Lahan Pertanaman Jagung Zea mays

lingkungan terutama dalam mengendalikan erosi, tetapi baru sekedar bentuk penggunaan lahan yang merupakan kombinasi antara tanaman pertanian semusim atau tahunan dengan tanaman pohon hutan pada tapak lahan yang sama atau secara berurutan dalam landskap yang sama. Pada lahan agroforestri belum ada teknik konservasi. Secara umum sistem agroforestri yang dijadikan objek kajian berada pada kemiringan lereng 34-37 dengan struktur dan komponen penyusunnya terdiri dari beberapa tipe sebagaimana disajikan pada Tabel 18.

4.7.3. Lahan Pertanaman Jagung Zea mays

Pertanaman jagung Zea mays di lokasi kajian merupakan sistem pertanaman monokultur yang sangat intensif dengan agroteknologi yang terus berkembang, seperti penggunaan varietas unggul yang sesuai dengan agroekosistemnya, pemupukan, baik pupuk anorganik maupun organik yang intensif, penggunaan pestisida selektif untuk mengendalikan hama, penyakit dan gulma. Kebanyakan persiapan lahannya dengan cara tanpa olah tanah TOT, meskipun di beberapa tempat masih terlihat serasah sisa tanamannya dibakar. Jarak tanamnya relatif lebih rapat umumnya 50 x 35 cm dan rotasi pertanamannya dilakukan secara terus menerus, tanpa ada masa bera. Lahan pertanaman jagung Zea mays yang menjadi objek kajian juga dipilih yang berada pada kemiringan lereng 34-37. Terhadap lahan tanaman jagung Zea mays, perlakuan pengolahan tanah dan teknik konservasi yang digunakan ada dua jenis: 1 pengolahan dan penanaman menurut garis kontur 2 strip tanaman sejajar kontur tanpa olah tanah. Teknik konservasi pengolahan dan penanaman menurut garis kontur erosinya lebih tinggi Universitas Sumatera Utara sebesar 269,46 tonha.thn dan pada strip tanaman sejajar kontur tanpa olah tanah erosinya lebih rendah sebesar 86,90 tonha.thn. Perbedaan tersebut sangat mencolok, sehingga pada pertanaman jagung dengan tanpa olah tanah dapat dianggap lebih baik walaupun dengan jarak tanam yang sama Tabel 19. Hal ini sesuai dengan pendapat Lal 1986 yang menyatakan bahwa persiapan lahan dengan tanpa olah tanah no-tillage dapat menghemat tenaga kerja dan sekaligus dapat mengendalikan erosi meskipun hasil yang diperoleh pada awalnya sedikit lebih rendah dibandingkan pada pengolahan tanah sempurna full tillage. Tabel 19. Pengaruh Tindakan Konservasi Tanah terhadap Erosi pada Pertanaman Jagung Zea mays di Sub DAS Lau Biang Jarak Tanam No. Teknik Konservasi Tanah Erosi tonha.thn 1 Strip tanaman sejajar kontur tanpa olah tanah 86,90 50 cm x 35 cm 2 Pengolahan dan penanaman menurut garis kontur 269,46 50 cm x 35 cm Sumber: Hasil Penghitungan Menggunakan Data Primer Pengukuran Lapangan dan Olahan Statistik SPSS.

4.7.4. Lahan Pertanaman Jeruk Manis Citrus sinensis