Laju Erosi Ditoleransikan T Tingkat Bahaya Erosi TBE

padi gogo-jagung-sayuran yang tidak diberi tindakan konservasi tanah menyebabkan erosi sebesar 136 tonha.thn sedangkan pada pola pertanaman yang sama yang disertai teknik konservasi berupa teras gulud, erosinya dapat ditekan menjadi 89 tonha.thn.

2.1.6. Laju Erosi Ditoleransikan T

Laju erosi yang masih dapat dibiarkan atau ditoleransikan agar terpelihara suatu kedalaman tanah yang cukup bagi pertumbuhan tanamantumbuhan yang memungkinkan tercapainya produktivitas yang tinggi secara lestari disebut erosi yang masih dapat dibiarkan atau ditoleransikan yang diberi lambang T. Batas tertinggi erosi yang masih dapat dibiarkan kadang-kadang dapat juga ditetapkan dengan tujuan utama untuk pengendalian kualitas air atau untuk mengendalikan laju pendangkalan waduk Arsyad, 2006. Besarnya erosi ditoleransikan T secara sederhana dapat dikatakan bahwa tidak boleh melebihi proses pembentukan tanah. Sebagai bahan perbandingan ditentukan laju erosi yang masih dapat ditoleransikan untuk setiap penggunaan lahan yang sedang diukur tingkat bahaya erosinya Utomo, 1989.

2.1.7. Tingkat Bahaya Erosi TBE

Asdak, 1995 menyatakan bahwa keberhasilan pelaksanaan program konservasi tanah salah satu informasi penting yang harus diketahui adalah tingkat bahaya erosi TBE dalam suatu DAS atau sub-DAS yang menjadi kajian. Dengan mengetahui TBE suatu DAS atau masing-masing sub-DAS, prioritas rehabilitasi tanah dapat ditentukan. Universitas Sumatera Utara Tingkat bahaya erosi pada dasarnya dapat ditentukan dari perhitungan nisbah antara laju erosi tanah A dengan laju erosi erosi yang masih ditoleransikan. Batas Toleransi Erosi adalah batas maksimal besarnya erosi yang masih diperkenankan terjadi pada suatu lahan. Besarnya batas toleransi erosi dipengaruhi oleh kedalaman tanah, batuan asal pembentuk tanah, iklim, dan permeabilitas tanah. Evaluasi bahaya erosi merupakan penilaian atau prediksi terhadap besarnya erosi tanah dan potensi bahayanya terhadap sebidang tanah. Evaluasi bahaya erosi ini didasarkan dari hasil evaluasi lahan dan sesuai dengan tingkatannya. Menurut Arsyad 2000 evaluasi bahaya erosi atau disebut juga tingkat bahaya erosi ditentukan berdasarkan perbandingan antara besarnya erosi tanah aktual dengan erosi tanah yang dapat ditoleransikan tolerable soil loss. Untuk mengetahui kejadian erosi pada tingkat membahayakan atau suatu ancaman degradasi lahan atau tidak, dapat diketahui dari tingkat bahaya erosi dari lahan tersebut. Tingkat Bahaya Erosi dikategorikan ke dalam sangat ringan hingga sangat berat. Pada tanah dengan solum dalam kedalaman 90 cm seperti pada wilayah kajian, tingkat bahaya erosi dikatakan sangat ringan SR bila jumlah erosi 15 tonha.thn, ringan R bila jumlah erosi antara 15-60 tonha.thn, sedang S bila jumlah erosi 60-180 tonha.thn, berat B bila jumlah erosi 180-480 tonha.thn dan sangat berat SB bila erosinya 480 tonha.thn Saptarini, dkk, 2007. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh nilai tingkat bahaya erosi yang tinggi berat hingga sangat tinggi sangat berat sebagaimana terjadi pada kawasan hutan di DTA Waduk Sempor Kabupaten Jawa Tengah Ariyanto, et al, 2008. Universitas Sumatera Utara Erosi ditoleransikan diperkenankan pada pertanaman tumpang sari sengon dengan kopi di wilayah tersebut cukup tinggi bila dibandingkan erosi yang masih dapat diperkenankan pada lahan tegalan yang digunakan untuk pertanaman jagung sebesar 25,2 tonha.thn Supangat dan Savitri, 2001.

2.2. Kondisi Umum DAS Wampu