Lokasi dan Waktu Penelitian Defenisi Operasional Variabel Penelitian

48 mahasiswa telah mengikuti wisuda pada bulan Januari USU dan pada bulan Nopember UNIMED sehingga tidak lagi tercatat sebagai mahasiswa yang aktif. Selain itu sampel mahasiswa juga semakin kecil bila dibandingkan dengan keseluruhan populasi dalam penelitian juga disebabkan karena mata kuliah yang ditentukan dalam kriteria purposive sampling adalah merupakan salah satu mata kuliah bersyarat sehingga ada beberapa mahasiswa yang walaupun telah duduk di semester delapan genap tetapi masih menempuh mata kuliah tersebut sehingga tidak dapat dijadikan sebagai sampel penelitian. Dengan demikian maka jumlah kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 184 eksemplar, sehingga komposisi penyebaran kuesioner adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Komposisi Penyebaran Kuesioner No. Perguruan Tinggi Sampel Kegiatan Penelitian 1. Universitas Sumatera Utara USU 128 org Januari sd Maret 2010 2. Universitas Negeri Medan UNIMED 56 org Januari sd Maret 2010

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perguruan tinggi negeri yang ada di kota Medan. Adapun dua perguruan tinggi negeri tersebut adalah Universitas Sumatera Utara USU dan Universitas Negeri Medan UNIMED. Penelitian ini akan dilaksanakan pada sekitar pertengahan Januari sampai dengan Maret 2010.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan. Teknik kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara Universitas Sumatera Utara 49 menyebarkan daftar pertanyaan yang terdiri pertanyaan tentang kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, gender dan sikap etis kepada responden. Pertanyaan yang digunakan adalah daftar yang bersifat tertutup karena telah disediakan alternatif jawaban yang mungkin dipilih sehingga responden merasa mudah dalam mengisi kuesioner. Kuesioner didistribusikan dilakukan secara langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan, dan sebagian dititipkan pada Ketua Jurusan Akuntansi perguruan tinggi yang bersangkutan untuk didistribusikan pada mahasiswa akuntansi di lingkungan perguruan tinggi masing-masing.

4.4.1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 5 bagian. Bagian pertama dari kuesioner ini berisi pertanyaan tentang data diri responden yang berisikan nama responden, nama perguruan tinggi almamater, dan jenis kelamin responden. Bagian kedua dari kuesioner berisi pertanyaan mengenai kecerdasan emosional yang berisi 30 pertanyaan tentang pengenalan diri, pengendalian diri, empati dan keterampilan sosial yang diadaptasi dari Bulo dalam Tikollah dkk 2006. Bagian ketiga dari kuesioner berisi pertanyaan mengenai kecerdasan spiritual yang terdiri dari 20 item tentang pemahaman nilai kehidupan, dan pemaknaan spiritual yang dikembangkan oleh Daly Planet Communications dan dipublikasikan oleh International Institute for Reformation 2001 sebagaimana digunakan oleh Darwis dalam Tikollah dkk 2006. Bagian keempat dari kuesioner berisi pertanyaan mengenai gender yang terdiri dari 12 item pertanyaan tentang peran kesetaraan gender, dan perbedaan nilai dan Universitas Sumatera Utara 50 perlakuan serta perilaku dalam pekerjaan. Sedangkan bagian kelima dari kuesioner berisi pertanyaan mengenai sikap etis mahasiswa akuntansi yang terdiri dari 20 item pertanyaan tentang moralitas dan perilaku etis yang dikembangkan oleh Ratdke dan telah dimodifikasi oleh Rustiana 2003 Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tertutup karena telah disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Untuk pertanyaan bagian dua dan tiga yaitu mengenai kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, alternatif jawaban dikembangkan dengan menggunakan skala likert yang berupa jawaban sangat sesuai SS, sesuai S, ragu-ragu RR, tidak sesuai TS, sangat tidak sesuai STS. Adapun ketentuan dalam hal skala likert tersebut untuk mengindikasikan tingkat untuk masing- masing aktivitas adalah sebagai berikut: a. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai b. Skor 2 untuk jawaban tidak sesuai c. Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu d. Skor 4 untuk jawaban sesuai e. Skor 5 untuk jawaban sangat sesuai Sedangkan untuk pertanyaan mengenai gender dan sikap etis alternatif jawaban juga dikembangkan dengan menggunakan skala likert namun jawaban yang disediakan berupa sangat setuju SS, setuju S, ragu-ragu RR, tidak setuju TS, sangat tidak setuju STS. Adapun ketentuan dalam hal skala likert tersebut untuk mengindikasikan tingkat untuk masing-masing aktivitas adalah sebagai berikut: a. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju Universitas Sumatera Utara 51 b. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju c. Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu d. Skor 4 untuk jawaban setuju e. Skor 5 untuk jawaban sangat setuju

