xxiv
bersalin pada tahun 2011 sebanyak 31,43 persalinan spontan, 19,88 persalinan dengan sectio caesarea, 8,75 persalinan dengan tindakan, sampai
saat ini data tentang nyeri persalinan kala I fase aktif belum diketahui. Sesuai dengan hasil studi pendahuluan di RSU Kabupaten Tangerang, peneliti
melakukan observasi pada 10 ibu yang sedang menjalani persalinan kala I fase aktif dengan menggunakan skala ukur Faces Pain Rating Scale FPRS
bahwa 65 ibu bersalin menyatakan nyeri yang sangat hebat dan 35 ibu menyatakan nyeri sedang. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri persalinan kala I fase aktif di RSU Kabupaten Tangerang.
B. Rumusan masalah
Nyeri persalinan merupakan salah satu bagian dari serangkaian proses persalinan. Nyeri dapat terlihat dari perubahan sikap, cemas, merintih bahkan
sampai meraung. Hal ini terjadi akibat adanya peregangan dan pelebaran mulut rahim, ketika otot-otot rahim berkontraksi mendorong janin untuk
keluar sehingga dapat menimbulkan nyeri yang tidak tertahankan. Rasa nyeri yang tidak tertahankan tersebut dapat berdampak buruk terhadap kelancaran
persalinan bagi ibu dan dapat menyebabkan distress pada bayi. Fenomena saat ini, banyak wanita berfikir bahwa nyeri yang dialami
adalah bagian yang sangat besar yang harus dihadapi dalam persalinan sehingga beberapa wanita memiliki kecenderungan untuk melakukan operasi
sesar walau tanpa indikasi apapun. Hasil penelitian Maslikhanah 2011 menyatakan 60 ibu bersalin merasakan nyeri yang sangat hebat dan 45 ibu
xxv
yang merasakan nyeri hebat didapatkan pula dalam penelitian Rusdiatin 2007.
Studi pendahuluan dilakukan di RSU Kabupaten Tangerang mengenai nyeri persalinan kala I fase aktif di dapatkan hasil 65 ibu menyatakan nyeri
yang sangat hebat dan 35 ibu menyatakan nyeri sedang. Diduga terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nyeri tersebut di antaranya, paritas,
usia, pengalaman nyeri sebelumnya, tingkat pendidikan dan induksi persalinan. Data tentang nyeri persalinan kala I fase aktif di RSU Kabupaten
Tangerang pun belum diketahui, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktot-faktor yang berhubungan dengan nyeri persalinan
kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang.
C. Pertanyaan penelitian
1. Bagaimana gambaran nyeri pada persalinan kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang?
2. Bagaimanakah gambaran usia, paritas, pengalaman nyeri sebelumnya, tingkat pendidikan dan induksi persalinan berhubungan dengan nyeri pada
persalinan kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang? 3. Bagaimana hubungan usia dengan nyeri pada persalianan kala I fase aktif
di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang? 4. Bagaimana hubungan paritas dengan nyeri pada persalianan kala I fase
aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang? 5. Bagaimana hubungan pengalaman nyeri sebelumnya dengan nyeri pada
persalianan kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang?
xxvi
6. Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan nyeri pada persalinan kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang?
7. Bagaimana hubungan induksi persalinan dengan nyeri pada persalianan kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang?
D. Tujuan penelitian