Kerangka Berpikir Pengajuan Hipotesis

50 suasana belajar yang kaku, disiplin yang ketat dengan otoritas ada pada guru. c. Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. Sering kita temukan bahwa guru satu-satunya sumber belajar di kelas. Situasi ini kurang menunjang kualitas pengajaran, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah adalah karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah berkaitan dengan displin sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah, letak geografis, lingkungan sekolah,estetika dalam arti sekolah memberikan perasaan yang nyaman, dan kepuasaan belajar, bersih dan nyaman. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur dalam kualitas pengajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yaitu : kompetensi guru, karakteristik kelas, dan karakteristik sekolah.

D. Kerangka Berpikir

Dalam proses belajar mengajar banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya pembelajaran pendekatan konstruktivisme. Agar pembelajaran bukanlah sekedar pemindahan gagasan guru kepada siswa, melainkan sebagai proses untuk mengubah gagasan-gagasan yang ada melalui pengalaman- pengalaman siswa baik di luar maupun di dalam kelas. Dengan kata lain dasar pemikiran para konstruktivisme adalah pengajaran efektif menghendaki guru agar mengetahui bagaimana para siswa memandang fenomena yang menjadi subjek pengajaran atau bagaimana gagasan anak mengenai topik yang akan dibahas sebelum pelajaran tentang topik itu dimulai. Namun pembelajaran pendekatan konstruktivisme yang digunakan harus maksimal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas sehingga berperan terhadap meningkatkan minat siswa, rasa ingin tahu siswa, mengembangkan berpikir kreatif, mampu memecahkan masalah, mengembangkan intelektual siswa, serta mampu mengembangkan aplikasinya praktikum. Semuanya itu akan meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa inilah yang nantinya akan 51 menjadi suatu hasil nilai yang diperoleh siswa setelah selesai mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan tes. Bertolak dari sebuah pemikiran di atas, maka dapat digambarkan dalam bagan kerangka berpikir di bawah ini : Mengungkapkan Konsepsi Awal Membangkitkan Motivasi Eksplorasi Diskusi dan Penjelasan Konsep Pengembangan Aplikasi Konstruktivisme 52 Bagan 2. Kerangka Berpikir Pembelajaran Pendekatan Konstruktivisme dengan Hasil Belajar 53

E. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir di atas, maka dalam penelitian ini dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : Ho = Tidak terdapat pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar sains siswa . Ha = Terdapat pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar sains siswa. 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi sains. b. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran sains dalam meningkatkan hasil belajar siswa. c. Untuk mengetahui usaha peningkatan hasil belajar siswa dalam proses belajar sains.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 20062007. Adapun tempat penelitian adalah MI. Nurul Islamiyah, kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor.

C. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah siswa kelas V MI. Nurul Islamiyah Ciseeng Bogor. Siswa berjumlah 60 orang, yang terdiri dari 30 orang siswa kelas VA, dan 30 orang siswa kelas VB.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Di mana dari dua kelas yang berjumlah 60 orang siswa dibagi menjadi kelas kontrol tanpa menggunakan pendekatan konstruktivisme, dan kelas eksperimen menggunakan pendekatan konstruktivisme. Sedangkan untuk mendapatkan angka sebagai alat