Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Sains di MI

32 Bagan 1. Proses Perubahan Strukur Kognitif Siswa

2. Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Sains di MI

a. Kelebihan Pendekatan Konstruktivisme Ada beberapa kelebihan pendekatan konstruktivisme dalam pelaksanaan pembelajaran, di antaranya adalah : 19 1. Kelebihan dalam belajar-mengajar. Pendekatan konstruktivisme memandang bahwa pengetahuan adalah non objektif, bersifat temporer selalu berubah-ubah. Belajar konstruktivisme adalah menyusun pengetahuan dari pengalaman nyata konkrit. Sedangkan mengajar adalah menciptakan lingkungan agar siswa termotivasi dalam menggali cara berpikir rasional. 19 http:www . freeewebs.com.hijrahsaputra, 250308 Tidak Cocok Ketidak Seimbangan Akomodasi Jalan Buntu Tak Mengerti Cocok Mencapai Keseimbangan Mengerti Asimilasi 33 2. Kelebihan dalam tujuan pembelajaran. Pada pembelajaran pendekatan konstruktivisme tujuan pembelajaran ditentukan pada belajar tentang bagaimana belajar sesungguhnya. 3. Kelebihan dalam strategi pembelajaran. Penyajian isi materi pembelajaran pendekatan konstruktivisme menekankan pada pengetahuan secara bermakna mulai dari urutan yang umum ke urutan yang spesifik bagian-bagian. Pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk melayani pertanyaan-pertanyaan dan pemahaman siswa. Aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada data penting dan bahan manipulatif dengan penekanan pada keterampilan proses. 4. Kelebihan dalam evaluasi. Evaluasi menekankan pada penyusunan makna secara aktif yang melibatkan keterampilan terintegrasi, dengan menggunakan masalah dalam konteks nyata. Evaluasi juga menggali berpikir secara divergen, pemecahan ganda, bukan hanya jawaban benar, dan evaluasi juga merupakan bagian utuh dari belajar dengan cara memberikan tugas-tugas yang menuntut aktivitas belajar bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. b. Kebermaknaan Pendekatan Konstruktivisme Ada beberapa kebermaknaan pendekatan konstruktivisme yakni sebagai berikut : 20 1. Siswa memiliki peluang dalam mengemukakan pendapat mereka terhadap suatu konsep. 2. Siswa dapat menyamakan persepsipandangan mereka satu sama lain. 3. Siswa dapat menghormati semua pendapat teman-temannya. 4. Semua pendapat siswa dapat diterima. 5. Siswa dapat mengaplikasikan ide baru mereka ke dalam konteks yang berbeda. 6. Siswa dapat mengemukakan hipotesisnya. 7. Siswa dapat berinteraksi dengan siswa lain dan juga dengan guru. 8. Pembelajaran berpusat kepada siswa. 9. Guru lebih bersifat sebagai fasilitator dalam pembelajaran. 10. Guru hanya mengarahkan dan siswa yang mencari jawaban. c. Prinsip Pembelajaran Pendekatan Konstruktivisme Dalam melaksanakan proses belajar mengajar sains dengan pendekatan konstruktivisme perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 20 http;www.geocities.comheksagon2001pendekatan konstruktivisme 34 1. Sisipkanlah benda - benda nyata untuk digunakan para siswa. Ada dua alasan prinsip ini, yaitu memperoleh pengetahuan fisik melalui pengamatan pada benda dan melihat reaksi benda-benda tersebut, dan pengembangan pengetahuan logika matematika, di mana anak menghubungkan perubahan- perubahan dalam perbuatannya dan perubahan-perubahan terhadap benda-benda. 2. Empat pendekatan mengenai berbuat terhadap benda-benda pilihlah yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak : a. Berbuat terhadap benda-benda untuk menghasilkan bagaimana benda- benda itu dapat bereaksi. b. Berbuat terhadap benda – benda untuk menghasilkan efek-efek yang diinginkan. c. Menjadi sadar bagaimana sesorang menghasilkan efek-efek yang yang diinginkan. d. Menjelaskan. 3. Perkenalkanlah kegiatan yang layak dan menarik dan berilah para siswa kebebasan untuk menolak saran-saran guru. 4. Tekankan penciptaan pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah beserta pemecahannya. 5. Anjurkan siswa untuk saling berinteraksi: a. Menurut Piaget, pertukaran gagasan tidak dapat dihindari untuk perkembangan penalaran, juga para siswa hendaknya dianjurkan untuk mempunyai pendapat sendiri walaupun mungkin “salah”, mengemukakannya, mempertahankannya, dan bertanggung jawab. b. Guru membangkitkan interaksi dengan meminta seluruh kelas untuk membandingkan berbagai masalah-masalah pengamatan dan interpretasi. 6. Hindari istilah-istilah teknis dan tekankan berpikir. 7. Anjurkan para siswa untuk berpikir dengan cara mereka sendiri. 