23
Karena penerapan model ini sangat baik dalam memotivasi siswa untuk berpikir aktif serta mengambil tanggung jawab dalam pembelajaran dirinya.
Berkembangnya keterampilan berpikir akan berdampak pada peningkatan hasil belajar IPA sains.
Model konstruktivisme dalam pembelajaran adalah bahwa proses belajar mengajar siswa sendiri yang aktif secara mental membangun
pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. Penekanan
tentang belajar dan mengajar lebih berfokus pada suksesnya siswa mengorganisasi pengalaman mereka.
Bertitik tolak pada uraian di atas maka dalam penelitian ini akan dikaji lebih lanjut tentang berbagai faktor yang berhubungan dengan peningkatan
keterampilan berpikir rasional siswa melalui variasi pembelajaran yang lebih menekankan pada pengalaman siswa sebelum siswa diajak dalam kegiatan belajar
mengajar, yang dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai ‘Pengaruh Pembelajaran Dengan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar Sains Siswa MI. Nurul Islamiyah Ciseeng”
.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pernyataan pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu :
1. Bagaimana guru sains menggunakan metode dalam melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah ?
2. Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada bidang studi sains ?
3. Bagaimana hasil belajar sains yang dilakukan dengan menggunakan
pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme ?
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
24
1. Pembatasan Masalah
Dari sekian banyak masalah yang terkait dengan hasil belajar siswa, dalam penelitian ini hanya dibatasi pada: pengaruh pembelajaran
pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar sains siswa MI. Nurul Islamiyah, Ciseeng Bogor.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi
masalah, untuk
merumuskan permasalahannya, yaitu “Bagaimanakah
penagruh pembelajaran
pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar sains siswa MI. Nurul Islamiyah Ciseeng Bogor?”
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna : 1. Bagi penulis khususnya, dan umumnya bagi guru sains untuk
meningkatkan profesionalisme
dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran sains.
2. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran pendekatan konstruktivisme tehadap hasil belajar sains..
3. Bagi kepala sekolah dan pengawas diharapkan agar dapat memberikan pembinaan kepada guru-guru sains dalam mengembangkan pembelajaran
sains di sekolah.
25
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS
KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teoretis
Konsep Sains
Ilmu Pengetahuan Alam sains adalah ilmu yang berhubungan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Oleh
karenanya pendekatan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkannya sehari-hari.
8
Sebagaimana tercantum dalam Kurikulum 2006, Ilmu Pengetahuan Alam atau sains diartikan sebagai cara untuk mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan, fakta- fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses
penemuan. Pendidikan Pengetahuan Alam di tingkat Madrasah IbtidaiyahSekolah Dasar diharapkan ada penekanan Salingtemas sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja
ilmiah secara bijaksana.
9
Mata pelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah scientific inquiry untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan
bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SDMI menekankan pada pengalaman
8
Zulfiani, “Model Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme di MIMTs”, Seminar:strategi Pembelajaran Sains yang Efektif di Madrasah:CEQDA UIN Jakartah.1
9
Depag RI, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006, Jakarta:Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam, 2006, h. 484.
8