Klasifikasi nyeri Fisiologi Nyeri

xxx Nyeri merupakan mekanisme fisiologis yang bertujuan untuk melindungi diri apabila seseorang merasakan nyeri maka perilakunya akan berubah. Nyeri merupakan tanda peringatan bahwa terjadi kerusakan jaringan, yang harus menjadi pertimbangan utama keperawatan saat mengkaji nyeri Potter Perry, 2006. Secara umum dapat disimpulkan bahwa nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fsikologis, maupun emosional. Nyeri yang tidak teratasi dapat menimbulkan bahaya secara fisiologis maupun psikologis bagi kesehatan dan penyembuhan Kozier,2000.

2. Klasifikasi nyeri

Klasifikasi nyeri secara umum terbagi dua yaitu nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mandadak dan cepat menghilang, tidak melebihi enam bulan, serta ditandai adanya peningkatkan tegangan otot Hidayat, 2008. Menurut Asmadi 2008, nyeri akut merupakan nyeri yang dirasakan dalam waktu singkat dan berakhir kurang dari enam bulan, sumber dan daerah nyeri dikatahui secara jelas. Rasa nyeri bisa berasal dari luka seperti luka operasi. Nyeri kronik berlangsung berkepanjangan, biasanya nyeri berlangsung atau menetap sampai enam bulan atau lebih, dan mengganggu fungsi tubuh Kozier, 2000. Nyeri kronik bersifat dalam, tumpul, diikuti dengan berbagai macam gangguan. Nyeri ini biasanya berhubungan dengan kerusakan jaringan yang sifatnya terus menerus atau intermitten Asmadi, xxxi 2008. Nyeri kronik merupakan nyeri yang konsisten yang menetap sepanjang satu periode waktu dan tidak mempunyai awitan yang ditetapkan dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak mempunyai respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya Brunner Sudarth, 2001.

3. Fisiologi Nyeri

Secara umum nyeri di definisikan sebagai perasaan tidak nyaman yang betul-betul subyektif dan hanya individu tersebutlah yang dapat menjelaskan dan mengevaluasinya Kozier, 2000. Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan dan pelepasan zat kimia ke dalam jaringan yang menimbulkan nyeri misalnya histamin, bradikinin, potassium dan prostaglandin. Zat kimia ini akan di terima mekanisme reseptor saraf yang menimbulkan persepsi nyeri. Kontraksi uterus, pereganggan serviks dan penurunan janin dapat meningkatkan pelepasan prostaglandin Cunningham, 2005. Nyeri pada persalinan merupakan suatu proses fisiologis dan intensitas nyeri yang dirasakan berbeda-beda, bahkan pada ibu yang sama pun derajat nyeri yang dirasakan pada setiap persalinan atau kala persalinan tida serupa. Variasi ini disebabkan oleh faktor fisik, psikososial dan kebiasaan tradisional Basuki, 2000 dalam Komariah, 2005. Nyeri persalinan terbagi dua yaitu nyeri uterus-serviks nyeri akibat pergangan uterus bagian bawah dan pembukaan serviks dan nyeri perineal. Nyeri uterus serviks terdapat pada kala I persalinan. Sejalan dengan meningkatnya kontraksi uterus yang xxxii menyebabkan teregangnya bagian bawah uterus, terjadi pembukaan serviks bawah uterus dan iskemia otot uterus secara progresif, sehingga meningkatkan rasa nyeri Mander, 2004. Nyeri ini ditingkatkan juga oleh peningkatan tekanan janin dan cairan amnion pada segmen bawah uterus dan serviks. Nyeri paling hebat dirasakan pada ahir kala I ketika pembukaan serviks dan kekuatan kontraksi uterus mencapai maksimal. Proses peregangan serviks, peningkatan esterogen dan pecahnya selaput ketuban berhubungan dengan pengeluaran prostaglandin dari selaput ketuban terutama pada persalinan normal. Prostaglandin menyebabkan kontriksi pembuluh darah dalam endometrium dan meningkatkan kontraksi miometrium pada proses persalinan. Peningkatan prostaglandin dan kontraksi uterus mempengaruhi intensitas nyeri Yerby, 2000 dalam Komariah, 2005. Ada beberapa teori tentang nyeri yaitu Specificity Theory, Pattern Theory, dan Gate Control Theory. Teori dasar yang banyak digunakan adalah teori Gate Control Theory Asmadi, 2008. Teori ini didefenisikan sebagai pengalaman perseptual yang kompleks yang dipengaruhi oleh faktor fisiologis dan psikologis yang unik dan bersifat individual. Teori gate control menggambarkan ada mekanisme pintu gerbang pada ujung saraf tulang belakang yang dapat meningkatkan atau menurunkan aliran implus saraf dari serat perifer menuju sistem saraf pusat Mander, 2003. Menurut teori ini, sensasi nyeri dihantar sepanjang saraf sensoris menuju ke otak dan menekankan pengembangan mekanisme kendali nyeri dalam tubuh Mander, 2003. xxxiii

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri