86
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Adanya pengaruh kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara simultan terhadap sikap etis dikarenakan
kecerdasan emosional diperlukan untuk mencapai sukses yang memadai. Namun kecerdasan emosional saja tidaklah cukup dalam mencapai kebahagiaan dan
kebenaran yang hakiki karena masih ada nilai-nilai lain yang juga harus ada yaitu kecerdasan spiritual sehingga kecerdasan emosional akan tidak berkembang optimal
pada diri seseorang apabila tidak ditunjang dengan kekuatan kecerdasan spiritualnya. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Maryani Ludigdo 2001,
Baihaqi 2002 dan Tikollah dkk 2006 yang menunjukkan kecerdasan emosional sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku etis seseorang.
Demikian pula dengan penelitian Clark Dawson 1996; Maryani Ludigdo 2001, dan Weaver Agle 2002 yang menunjukkan religiusitas sebagai salah
satu bentuk pengungkapan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap sikap dan perilaku etis seseorang.
68
Universitas Sumatera Utara
87
2. Secara parsial hanya kecerdasan spiritual yang berpengaruh signifikan dan dominan
terhadap sikap etis mahasiswa, sedangkan kecerdasan emosional secara parsial tidak berpengaruh. Pengaruh dominan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa
akuntansi tersebut erat kaitannya dengan struktur dan pembentukan sikap yang ada pada individu. Hal ini dikarenakan kecerdasan spiritual merupakan representasi
kognitif kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Dengan demikian sikap individu terbentuk oleh pengetahuan dan
kepercayaan individu terhadap obyek sikap. Sementara pengetahuan dan kepercayaan tersebut merupakan bagian dari komponen kognitif dari struktur sikap.
Kecerdasan emosional dibutuhkan untuk mengendalikan ego diri seseorang, sedangkan kecerdasan spiritual akan menunjukkan adanya rasa kepercayaan dan
berketuhanan pada diri seseorang sehingga dalam segala aktivitasnya selalu terliputi dimensi berketuhanan tersebut. Hasil penelitian ini secara parsial mendukung
penelitian Maryani Ludigdo 2001, Clark Dawson 1996, serta Weaver Agle 2002.
3. Gender berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi. Pria biasanya lebih menstimulasi bagian otak kiri, dimana seperti diketahui bahwa bagian otak kiri ini
lebih berkaitan kepada hal-hal yang berhubungan dengan matematika, sains, logika. Sedangkan wanita biasanya lebih banyak menstimulasi bagian otak sebelah kanan,
yang lebih berfungsi pada hal-hal yang bersifat emosional, kemampuan berbicara, artistik, dan perasaan. Perbedaan stimulasi pada otak ini dapat disebabkan karena
Universitas Sumatera Utara
88
kodrat yang berbeda dari pria dan wanita, sehingga terdapat perbedaan perlakuan antara pria dan wanita yang pada akhirnya akan membentuk peran gender. Hal ini
menguatkan bahwa jenis gender dan tingkat kecerdasan memiliki satu hubungan yang erat karena pada dasarnya gender merupakan seperangkat peran yang
dimainkan untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa seseorang tersebut feminim atau maskulin. Hal ini menempatkan gender sebagai variabel moderating yang
memperkuat hubungan antara
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap
sikap etis. Dalam hal ini diketahui bahwa mahasiswi akuntansi lebih memiliki kecenderungan bersikap etis dibandingkan dengan mahasiswa akuntansi. Temuan ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rianto 2008. 6.2.
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian serupa di masa yang
akan datang agar memperoleh hasil yang lebih baik. Keterbatasan tersebut antara lain adalah :
1. Penelitian ini hanya melihat pada dimensi kecerdasan emosional, dan kecerdasan
spiritual sebagai bagian dari aspek individual yang mempengaruhi sikap etis mahasiswa akuntansi. Padahal sesungguhnya masih ada dimensi-dimensi lain seperti
dimensi organisasi dan lingkungan yang mungkin juga memberi pengaruh pada sikap etis seseorang. Selain itu masih ada variabel lain yang diperkirakan akan dapat
mempengaruhi sikap etis, misalnya umur, tingkat pendidikan, pengalaman dan
Universitas Sumatera Utara
89
sebagainya. 2.
Cara pendistribusian kuesioner ada yang dilakukan secara langsung kepada responden dan ada yang melalui ketua jurusan pada masing-masing universitas
sehingga dikhawatirkan jawaban yang diberikan oleh responden kurang objektif. Hal ini menyebabkan hasil penelitian ini belum dapat mewakili kondisi yang ada dan
menyebabkan penelitian ini kurang dapat digeneralisasi.
6.3. Saran