umumnya memakai bahasa Simalungun tapi karena yang menghadiri upacara tersebut bukan hanya masyarakat Simalungun, jadi bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia ataupun
bahasa dari suku lainnya.
2.9. Sistem Religi
Manusia memecahkan persoalan hidupnya dengan akal dan sistem pengetahuannya. Tetapi akal dan sistem pengetahuannya itu ada batasnya. Makin terbelakang kebudayaan
manusia maka makin sempit lingkaran batasnya. Persoalan yang tidak dapat dipecahkan dengan akal dipecahkan dengan ilimu gaib magic. Pada waktu itu religi belum ada dalam kebudayaan
manusia. Lambat laun terbukti bahwa tidak ada hasil dari kekuatan magic itu. Maka mulailah manusia mencari kekuatan lain yaitu dengan melihat bahwa roh pemilik alamlah yang lebih
berkuasa. Maka beralihlah pandangan manusia dengan mencoba menjalin hubungan dengan roh pemilik alam itu. Dengan demikian timbullah religi. Religi adalah segala system tingkah laku
manusia untuk mencapai suatu maksud dengan cara menyandarkan diri kepada kemauan dan kekuasaan mahluk-mahluk halus seperti roh halus, dewa-dewa, kekuatan alam semesta dan
sebagainya Koenjaraningrat, 1980 : 54. Kekuatan yang ada dalam alam semesta terdiri dari tonduy, begu, simagot, dan sahala.
Tonduy adalah jiwa ataw roh seseorang sekaligus merupakan kekuatan bagi diri sendiri. Begu adalah roh dari orang yang telah meninggal dan mengembara di alam semesta dan mu
mengganggu manusia. Simagot adalah roh nenek moyang yang telah meninggal yang hidup di alam semesta dan dapat membantu keturunannya jika di puja dengan baik. Sahala adalah
semangat atau roh yang dimiliki oleh manusia selama masih hidup Tesis Dermawan Purba, 1994 : 63.
Universitas Sumatera Utara
Dalam rangka menjaga hubungan dengan roh nenek moyang dan roh halus lainnya maka diadakan ritus-ritus seperti : 1manumbah yaitu mengadakan penyembahan kepada dewanya
dengan membawa benda-benda sesembahan. Tempat yang biasa dibuat adalah tempat yang khusus karena sifatnya yang sacral ; 2maranggir yaitu mengadakan suatu ritus membersihkan
diribadan dengan cara membersihkan rambut dan badan dengan jeruk purut. Hal ini biasanya dilakukan sebelum mengadakan acara-acara seperti perkawinan. Maksudnya ini adalah supaya
tidak ada penghalang ataupun gangguan dari roh yang jahat ; 3 manabarimanulak bala yaitu suatu acara mengusir roh jahat yang mengganggu kesehatan penduduk desa. Hal ini dilakukan
dengan cara memukul atau melempari rumah dengan pasir dengan dipimpin oleh seorang gurudatu ; 4 marbahbah yaitu suatu acara ritual yang dilakukan pada seoarang bayi yang baru
lahir dengan tujuan agar si anak sehat dan tidak sakit-sakitan. Kepercayaanritual yang terdapat di atas dahulunya juga ada di Desa Sondi Raya. Namun
dengan majunya zaman yang semakin modern dan datangnya para missionaris dari luar maka semuanya itu mulai berkurang. Agama yang masuk dan akhirnya tetap diyakini mereka sampai
saat ini adalah Kristen dan Muslim. Hal ini terlihat dari penduduknya yang selalu beribadah dan melakukan kegiatan keagamaan.
2.10. Kesenian Tradisional Masyarakat Simalungun