4.5. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Untuk memberikan pemahaman yang lebih spesifik terhadap variabel penelitian ini maka variabel-variabel tersebut didefinisikan secara operasional sebagai berikut: 1. Variabel dependen yaitu sikap etis SE Sikap etis adalah persepsi mahasiswa akuntansi mengenai sikap dan perilakunya yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan. Variabel ini diukur dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 23 item pertanyaan tentang moralitas dan perilaku etis yang dikembangkan oleh Ratdke dan telah dimodifikasi oleh Rustiana 2003 dengan menggunakan skala interval. Masing-masing butir pertanyaan berisi mengenai moralitas dan perilaku etis. 2. Variabel independen pertama yaitu kecerdasan emosional KE Kecerdasan emosional adalah persepsi mahasiswa akuntansi mengenai kemampuannya untuk mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel kecerdasan emosional ini terdiri dari 30 item pertanyaan tentang pengenalan Universitas Sumatera Utara 52 diri, pengendalian diri, empati dan keterampilan sosial dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari Bulo 2002 dengan menggunakan skala interval. 3. Variabel independen kedua yaitu kecerdasan spiritual KS Kecerdasan spiritual adalah persepsi mahasiswa akuntansi mengenai kemampuannya untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai dengan menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks yang lebih luas dan kaya. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel kecerdasan spiritual ini terdiri dari 20 item pertanyaan tentang pemahaman nilai kehidupan, dan pemaknaan spiritual yang dikembangkan oleh Daly Planet Communications dan dipublikasikan oleh International Institute for Reformation 2001 sebagaimana digunakan oleh Darwis 2004 dan menggunakan skala interval. 4. Variabel moderating yaitu gender. Gender adalah persepsi mahasiswa akuntansi mengenai perbedaan perilaku antara pria dan wanita yang dikontruksi secara sosial, yaitu perbedaan yang bukan ketentuan dari Tuhan melainkan diciptakan oleh manusia melalui proses sosial dan kultural yang panjang. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel gender ini terdiri dari 12 item pertanyaan pertanyaan tentang peran kesetaraan gender, dan perbedaan nilai dan perlakuan serta perilaku dalam pekerjaan dan menggunakan skala interval. Adapun metode pengukuran variabel penelitian sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Jenis Variabel Nama Variabel Defenisi Parameter Skala Ukuran Variabel Dependen Sikap Etis SE Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai sikap dan perilakunya yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan- tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan. 1. Moralitas 2. Perilaku etis Interval Variabel Independen Kecerdasan Emosional KE Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai kemampuannya untuk mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. 1. Pengenalan diri 2. Pengendalian diri 3. Empati 4. Keterampilan sosial Interval Variabel Independen Kecerdasan Spiritual KS Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai kemampuannya untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai dengan menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks yang lebih luas dan kaya. 1. Pemahaman Nilai kehidupan 2. Pemaknaan spiritual Interval Variabel Moderating Gender G Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai perbedaan perilaku antara pria dan wanita yang dikontruksi secara sosial, yaitu perbedaan yang bukan ketentuan dari Tuhan melainkan diciptakan oleh manusia melalui proses sosial dan kultural yang panjang. 1. Peran kesetaraan gender 2. Perbedaan nilai dan perlakuan serta perilaku dalam pekerjaan Interval

4.6. Metode dan Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3 69 15

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI DI YOGYAKARTA)

0 4 23

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI DI YOGYAKARTA)

7 28 111

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Gender pada Sikap Etis Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Udayana.

0 1 45

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER (Studi Kasus Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 97

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI PRAKTIK AKUNTANSI KREATIF DI PERUSAHAAN (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta).

0 4 178

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA AKUNTANSI

0 0 16

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER (Studi Kasus Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

1 2 22

PENGARUH GENDER, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERSEPSI PERILAKU ETIS AKUNTAN MASA DEPAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi di wilayah Purwokerto)

0 0 17

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA S1 AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15