Tabel 8. Sarana dan Prasarana di Kecamatan Sarudik Tahun 2013 No.
Sarana dan Prasarana Jumlah unit
1. Pendidikan
• TK • SD
• SMP • SMA
• Perguruan Tinggi PT 4
10 2
4 1
2. Kesehatan
• Rumah Bersalin • Poliklinik
• Pos KB • Posyandu
4 1
3
16 3.
Balai DesaKelurahan 1
4. Kantor Kepala DesaKelurahan
2 5.
Perekonomian • Badan Kredit
• TokoKios • Bank
• Stasiun Kapal Laut Pelabuhan 1
153 1
1 6.
Keagamaan • Mesjid
• Gereja 13
19 Sumber : Monografi Kecamatan Sarudik, 2015
Dari Tabel 8 dapat dilihat di Kecamatan Sarudik terhadap satu stasiun kapal laut yang dinamakan Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN. Pelabuhan Perikanan
Nusantara PPN terletak di Desa Pondok Batu yang merupakan desa di Kecamatan Sarudik yang berbatasan langsung dengan laut.
Melimpahnya Sumberdaya Ikan di Wilayah Perairan Pantai Barat Propinsi Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan potensi
perekonomian yang harus ditingkatkan. Untuk itu, diperlukan sistem pengelolaan yang menyeluruh dan integral sehingga mampu memanfaatkan sumber daya ikan
yang ada secara optimal, seimbang, dan berkelanjutan, sekaligus mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, khususnya nelayan. Hal inilah
yang menjadi latar belakang didirikannya Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN di Kecamatan Sarudik oleh Pemerintah Pusat dibawah kebijakan Kementerian
Perikanan.
4.2. Karakteristik Nelayan Sampel
Karakteristik nelayan sampel dalam penelitian ini dapat digambarkan oleh ukuran kapal, umur, pendidikan, jumlah tanggungan dan pengalaman berusaha dalam
bidang perikanan. Karakteristik nelayan ini dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Karakterikstik Nelayan Sampel No.
Uraian Satuan
Keterangan Tertinggi
Terendah Rataan
1. Umur
Tahun 51
37 42,37
2. Pendidikan
Tahun 12
6 10,3
3. Jumlah Tanggungan
Orang 8
2 4,33
4. Pengalaman
Tahun 29
8 17,7
Sumber : Data Primer Lampiran 1 Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa rata-rata umur sampel nelayan di daerah
penelitian adalah 42,37 ≈ 42 tahun. Hal inimenunjukkan secara umum nelayan
sampel di daerah penelitian masih tergolong usia produktif, sehingga dapat dikatakan bahwa daerah penelitian memiliki tenaga kerja yang potensial untuk
mengelola usaha penangkpan ikan maupun usaha lainnya dalam bidang perikanan. Pendidikan rata-rata nelayan sampel di daerah penelitian umunya adalah 10,3
≈ 10 tahun pendidikan formal dengan rentang 6 – 12 tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat pendidikan nelayan sampel masih tergolong rendah, karena sebagian besar nelayan sampel di daerah penelitian hanya menamatkan
pendidikan di Sekolah Menengah Pertama SMP. Jumlah tanggungan rata-rata nelayan sampel di daerah penelitian yaitu sebanyak
4,33 ≈ 4 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa nelayan sampel memiliki jumlah
tanggungan yang sedang. Jumlah tanggungan akan berpengaruh terhadap jumlah pengeluran keluarga dari hasil pendapatan keluarga yang diperoleh. Selain itu
jumlah keluarga dalam rumah tangga juga berpengaruh dalam ketersediaan tenaga kerja terutama pada saat usia produktif yaitu 15 - 60 tahun.
Pengalaman nelayan sampel dalam usaha di bidang perikanan umumnya cukup lama yaitu sekitar 17,7
≈ 18 tahun. Nelayan den gan pengalam lebih dari 10 tahun sangat berpengaruh terhadap keahlian dan pengetahuannya dalam melakukan
operasi penangkapan ikan maupun dalam hal manajemen usaha perikanan.