Pengujian Asumsi Klasik Metode dan Teknik Analisis Data

55 dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur apa yang seharusnya diukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk construct validity yaitu dengan mengkorelasikan skor tiap-tiap item dengan skor total. Skor total sendiri adalah skor yang didapat dari penjumlahan skor butir untuk instrument tersebut Sekaran, 2003. Teknik korelasi yang digunakan adalah Pearson’s Correlation Product Moment untuk pengujian dua sisi yang terdapat pada program komputer SPSS Statistical Package For Social Science dengan ketentuan dinyatakan valid jika r-hitung r-tabel Sugiyono, 2006. 4.6.2.2. Uji reliabilitas data Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah valid untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang pada kelompok yang sama dengan alat ukur yang sama. Pengujian reliabilitas dianalisis dengan menggunakan Cronbach’s Alpha yang terdapat pada program komputer SPSS Statistical Package For Social Science. Sekaran 2000 menyatakan bahwa semakin dekat koefisien alpha pada nilai 1 berarti butir-butir pernyataan dalam koefisien semakin reliabel dimana nilai cronbach alpha yang digunakan adalah 0,6.

4.6.3. Pengujian Asumsi Klasik

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS Statistical Package For Social Science. Sebelum data Universitas Sumatera Utara 56 diolah untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik yang merupakan dasar dalam model regresi linier berganda. Asumsi-asumsi klasik tersebut meliputi sebagai berikut Gujarati, 2004: 1. Data terdistribusi secara normal normalitas data. 2. Tidak terdapat multikolinieritas diantara atau semua variabel independen. 3. Tidak terdapat heteroskedastisitas, yaitu ragam error yang tidak konstan pada setiap variabel. 4.6.3.1. Uji normalitas data Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Normalitas data dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov Test, di mana apabila nilai signifikansi 0,05 maka distribusi data tidak normal dan sebaliknya Santoso dalam Tikollah dkk, 2006. 4.6.3.2. Uji multikoliniearitas Multikolinieritas adalah gejala terdapatnya lebih dari satu hubungan linier pasti sempurna, di mana suatu keadaan yang satu atau lebih variabel bebasnya terdapat korelasi dengan variabel bebas lainnya. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,01 dan batas VIF adalah 10. Dengan ketentuan bahwa apabila : tolerance value 0,01 atau VIF 10 = terjadi multikolinieritas, sedangkan tolerance value Universitas Sumatera Utara 57 0,01 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinieritas Aliman dalam Tikollah dkk, 2006. 4.6.3.3. Uji heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi atau terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Perubahan yang tergambarkan dalam spesifikasi model regresi disebut Homoskedastisitas. Asumsi ini akan di uji dengan uji Glesjer yaitu dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya untuk menentukan koefesien kemiringan yang signifikan dan melakukan pengujian t, dengan ketentuan sebagai berikut: Apabila t hitung t tabe l = terjadi heteroskedastisitas t hitung ≤ t tabel = tidak terjadi heteroskedastisitas Gujarati, 2004. Sebagai pengertian dasar, residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi dan absolut adalah nilai mutlaknya.

4.6.4. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3 69 15

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI DI YOGYAKARTA)

0 4 23

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI DI YOGYAKARTA)

7 28 111

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Gender pada Sikap Etis Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Udayana.

0 1 45

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER (Studi Kasus Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 97

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI PRAKTIK AKUNTANSI KREATIF DI PERUSAHAAN (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta).

0 4 178

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN MUATAN ETIKA DALAM PENGAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA AKUNTANSI

0 0 16

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER (Studi Kasus Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

1 2 22

PENGARUH GENDER, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERSEPSI PERILAKU ETIS AKUNTAN MASA DEPAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi di wilayah Purwokerto)

0 0 17

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA S1 AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 15