62
Misalnya mendapat pasangan yang pendiam, namun semua itu dapat diatasi dengan diskusi kelompok.
d. Siswa tampak lebih antusias untuk mencoba kesempatan demonstrasi ulang yang diberikan oleh guru, hal ini mungkin karena mereka
menginginkan nilai yang lebih baik lagi. Dengan tampil di depan kelas sebagai peraga ulang maupun mengerjakan LKS, siswa tampak terlibat
aktif secara langsung dalam pembelajaran. e. Review yang diberikan guru turut menyiapkan siswa sebelum masuk ke
materi pelajaran yang baru. Inisiatif juga terlihat ketika mereka menyampaikan lagi materi yang sudah dipelajari. Pembuatan stetoskop
dengan alat seadanya berperan dalam pengenalan cara kerja sistem peredaran darah manusia kepada siswa.
f. Siswa terlihat semangat ketika pembelajaran diselingi dengan games
sehingga beberapa siswa yang jenih dengan materi dapat menyegarkan kembali pikiran mereka menjadi rikleks kembali.
Sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran terlihat biasa saja bahkan cenderung pasif. Siswa tampak jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran.
Mereka tampak kurang bergairah dan tidak bersemangat. Guru lebih mendominasi dalam menentukan semua kegiatan pembelajaran sehingga tidak
terlihat keaktifan siswa.
2. Data Hasil Tes
Setelah melakukan penelitian di kelas eksperimen dan kontrol, instrumen berupa tes hasil belajar pada pokok bahasan sistem peredaran
darah manusia yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya diberikan kepada siswa di dua kelompok ini. Tes ini berupa 19 item soal sains
berbentuk pilihan ganda. Setelah mendapatkan hasil tes dan memberi penilaian , keseluruhan nilai tersebut diolah dan disajikan dalam tabel dan
grafik. Berikut ini adalah penyajian data nilai tes hasil belajar siswa pada kelas eksperimen :
63
2 4
6 8
4,5-20,5 20,5-36,5
36,5-52,5 52,5-68,5
68,5-84,5 84,5-100,5
Tabel 3. Distribusi Frekuensi relatifPersentase
Hasil Belajar Sains Siswa
Pada tabel di atas terlihat bahwa pada kelas eksperimen jumlah siswa yang mendapat nilai tinggi 69 – 100 lebih banyak ketimbang jumlah siswa
yang mendapat nilai 5 – 36. Pada data tertera bahwa nilai 69 – 84 adalah nilai terbanyak yang diperoleh siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai
dengan kategori sedang 37 – 68, jumlah siswa yang memperoleh nilai 37- 52 sama dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai 53 – 68. Hal ini
berarti mayoritas siswa berada pada level sedang.
Grafik 1. Histogram Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
F R
E K
U E
N S
I
NILAI Nilai
Titik Tengah Batas Nyata
Frekuensi Absolut
Relatif
5 - 20 12,5
4,5 – 20,5 1
3,33 21 - 36
28,5 20,5 – 36,5
2 6,67
37 – 52 44,5
36,5 – 52,5 7
23,33 53 – 68
60,5 52,5 – 68,5
7 23,33
69 – 84 76,5
68,5 – 84,5 8
26,67 85 - 100
92,5 84,5 – 100,5
5 16,67
Jumlah 30
100
64
Pada grafik di atas terlihat bahwa kurva cenderung condong ke kanan. Hal ini berarti bahwa siswa yang mendapat nilai yang baik mendominasi
perolehan nilai di kelas secara keseluruhan. Berikut ini adalah penyajian data pada kelas kontrol :
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Relatif Persentase Hasil Belajar Sains Siswa
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada kelas kontrol siswa yang mendapat nilai yang tinggi 65 - 95 sama dengan siswa yang
mendapatkan nilai rendah 5 – 34. Hal ini berarti perbedaan antara siswa siswa yang pandai dengan yang kurang pandai tidak signifikan. Pada data
tertera nilai 7 adalah nilai yang terbanyak diperoleh siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai dengan kategori sedang 37 – 68, jumlah siswa
yang memperoleh nilai 50 – 64 lebih banyak dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 35 – 49. Hal ini berarti mayoritas siswa berada pada
level sedang berpotensi untuk ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
Nilai Titik Tengah
Batas Nyata Frekuensi
Absolut Relatif
5 - 19 12
4,5 – 19,5 2
6,6,7 20 - 34
27 19,5 – 34,5
7 23,33
35 – 49 42
35,5 – 49,5 5
16,67 50 – 64
57 49,5 – 64,5
7 23,33
65 – 79 72
64,5 – 79,5 7
23,33 80 - 95
87,5 79,5 – 95,5
2 6,67
Jumlah 30
100
65
2 4
6 8
4,5-19,5 19,5-34,5
34,5-49,5 49,5-54,5
54,5-79,5 79,5-95,5
Grafik 2 Histogram Nilai Hasil Belajar Sains Siswa Kelas Kontrol
F R
E K
U E
N S
I
Nilai
Pada grafik di atas, terlihat bahwa kurva tidak cenderung ke satu arah. Hal ini berarti bahwa proporsi siswa yang mendapatkan nilai yang
baik belum mendominasi perolehan nilai secara keseluruhan karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah. Dari kedua tabel dan kedua
grafik di atas, jika dibandingkan proporsi nilai dan arah kecondongan kurvanya maka jelas terlihat bahwa kelas eksperimen lebih baik hasil
belajarnya dibandingkan dengan kelas kontrol.
B. Analisis Data 1.