikut berpartisipasi dalam kegiatan Rohis meskipun tidak menjadi penyelenggara acara + NO. SOAL JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE 3. Selalu Sering Pernah Tidak pernah 2 13 7 8 7 43 23 27 Jumlah 30 100

Dokumen yang terkait

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

Hubungan antara nilai UAS IPA di SMP dengan prestasi belajar biologi di SMA negri 94 Jakarta Barat

0 12 0

HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK DI SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

0 3 61

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI SMA MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 2 89

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA Hubungan Antara Minat Belajar Dan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 6 18

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) Implementasi Pendidikan Karakter Religius Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (ROHIS) (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonog

0 4 20

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMU MUHAMMADIYAH 1 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMU MUHAMMADIYAH 1 TEMANGGUNG.

0 1 16

EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN (ROHIS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI PADA SISWA DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG

2 17 126

Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Tonti dengan Disiplin dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 3 Yogyakarta.

0 0 114

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMK ISLAM PB. SOEDIRMAN 2 DI JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 9