Kondisi Umum DAS Wampu

Erosi ditoleransikan diperkenankan pada pertanaman tumpang sari sengon dengan kopi di wilayah tersebut cukup tinggi bila dibandingkan erosi yang masih dapat diperkenankan pada lahan tegalan yang digunakan untuk pertanaman jagung sebesar 25,2 tonha.thn Supangat dan Savitri, 2001.

2.2. Kondisi Umum DAS Wampu

Secara geografis Daerah Aliran Sungai Wampu terletak antara 02º58’51”– 04º36’00” Lintang Utara dan 97º 48’ 03” – 98º38’50” Bujur Timur dengan luas sekitar 410714,75 hektar atau 4107,15 Km 2 BP-DAS Wampu Sei Ular, 2008. Sedangkan menurut administratif terletak di Kabupaten Langkat, Karo, Deli Serdang, Simalungun dan Kota Binjai Provinsi Sumatera Utara Gambar 2, dengan batas- batas wilayah sebagai berikut Misran, 2008; BP-DAS Wampu Sei Ular, 2008: Sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka Sebelah Selatan berbatas dengan DAS Lau Renun dan DTA Danau Toba Sebelah Timur berbatas dengan DAS Belawan, Deli, Percut dan Ular Sebelah Barat berbatas dengan Provinsi NAD Daerah Aliran Sungai DAS Wampu dengan luas 410.714,75 hektar tersebut terbagi ke dalam 4 empat wilayah Sub DAS Gambar 2 yaitu BP DAS WU, 2008: a. Sub DAS Wampu Hulu seluas 204.679,85 hektar 49,83; b. Sub DAS Sei Bingei seluas 79.046,91 hektar 19,25; c. Sub DAS Wampu Hilir seluas 32.737,53 hektar 7,97, d. Sub Das Lau Biang seluas 94.250,45 hektar 22,95. Universitas Sumatera Utara Wilayah kecamatan yang masuk ke dalam DAS Wampu meliputi 16 kecamatan di Kabupaten Karo, 11 kecamatan di Kabupaten Langkat, 2 kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, 2 kecamatan di Kabupaten Simalungun, dan 5 kecamatan di Kota Binjai Tabel 1. Sementara wilayah kecamatan yang masuk ke dalam Sub DAS Lau Biang sebanyak 19 kecamatan dengan luas wilayah masing-masing sebagaimana disajikan pada Tabel 2. Dari segi kemiringan lereng, bentuk lahan dominan di DAS Wampu adalah agak curam hingga sangat curam kemiringan 26 selaus 282.179,86 hektar atau 68,7 dari luas DAS Wampu. Bentuk kemiringan lereng lainnya berikut luasnya disajikan pada Tabel 3. Tabel 1. Luas Wilayah Kecamatan, Kabupaten dan Kota yang Masuk ke dalam DAS Wampu Luas KecamatanKabupaten Ha Kabupaten Karo: 1. Barus Jahe 2. Berastagi 3. Dolat Rakyat 4. Kaban Jahe 5. Lau Baleng 6. Mardingding 7. Merdeka 8. Merek 9. Munte 10. Namanteran 11. Payung 12. Kuta Buluh 13. Tiga Binanga 14. Tiganderket 15. Tiga Panah 16. Simpang Empat Jumlah Kabupaten Langkat: 1. Bahorok 2. Binjai 9548,74 2341,99 2042,32 4311,29 3026,28 12808,45 2540,34 12130,48 7901,31 7698,06 3071,95 23457,62 6333,69 12247,33 9516,64 7281,31 126257,80 103357,41 2918,01 2,32 0,57 0,50 1,05 0,74 3,12 0,62 2,95 1,92 1,87 0,75 5,71 1,54 2,98 2,32 1,77 30,73 25,17 0,71 Universitas Sumatera Utara 3. Hinai 4. Kuala 5. Salapian 6. Secanggang 7. Sei Bingei 8. Selesai 9. Tanjung Pura 10. Wampu 11. Stabat Jumlah Kota Binjai: 1. Binjai Barat 2. Binjai Kota 3. Binjai Selatan 4. Binjai Timur 5. Binjai Utara Jumlah Kabupaten Simalungun: 1. Dolok Silau 2. Silimakuta Jumlah Kabupaten Deli Serdang: 1. Kutalimbaru 2. Sunggal Jumlah 3791,08 21379,31 48314,93 12985,46 33029,15 16468,91 6969,22 6225,41 4894,16 260333,10 1236,61 429,99 3033,75 766,49 540,74 6007,58 4933,66 6872,22 11805,88 6265,20 45,21 6310,41 0,92 5,21 11,76 3,16 8,04 4,01 1,70 1,52 1,19 63,39 0,30 0,10 0,74 0,19 0,13 1,46 1,20 1,67 2,87 1,53 0,01 1,54 Jumlah 410714,75 100,00 Sumber: BP-DAS Wampu Sei Ular 2008 Tabel 2. Luas wilayah kecamatan pada Sub DAS Lau Biang Kecamatan Luas Ha dari luas Sub DAS Lau Biang 1. Silimakuta 6872,220 7,29 2. Dolok Silau 4933,664 5,23 3. Merek 12130,468 12,87 4. Barus Jahe 9548,745 10,13 5. Tiga Panah 9516,642 10,10 6. Kabanjahe 4311,296 4,57 7. Dolatrakyat 2042,315 2,17 8. Bersatagi 2341,986 2,48 9. Simpang Empat 7281,310 7,73 10. Merdeka 2366,886 2,51 11. Namanteran 7523,418 7,98 12. Munthe 7901,312 8,38 13. Payung 3071,953 3,26 14. Tiganderket 9283,204 9,85 15. Kuta Buluh 2863,562 3,04 16. Tiga Binanga 2185,782 2,32 17. Kutalimbaru 1,374 0,001 18. Salapian 24,847 0,03 