35 8. Perkenalkan ulang reintroduce materi dan kegiatan yang sama setelah beberapa tahun. 21 d. Implikasi Dalam Pembelajaran Pendekatan Konstruktivisme Kajian epistemologis dari psikologi tentang bagaimana hakikat seorang siswa dalam memperoleh pengetahuan terus berlangsung hingga sekarang. Salah satunya adalah kajian terhadap pembelajaran pendekatan konstruktivisme yang sangat kontributif terhadap pembelajaran sains yang diharapkan Dahar, 1991:160. 22 Implikasi pembelajaran pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran sains meliputi empat tahap, di mana langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah : 1. Apersepsi mengungkapkan konsepsi awal siswa dan membangkitkan motivasi siswa. Pada tahap ini siswa didorong agar mampu mengemukakan pengetahuan awalnya tentang konsep yang akan dibahas. Bila perlu guru memancing siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan problematis tentang fenomena yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dengan mengaitkan konsep yang akan dibahas. Siswa diberi kesempatan untuk mengilustrasikan pemahamannya tentang konsep itu. 2. Eksplorasi. Pada tahap ini, siswa diberi kesempatan untuk menyelediki dan menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan penginterpretasian data dalam suatu kegiatan dan diskusi. Hasil temuan kemudian secara kelompok didiskusikan kembali dengan kelompok lain secara keseluruhan. Tahap ini siswa akan menemui rasa ingin tahu tentang fenomena alam di sekelilingnya. 21 opcit, h. 52 -54 22 M. Muttaqin, Pembelajaran IPA di SDMI, Bandung: IAIN SGD Bandung, 2001, h. 52-54 36 3. Diskusi dan Penjelasan Kelompok. Tahap ketiga ini, siswa diberikan penjelasan dan solusi yang didasarkan pada hasil observasinya ditambah dengan penguatan guru, maka dengan demikian siswa akan membangun pemahamannya yang sedang dipelajarinya. Hal ini menjadikan siswa tidak ragu-ragu lagi tentang konsepsinya. 4. Pengembangan dan aplikasi. Pada tahap ini, guru berusaha menciptakan iklim pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengaplikasikan pemahaman konseptualnya, baik melalui kegiatan atau pemunculan dan pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan isu-isu di lingkungannya. e. Aplikasi Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Konstruktivisme Untuk mengaplikasikan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme dalam kelas, guru diharapkan mampu memahami dan melaksanakan langkah-langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme, Alters 2004. 23 Seperti dikutip dalam Munas. Memberikan ilustrasi tentang langkah-langkah tersebut yaitu: Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan Konstruktivisme No. Langkahtahap-tahap pembelajaran Uraian Kegiatan 1. Menarik Perhatian Dalam tahapan ini, guru memberikan pengertian singkat tentang sebuah fenomena dan 23 Munas Prianto ramli, “Pembelajaran Sains Menyenangkan dengan Metode Konstruktivisme”,Jurnal Pendidikan IPA, 2006 , h. 52- 53 37 menanyakan pengalaman anak tentang fenomena tersebut. 2. Prediksi Pribadi Pada tahapan ini, siswa diberi kesempatan untuk membuat prediksi tentang percobaan yang akan dilakukan 3. Prediksi Kelompok Guru mengajak anak untuk membuat kelompok kecil dan berdiskusi untuk membuat prediksi kelompok. Kemudian masing- masing kelompok diharapkan menyampaikan prediksi mereka. Prediksi ini berupa keterangan atau gambar dan bisa ditulis di papan tulis jika memungkinkan. 4. Percobaan Ini adalah salah satu bagian terpenting, karena bagian ini anak akan melakukan sendiri percobaan mereka. Mereka akan melakukan percobaan untuk menguji hipotesa mereka, dan mengobservasi apakah prediksi mereka akurat atau tidak. 5. Diskusi Kelompok Setelah melakukan percobaan, anak didik diajak untuk berdiskusi dalam kelompok mengenai hasil percobaan mereka. Mereka berdiskusi apakah prediksi mereka akurat atau tidak. 6. Laporan Kelompok Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi 38 kelompok mereka, dan bermacam alasan untuk mendukung hipotesa dan konsep mereka. 7. Penjelasan Pada tahapan ini, guru menyampaikan penjelasan singkat tentang teori dan konsep yang mendasari percobaan serta juga mengkoreksi sekiranya terdapat kesalah-pahaman siswa. 8. Aplikasi Pada tahap ini, guru mengajak siswa untuk berpikir tentang apa yang bisa mereka lakukan untuk mengembangkan percobaan yang tadi dikerjakan atau menjelaskan fakta lain mengenai percobaan yang mereka lakukan.

C. Hasil Belajar Siswa dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya