Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 rangka pembentukan mental dan spiritual anak-anak didik yang merupakan generasi muda agar memiliki akhlak dan kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam sehingga kelak diharapkan mampu menjadi pemimpin yang baik bagi dirinya, keluarganya, dan orang lain. 11 Oleh karena itu keberadaan ektrakurikuler Rohis sebagai kegiatan keagamaan. Diharapkan dapat membantu dan menyempurnakan pembelajaran di kelas sehingga menghasilkan kompetensi siswa yang kurang memuaskan karena keterbatasan penyampaian materi-materi ajar. Maka Melalui kegiatan-kegiatan yang ada dalam ekstrakurikuler Rohis ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi yang telah disampaikan, atau menambah materi baru yang belum di sampaikan di dalam kelas. Pada dasarnya penyelenggaraan ekstrakurikuler di sekolah bertujuan menggali dan memotivasi siswa-siswa pada bidang tertentu. Karena itu aktivitas ektrakurikuler harus disesuaikan dengan hobi dan kondisi siswa, sehingga melalui kegiatan tersebut siswa dapat memperjelas identitas dirinya. Kegiatan itupun harus ditunjukkan untuk membangkitkan semangat dinamika dan optimisme siswa sehingga mereka mencintai sekolahnya dan menyadari posisinya di tengah-tengah masyarakat. 12 Agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik, maka sangat diperlukan bimbingan dari guru yang bersangkutan, yaitu guru agama, agar kegiatan tersebut dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sebagian pendidik barat memandang bahwa kegiatan tambahan itu merupakan sarana langsung untuk proses belajar mengajar sehingga mereka memasukkannya dalam materi kurikulum yang akan diajarkan. Biasanya kegiatan ekstrakurikuler disusun bersamaan dengan penyusunan kisi-kisi kurikulum dan materi pelajaran. Itu artinya, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelajaran di sekolah dan kelulusan siswa pun dipengaruhi oleh aktivitasnya dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut. 13 11 Mulyadi, Panduan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam RohisKMM SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Tahun Ajaran 2013-2014, h. 1. 12 Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat,Terj. Dari ‘Ushulut Tarbiyah Islamiyah Wa Asalibiha Fil Baiti Wal Madrasati Wal Mujtama’ oleh Shihabuddin, Jakarta: Gema Insani Pers, 1995, h. 187. 13 Ibid. 5 Rohis mempunyai peran yang penting dalam kegiatan pengembangan damn bimbingan keagamaan yang dapat meningkatkan kompetensi agama Islam dan kualitas keimanan serta ketaqwaan siswa yang dapat diamalkan dalam kehidupan pribadi, baik di sekolah, rumah atau keluarga, maupun di masyarakat sekitar. 14 kegiatan Rohis ini diselenggarakan agar siswa mempunyai wawasan dan pengetahuan yang lebih di bidang agama Islam. Meteri-materi yang diajarkan lebih variatif, sehingga lebih menyenangkan bagi para siswa. Dengan demikian kegiatan ini dapat membantu siswa dalam memahami materi-materi yang diajarkan juga di dalam kelas. Jika para siswa sudah dapat memahami materi-materi ajar yang diajarkan di dalam kelas, kemungkinan para siswa akan berprestasi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI. Dari latar belakang di atas, menyadari betapa pentingnya kegiatan Rohis dalam membantu pembelajaran agama di kelas yang hanya dua jam perminggu. Sehingga sulit untuk menyampaikan materi-materi ajar yang begitu banyak. maka inilah yang mendorong penulis untuk memlilih judul “HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROHIS DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 JAKARTA ”.