19. Sei Bingei 49,473 0,05 Luas Sub DAS Lau Biang 94.250,454 100,00 Sumber: BP-DAS Wampu Sei Ular 2008. Lanjutan Tabel 1 Universitas Sumatera Utara Curah Hujan di kawasan Daerah Aliran Sungai Wampu antara 1.154,5 mmthn sampai 4.127,2 mmtahun. Debit sungai di DAS Wampu sebesar 180 m³detik. Sedangkan penutupan lahan Land Cover DAS Wampu disajikan pada Tabel 4. Tabel 3. Kelas Kemiringan Lereng di Kawasan DAS Wampu No Lereng Bentuk Lahan Ha 1 2 Datar 30851,025 7,51 2 2 – 8 Landai 27809,410 6,77 3 9-15 Bergelombang 67114,834 16,34 4 16-25 Berbukit 2759,617 0,67 5 26-40 Agak Curam 104853,056 25,53 6 41-60 Curam 77465,902 18,86 7 60 Sangat Curam 99860,902 24,31 Jumlah 410714,747 100,00 Sumber: BP-DAS Wampu Sei Ular 2008. Permasalahan khusus di DAS Wampu antara lain adalah: 1 Banyaknya penggarapan-penggarapan liar di era reformasi, sehingga banyak lahan hutan yang rusak dan beralih fungsi di daerah hulu saat ini, sehingga dapat menimbulkan besarnya sedimentasi di daerah hilir; 2 Pola usaha tani yang kurang mengikuti kaedah konservasi tanah di Sub DAS Lau Biang tanaman hortikultural Kabupaten Karo; 3 Pada bagian hilir DAS adalah terjadinya penyempitan dan pendangkalan sungai di Sub DAS Wampu Hilir, Sub DAS Bingei Kabupaten Langkat dan Kota Binjai Misran, 2008. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Jenis dan Luas Penggunaan Lahan di Setiap Sub DAS dalam Kawasan DAS Wampu No Sub Das Penggunaan Lahan Ha Kec. 1 Lau Biang Belukar 985,451 1,05 Danauair 123,127 0,13 Hutan Tanaman Industri 1069,320 1,13 Hutan lahan kering sekunder 9710,761 10,30 Pemukiman 504,698 0,54 Pert. lahan kering campur semak 805,643 0,85 Pertanian lahan kering 80169,822 85,06 Sawah 567,371 0,60 Terbuka 314,261 0,33 94.250,454 100,00 2 Sei Bingei Belukar 2706,732 3,42 Hutan lahan kering sekunder 12589,229 15,93 Pemukiman 3605,944 4,56 Perkebunan 11830,809 14,97 Pert. lahan kering campur semak 30411,443 38,47 Pertanian lahan kering 15494,856 19,60 Rawa 20,249 0,03 Sawah 1711,881 2,17 Terbuka 675,768 0,85 79046,911 100,00 3 Wampu Hilir Belukar 2199,217 6,72 Hutan belukar rawa 5111,674 15,61 Hutan mangrove sekunder 18,732 0,06 Pemukiman 1222,289 3,73 Perkebunan 4234,642 12,94 Pert. lahan kering campur semak 7914,319 24,17 Pertanian lahan kering 5960,24 18,21 Rawa 261,864 0,80 Sawah 1529,18 4,67 Tambak 3753,854 11,47 Terbuka 531,517 1,62 32737,528 100,00 4 Wampu Hulu Belukar 9883,575 4,83 Danauair 7,167 0,004 Hutan lahan kering primer 40837,661 19,95 Hutan lahan kering sekunder 63941,95 31,24 Pemukiman 389,488 0,19 Perkebunan 24605,028 12,02 Pert. lahan kering campur semak 43683,562 21,34 Pertanian lahan kering 17639,344 8,62 Sawah 2444,487 1,19 Terbuka 1247,592 0,61 204679,854 100,00 Total DAS Wampu 410714,747 Sumber: BP-DAS Wampu Sei Ular 2008. Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2009 di kawasan hulu DAS Wampu, yaitu Sub DAS Lau Biang yang meliputi 10 sepuluh wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Dolok Silau dan Silimakuta di Kabupaten Simalungun, serta wilayah Kecamatan Merek, Tiga Panah, Kabanjahe, Barus Jahe, Munthe, Tiganderket, Kuta Buluh dan Payung di Kabupaten Karo.

3.2. Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS Global Positioning System, altimeter, klinometer, bor tanah, ring sampel tanah, meteran, waterpass, pisau pandu, kantong plastik dan karet gelang, kertas label, ember, derigen, parang, cangkul, air, meteran 50 m, timbangan, alat tulis, perangkat komputer dan, kamera digital. Sedangkan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini diantaranya beberapa lahan tanaman budidaya dan non-budidaya seperti lahan pertanaman agroforestry padi, sawi, cabai, dll, lahan tanaman pangan jagung, lahan tanaman industri kopi arabika, lahan tanaman hortikultura jeruk manis dan lahan hutan, contoh tanah sedimen, contoh air larian, peta administrasi, peta jenis tanah, peta geologi, peta kelas lereng, peta penutupan dan penggunaan lahan, data sekunder curah hujan dari BMG Sampali selama 10 tahun terakhir. Universitas Sumatera Utara