Pada upacara perkawinan adat Simalungun, fungsi dalam pengungkapan suasana hati diungkapkan dalam nyanyian dan ekspresi dari tortor yang ditortorkan pada saat mangalo-alo
sampai pada akhir upacara adat. Ekpsresi yang ditunjukkan juga bermacam-macam. Mulai dari tertawa gembira, menangis bahagia saat perpisahan dengan pengantin perempuan oleh kedua
orangtua dan keluarga.
4.2.2. Fungsi Kenikmatan Estetis
Fungsi kenikmatan estetis dapat kita lihat pada saat penyajian gual rahatan gual permintaan, pada saat itu diberikan kesempatan untuk memberikan permintaan untuk jenis gual
apa yang dimainkan dan mereka akan menari dengan bebas dan pada saat inilah kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan gerakan-gerakan yang bebas dan dengan adanya musik keyboard
sebagai pengiring yang semakin membuat mereka semakin gembira dalam menarikannya.
4.2.3. Fungsi Sebagai Sarana Hiburan
Fungsi musik sebagai sarana hiburan dapat kita lihat pada saat penyajian gual rahatan permintan, dengan adanya musik keyboard, maka mereka meminta lagu-lagu yang menghibur
mereka, seperti lagu rakyat eta mangalop boru, horas sayur matua, sitalasari, bintang na rondang, dan lain sebagainya. Pada saat ini bukan hanya dari pihak yang bersangkutan saja turut
menikmati musiknya tetapi orang-orang yang ada disekitar dan para undanganpun turut merasakan dan menikmati musik yang sedang dimainkan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4. Fungsi Sebagai Sarana Komunikasi
Fungsi musik sebagai sarana komunikasi dapat kita lihat pada saat disajikannya gual parahot dimana gual ini ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pujian dan
persembahan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka hendak meminta izin agar pelaksanaan upacara itu dapat terlaksana dengan baik dan lancar tanpa kekurangan satu apapun. Lagu-lagu
yang dimainkan seperti ari na madear tumang, dison adong huboan Tuhan, kasihnya seperti sungai.
4.2.5. Fungsi Sebagai Pengungkapan Emosional
Fungsi musik sebagai pengungkapan emosional dapat kita lihat pada saat berlangsungnya acara melepaskan anaknya secara sah dengan memberikan kain adat. Saat seperti inilah biasanya
orangtua dan anak saling melepaskan kegembiraan dan tangis mereka karena perpisahan yang terjadi. Pada saat ketika manortor juga terpancara bagaimana pengungkapannya pada emosi tiap
orang yang manortorkannya. Ada saatnya bergerak dengan lincah dan lambat tergantung iringan dari musik. Tanpa disadari musik dapat membuat tiap orang yang turut didalamnya melakukan
reaksi dari tubuh mereka.
4.2.6. Fungsi Sebagai Reaksi Jasmani
Fungsi musik sebagai reaksi jasmani dapat kita lihat pada setiap gual yang dimainkan. Misalnya pada saat penyambutan pengantin maka tempo musik akan cepat pertanda sukacita
mereka saat meyambut pengantin. Dan terkadang sesuai dengan permintaan ada kalanya musik bisa lambat saat penyembahan kepada tondong. Ataupun juga saat acara adat melepaskan anak
perempuannya. Disini mereka akan bertangis-tangisan menyatakan agar anak perempuan yang
Universitas Sumatera Utara
mereka cintai bisa beritikad baik di keluarga barunya. Begitu juga si anak akan menangis karena perpisahan dengan keluarganya. Rekasi mereka atas musik yang mengiringi juga dengan cara
yang lambat.
4.2.7. Fungsi Sebagai Kesinambungan Budaya