Lahan Pertanaman Jeruk Manis Citrus sinensis

sebesar 269,46 tonha.thn dan pada strip tanaman sejajar kontur tanpa olah tanah erosinya lebih rendah sebesar 86,90 tonha.thn. Perbedaan tersebut sangat mencolok, sehingga pada pertanaman jagung dengan tanpa olah tanah dapat dianggap lebih baik walaupun dengan jarak tanam yang sama Tabel 19. Hal ini sesuai dengan pendapat Lal 1986 yang menyatakan bahwa persiapan lahan dengan tanpa olah tanah no-tillage dapat menghemat tenaga kerja dan sekaligus dapat mengendalikan erosi meskipun hasil yang diperoleh pada awalnya sedikit lebih rendah dibandingkan pada pengolahan tanah sempurna full tillage. Tabel 19. Pengaruh Tindakan Konservasi Tanah terhadap Erosi pada Pertanaman Jagung Zea mays di Sub DAS Lau Biang Jarak Tanam No. Teknik Konservasi Tanah Erosi tonha.thn 1 Strip tanaman sejajar kontur tanpa olah tanah 86,90 50 cm x 35 cm 2 Pengolahan dan penanaman menurut garis kontur 269,46 50 cm x 35 cm Sumber: Hasil Penghitungan Menggunakan Data Primer Pengukuran Lapangan dan Olahan Statistik SPSS.

4.7.4. Lahan Pertanaman Jeruk Manis Citrus sinensis

Seperti halnya sistem pertanaman kopi arabika Coffea arabica, pertanaman jeruk manis Citrus sinensis di lokasi kajian juga diawali dengan sistem pertanaman campuran pada tanaman mudanya dengan tanaman sayuran dan berangsur-angsur ada yang menjadi pertanaman monokultur setelah tanaman dewasa. Lokasi kajian dilakukan pada pertanaman jeruk manis dewasa atau tanaman menghasilkan berumur diantara 13-15 tahun dengan jarak tanam 5 x 5 meter, dan karena alasan Universitas Sumatera Utara pemeliharaan buah dan memudahkan panen, maka sebagian lahan sela umumnya bersih dari rerumputan gulma. Di beberapa tempat, pertanaman jeruk manis dewasa ini juga dikombinasi dengan tanaman semusim pada lahan selanya, seperti untuk budidaya tanaman cabai, kacang tunggak, dan lain-lain. Lahan pertanaman jeruk manis yang menjadi objek kajian juga dipilih yang berada pada kemiringan lereng 34- 37. Tabel 20. Pengaruh Tindakan Konservasi Tanah terhadap Erosi pada Pertanaman Jeruk Manis Citrus sinensis di Sub DAS Lau Biang Jarak Tanam No. Teknik Konservasi Tanah Erosi tonha.thn 1. Strip tanaman sejajar kontur tanpa olah tanah 203,1481 5 m x 5 m 2. 3. Pengolahan dan penanaman menurut garis kontur Teras tradisional 473,6969 393,4427 5 m x 5 m 5 m x 5 m Sumber: Hasil Penghitungan Menggunakan Data Primer Pengukuran Lapangan dan Olahan Statistik SPSS. Dari Tabel 20 dapat diketahui bahwa erosi pada pertanaman jeruk manis Citrus sinensis tertinggi terdapat pada tindakan konservasi tanah berupa pengolahan dan penanaman menurut garis kontur sebesar 473,6969 tonha.thn dan terendah pada perlakuan tanpa olah tanah dan strip tanaman sejajar kontur sebesar 203,1481 tonha.thn. Perlakuan teknik konservasi tanah dengan menggunakan teras tradisional erosi yang terjadi lebih kecil dari pada pengolahan dan penanaman menurut garis kontur. Dalam jangka waktu yang panjang dengan menggunakan teknik konservasi Universitas Sumatera Utara teras tradisional ini dalam penggunaan pupuk, baik pupuk organik maupun anorganik lebih sedikit dibandingkan kedua perlakuan lainnya, hal ini sesuai dengan pendapat Sinukaban, dkk., 2007 yang menyatakan bahwa perlakuan terassering selain dapat mengendalikan erosi tanah juga dapat menghemat penggunaan pupuk karena dapat menekan terjadinya pencucian hara dan penghanyutan bahan organik dari lereng atas ke lereng bagian bawah.

4.7.5. Lahan Pertanaman Kopi Arabika Coffea arabica