B. Identifikasi Masalah

Setiap lembaga pendidikan pasti ingin agar para siswanya memliki prestasi dalam setiap pelajaran. Tidak terkecuali mata pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI. Namun yang menjadi masalah adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah umum hanya diberikan waktu dua jam pelajaran perminggu. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Anggapan siswa bahwa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI kurang penting. 14 Abd Rahman, Paradigma Baru Pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI Di Sekolah, Jakarta: Faris2 – UIN Jakarta, 2012, h. 28. 6 2. Waktu yang diberikan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam terlalu sedikit, padahal materi-materi ajar yang harus diajarkan begitu banyak. 3. Penyampaian materi yang terbatas, karena waktu yang diberikan sedikit. 4. Kurangnya keinginan siswa untuk mengikuti kegiatan Rohis.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian skripsi ini, penulis akan mengadakan penelitian di sekolah umum yang hanya mempunyai waktu untuk belajar agama dua jam pelajaran perminggu. Dan memfokuskan pada program ekstrakurikuler dalam bidang keagamaan yaitu ROHIS Rohani Islam. Penulis membatasi masalah pada hubungan kegiatan Rohis dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI. Adapun kegiatan Rohis disini adalah kegiatan Rohis yang ada di sekolah dan di bawah pengawasan sekolah berupa kegiatan mentoring dan pembinaan. Kegiatan Rohis di sekolah yang akan diteliti juga dikenal dengan sebutan Kader Muballigh Muhammadiyah KMM. Sedangkan yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam PAI yaitu mata pelajaran di sekolah yang di ajarkan di kelas sembilan pada semester satu tahun ajaran 2013-2014 dan sering juga disebut mata pelajaran Al-Islam.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kegiatan Rohis di sekolah? 2. Adakah hubungan kegiatan Rohis di sekolah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam? 7

E. Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini di antaranya adalah: 1. Mengetahui apa saja kegiatan yang dilakukan ekstrakurikuler Rohis. 2. Mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI. 3. Untuk mengetahui antara kegiatan ekstrakurikuler Rohis dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran agar dapat meningkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai informasi ilmiah untuk diri sendiri yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan prestasi siswa. 2. Sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan kualitas belajar Pendidikan Agama Islam di sekolah. 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Rohis

1. Pengertian Rohis

Rohis adalah kepanjangan dari dua kata, yaitu Rohani dan Islam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia rohani yaitu yang bertalian atau berkenaan dengan roh, sedangkan roh yaitu sesuatu yang ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup kehidupan, jika sudah berpisah dari badan, berakhirlah kehidupan seseorang. Atau makhluk hidup yang tidak berjasad, tetapi berpikiran dan berperasaan. 1 Sedangkan Islam Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Berpedoman pada kitab suci Alquran yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah Swt. 2 Sementara itu pengertian Islam menurut Mohammad Daud Ali adalah “ketundukkan, ketaatan, kepatuhan, kepada kehendak Allah. Berasal dari kata salama yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. Dari akar kata itu juga terbentuk kata-kata salm, silm yang berarti kedamaian, kepatuhan, penyerahan diri. 3 Dari berbagai pendekatan istilahpengertian tersebut di atas ekskul Rohani Islam ROHIS mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler yang kegiatannya terfokus kepada peningkatan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap berbasis ke-Islaman yang pada akhirnya dapat mengantarkan siswa menjadi Generasi Masdiri Berakhlaq Mulia. 4 1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, jilid IV, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 1179 2 Ibid., h. 549. 3 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam,Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2008, h. 49. 4 Mulyadi, Panduan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam RohisKMM SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Tahun Ajaran 2013-2014, h. 4. 8

Dokumen yang terkait

Pengaruh keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler rohis terhadap prestasi belajar PAI di SMP Muhammadiyah Parakan Tahun ajaran 2013-2014

5 27 109

Hubungan antara nilai UAS IPA di SMP dengan prestasi belajar biologi di SMA negri 94 Jakarta Barat

0 12 0

HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK DI SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

0 3 61

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI SMA MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 2 89

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA Hubungan Antara Minat Belajar Dan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 6 18

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) Implementasi Pendidikan Karakter Religius Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (ROHIS) (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonog

0 4 20

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMU MUHAMMADIYAH 1 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMU MUHAMMADIYAH 1 TEMANGGUNG.

0 1 16

EFEKTIVITAS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN (ROHIS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI PADA SISWA DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG

2 17 126

Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Tonti dengan Disiplin dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 3 Yogyakarta.

0 0 114

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMK ISLAM PB. SOEDIRMAN 2 DI JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 9