Seni Musik Kesenian Tradisional Masyarakat Simalungun

mengadakan acara kesenian tradisional juga. Mereka biasanya mengadakan acara kesenian sekali dalam setahun yaitu setiap akhir bulan Desember. Acara ini mereka sebut dengan acara marsombuh sihol. Kegiatan yang dilakukan hanyalah sesuatu yang berbentuk hiburan saja yaitu bernyanyi dan menari yang diiringi oleh keyboard. Lagu-lagu yang biasa dinyanyikan adalah lagu-lagu daerah baik lagu lama dan juga lagu baru yang pada saat itu sedang musimnya. Mereka mengadakan ini untuk menyambut tahun baru sekalian menyambut warga yang sudah lama merantau karena biasanya setiap tahun selalu ada saja warga yang pulang untuk berlibur. Pelaksana dari acara kesenian ini adalah para pemuda yang tinggal di daerah setempat.

2.10.1. Seni Musik

Masyarakat Simalungun memiliki dua jenis musik yaitu musik vokalseni suara inggou dan musik instrumental gual. Musik vokal inggou ada dua jenis yaitu, musik vokal solo dan musik vokal berkelompok nyanyian kelompok. Musik vokal solo disebut Doding sedangkan musik vokal kelompok nyanyian kelompok yang dibawakan secara berkelompok atau bersama disebut Ilah. Seperti yang diungkapkan dalam tesis Setia Dermawan Purba bahwa ada berbagai jenis nyanyian Simalungun diantaranya taur-taur dan simanggei, ilah, doding-doding, urdo-urdo dan tihta, tangis dan tangis-tangis, manalunda, orlei dan mandogei. Musik instumental gual yang terdapat di Simalungun juga terbagi atas dua yaitu bentuk yang ensambel gonrang dan bentuk tunggal atau solo instrumental. Gonrang Simalungun terbagi dua yaitu gonrang bolon atau gonrang sipitu-pitu dan gonrang sidua-dua. Gonrang bolon bolon=besar atau gonrang sipitu-pitu pitu=tujuh adalah ensambel yang menggunakan alat musik dalam jumlah yang besar yaitu sebanyak tujuh buah. Ensambel yang terdapat dalam gonrang bolon adalah tujuh buah gendang masing-masing Universitas Sumatera Utara memiliki ukuran yang berbeda, satu buah sarune sebagai pembawa melodi gual lagu, dua buah ogung yang terdiri dari ogung sibanggalan besar dan ogung sietekan kecil, dan dua buah mongmongan yang terdiri dari mongmongan sibanggalan besar dan momgmongan sietekan kecil. Sedangkan gonrang sidua-dua adalah sebuah ensambel yang terdiri dari dua alat tabuh. Sidua-dua berarti sepasang alat tabuh. Secara umum gonrang sidua-dua dipakai untuk acara- acara seperti pernikahan, selamatan memasuki rumah baru dan perayaan-perayaan sejenis lainnya A. D. Jansen, 2003: 38. Alat musik berbentuk tunggal seperti sordam, saligung, sulim, tulila, sarunei buluh, sarunei bolon, arbab, hodong-hodong, garantung, sitalasayak. Alat musik ini ada yang digunakan untuk upacara-upacara adat ataupun juga sebagai sarana hiburan. Pada masa sekarang ini pelaksanaan upacara perkawinan musik gonrang sudah sangat jarang dipergunakan malah hampir tidak pernah ada. Saat ini yang selalu dipergunakan adalah musik keyboard dan musik terompet. Ini terbukti dari setiap upacara pernikahan yang penulis lihat. Semua upacara sudah tidak lagi memakai musik gonrang tapi sudah menggunakan musik keyboard. Mereka memakai musik keyboard ini karena sudah kebanyakan orang ketika mengadakan upacara pernikahan selalu memakai musik keyboard. Malahan di Desa ini sudah ada tiga group musik keyboard karena melihat banyaknya peminat yang menyukai musik keyboard ini.

2.10.2. Seni Tari