xxxiv
ini merupakan bentuk respons nyeri yang dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : arti nyeri, tingkat persepsi nyeri, pengalaman
masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, takut, cemas, usia, dan lain-lain.
B. Nyeri persalinan
1. Definisi Nyeri Persalinan
Nyeri persalinan menurut Danuatmaja 2004, merupakan rasa sakit yang terjadi akibat adanya aktivitas basar di dalam tubuh guna
mengeluarkan bayi. Dimana rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung kemudian menyebar ke bagian bawah perut, umumnya rasa sakit
ini berbeda beda yang dirasakan setiap ibu. Beberapa jam terakhir pada kehamilan manusia ditandai dengan kontraksi uterus yang menyebabkan
dilatasi serviks dan mendorong janin melalui jalan lahir. Kontraksi miometrium pada persalinan dapat menyebabkan nyeri, sehingga istilah
nyeri persalinan digunakan untuk mendeskripsikan proses ini Cunningham dkk, 2005. Mender 2004 mendefinikan nyeri persalinan sebagai nyeri
yang menyertai kontraksi uterus nyeri tersebut berasal dari gerakan
kontraksi rahim yang berusaha mengeluarkan bayi.
Nyeri persalinan merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang terjadi selama proses persalinan. Rasa nyeri merupakan salah satu
mekanisme pertahanan alami yaitu suatu peringatan tentang adanya bahaya. Pada kehamilan, serangan nyeri memberitahukan bahwa ibu tengah
mengalami kontraksi rahim. Banyak teknik baru ditemukan dalam
xxxv
menanggulangi nyeri tetapi metode yang sempurna untuk menghilangkan nyeri pada kelahiran sampai sekarang belum diperoleh Komariah, 2005
Nyeri persalinan menghasilkan respon psikis dan refleks pada prilaku fisik. Nyeri persalinan memberikan gejala yang dapat di identifikasi
seperti pada sistem saraf simpatis yang dapat terjadi mengakibatkan perubahan tekanan darah, nadi, respirasi, dan warna kulit. Ekspresi sikap
juga kadang-kadang dapat dilihat dari perubahan sikap meliputi peningkatan kecemasan dengan penurunan lapangan persepsi, menangis, mengerang,
tangan menggepal dan menggenggam serta otot mudah terangsang Potter, dkk, 1993 dalam Bobak, 2005.
2. Penyebab nyeri persalinan
Menurut Rukiyah 2009, penyebab nyeri persalinan adalah Gerakan kontraksi rahim menyebabkan otot-otot dinding rahim mengkerut, menjepit
pempuluh darah sehingga timbul nyeri. Vagina jalan lahir dan jaringan lunak di sekitarnya meregang sehingga terasa nyeri. Keadaan mental ibu
ketakutan, cemas, khawatir atau tegang serta hormon prostaglandin yang meningkat sebagai respons terhadap stres Rukiyah, 2009 .
Selama persalinan kala I, nyeri terutama dialami karena rangsangan nosiseptor dalam adneksa,uterus, dan ligamen pelvis. Nyeri persalinan kala
I adalah akibat dilatasi seviks dan sagmen uterus bawah dengan distensi lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen. Faktor
penyebab nyeri persalinan adalah : berkurangnya pasokan oksigen ke otot rahim nyeri persalinan menjadi lebih hebat jika interval antara kontraksi
xxxvi
singkat, sehingga pasokan oksigen ke otot rahim belum sepenuhnya pulih. Terjadi peregangan leher rahim effacement dan pelebaran, tekanan bayi
pada saraf di dan dekat leher rahim dan vagina, ketegangan dan meregangnya jaringan ikat pendukung rahim dan sendi panggul selama
kontraksi dan turunnya bayi. Terjadi pula tekanan pada saluran kemih, kandung kemih, dan anus, meregangnya otot-otot dasar panggul dan
jaringan vagina, disetai ketakutan dan kecemasan yang dapat menyebabkan dikeluarkannya hormon stress dalam jumlah besar epinefrin, norepinefrin,
dan lain-lain yang mengakibatkan timbulnya nyeri persalinan yang lama dan lebih berat Simkin, 2005.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan