semusim sayuran. Teras yang adapun masih merupakan teras tradisional yang belum sepenuhnya mengikuti garis kontur sehingga justru dapat lebih meningkatkan
erosi. Sistem pertanaman pada lahan miring curam seperti ini seharusnya disertai tindakan konservasi tanah yang efektif seperti pembuatan teras bangku sejajar garis
kontur yang diperkuat dengan strip rumput pada bibir teras Arsyad, 2006; Sinukaban, Suwardjo, dan Barus, 2007.
4.4. Laju Erosi Ditoleransikan T
Dapat diketahui bahwa erosi yang ditoleransikan di lokasi kajian Laju erosi yang ditoleransikan T pada setiap penggunaan lahan di Sub DAS Laubiang pada
lahan hutan berkisar antara 22,47-25,03 tonha.thn, pada lahan agroforestri berkisar antara 24,99-28,61 tonha.thn, pada lahan tanaman jagung Zea mays berkisar
antara 21,83-27,12 tonha.thn, pada lahan tanaman jeruk manis Citrus sinensis berkisar antara 27,03-28,89 tonha.thn dan pada lahan tanaman kopi arabika
Coffea arabica 25,5-28,35 tonha.thn. Dari data di atas diperoleh besar nilai erosi yang ditoleransikan yang terendah sebesar 21,83 tonha.thn dan yang tertinggi
sebesar 28,89 tonha.thn. Nilai erosi ditoleransikan di Sub DAS Lau Biang ini lebih kurang sama dengan yang diperoleh Rauf 2004 di kawasan penyangga Taman
Nasional Gunung Leuser sebesar 27,63-31,55 tonha.thn. Marwah, Sinukaban, Murtilaksono, Sanim, dan Ginting 2008 juga mendapatkan bahwa erosi yang dapat
ditoleransikan erosi ditoleransikan di Sub DAS Konaweha Sulawesi Tenggara berkisar antara 22,4 tonha.thn hingga 42,2 tonha.thn.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya Supangat dan Savitri 2001 juga mendapatkan bahwa erosi yang masih diperkenankan di lahan pertanaman tumpang sari agrosilvicultural antara
sengon muda dengan kopi muda di DAS Surakarta lokasi kajian di DAS Mikro Dukuh Kebondalem Desa Sukorejo dan Mojosari Kecamatan Mojotengah Kabupaten
Wonosobo Jawa Tengah sebesar 42 tonha.thn, sedangkan pada tumpang sari sengon tua dengan kopi tua sebesar 40,8 tonha.thn, dan antara sengon tua dengan
kopi muda sebesar 49,2 tonha.thn. Erosi ditoleransikan diperkenankan pada pertanaman tumpang sari sengon dengan kopi di wilayah tersebut cukup tinggi bila
dibandingkan erosi yang masih dapat diperkenankan pada lahan tegalan yang digunakan untuk pertanaman jagung sebesar 25,2 tonha.thn Supangat dan Savitri,
2001. Nilai erosi yang ditoleransikan T dapat dilihat pada Lampiran 27, 36, 45, 54, 63.
4.5.
Tingkat Bahaya Erosi
Tingkat bahaya erosi TBE yang diperoleh melalui pembandingan erosi aktual dengan erosi ditoleransikan di kawasan Sub DAS Lau Biang bervariasi dari
tingkat sedang hingga sangat tinggi Tabel 15. Dari Tabel 20 dapat diketahui bahwa tingkat bahaya erosi pada penggunaan lahan untuk hutan sekunder tergolong sedang
berada pada kisaran nilai TBE antara 0,68-2,85 atau persisnya 1,55, sedangkan pada sistem agroforestri dan pertanaman jagung tergolong tinggi berada pada kisaran nilai
TBE antara 4,01-10,00, dan pada pertanaman jeruk manis Citrus sinensis dan kopi arabika Coffea arabica
tergolong sangat tinggi berada pada nilai TBE 10,00.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15. Besarnya Erosi Ditoleransikan dan Tingkat Bahaya Erosi pada Lima Jenis Penggunaan Lahan di Sub DAS Lau Biang
Jenis Penggunaan Lahan
Rataan Erosi tonha.thn
Rataan Erosi Ditoleransikan
tonha.thn Tingkat
Bahaya Erosi TBE
Tingkat Bahaya Erosi
TBE
1. Hutan 36,07
23.36 1,47
Sedang 2. Agroforestri
182,75 26.82
6,80 Tinggi
3. Jagung Zea mays 168,95
23.88 7,13
Tinggi 4. Jeruk manis Citrus
sinensis 335,95
27.76 12,11
Sangat tinggi 5. Kopi abika Coffea
arabica 344,08
26.76 12,92
Sangat tinggi Sumber: Hasil Penghitungan Menggunakan Data Primer Pengukuran Lapangan 2009.
Tingkat bahaya erosi yang sedang pada kawasan hutan di Sub DAS Lau Biang masih tergolong lebih baik bila dibandingkan dengan tingkat bahaya erosi yang tinggi
berat hingga sangat tinggi sangat berat sebagaimana terjadi pada kawasan hutan di DTA Waduk Sempor Kabupaten Kebumen Jawa Tengah Ariyanto, et al, 2008.
Sementara tingkat bahaya erosi yang tinggi pada sistem agroforestri di Sub DAS Lau Biang sama dengan tingkat bahaya erosi pada sistem agroforestri di DTA Waduk
Sempor Kabupaten Kebumen Jawa Tengah yang juga tinggi atau berat dengan indeks bahaya erosi antara 4,01-10,00 Ariyanto, et al, 2008. Nilai TBE dapat dilihat pada
Lampiran 28, 37, 46, 55,64.
4.6. Pengaruh Tindakan Konservasi Tanah terhadap Erosi