6 Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis
7 Gunakan gambar
Gambar 2.1 Contoh
Mind Map
26
a. Fungsi Mind Map
Menurut Michael Michalko dalam buku terlarisnya Cracking Creativity, Mind Map berfungsi :
27
1 Mengaktifkan seluruh otak
2 Membereskan akal dari kekusutan mental
3 Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan
4 Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang
saling terpisah 5
Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian 6
Memungkinkan kita
mengelompokkan konsep,
membantu kita
membandingkannya
26
Ibid., h.157.
27
Ibid., h.6.
b. Peta Pikiran Mind Map dalam Pembelajaran Matematika
Teknik Mencatat yang baik harus membantu mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman materi, membantu mengorganisasi materi,
memberikan wawasan baru, dan mampu memunculkan ide baru. Mind Map dapat memungkinkan terjadinya semua itu.
Dengan penggunaan Mind Map dalam pembelajaran matematika sehingga stigma bahwa belajar matematika yang membosankan dan menyulitkan
karena harus banyak menghafal rumus, kemudian terlalu banyak catatan yang digunakan, dan sulit mengorganisasikan antar materi tidak akan muncul lagi.
Mind Map mampu merangkum materi yang banyak menjadi diagram warna-warni yang sederhana, wajar dan alami selaras dengan kerja otak kita.
c. Teknik Mencatat Secara Konvensional
Berkenaan dengan pencatatan, seringkali siswa tanpa disadari membuat catatan yang tidak efektif dan efisien. Sebagian besar melakukan pencatatan
secara linear. Bahkan tidak sedikit pula di antara mereka membuat catatan dengan menyalin langsung seluruh informasi yang tersaji pada buku atau penjelasan lisan.
Hal ini mengakibatkan hubungan antar ide atau informasi menjadi sangat terbatas dan spesifik, berujung pada minimnya kreativitas yang dapat dikembangkan
setelahnya. Bentuk pencatatan seperi ini juga memunculkan kesulitan untuk
mengingat dan menggunakan seluruh informasi tersebut dalam belajar. Siswa yang tergantung pada catatan-catatan konvensional, panjang atau terformat
maupun dengan kerangka dapat berada pada keadaan yang tidak menguntungkan. Kebiasaan ini kontradiktif dengan pencapaian hasil pembelajaran
optimal. Aktivitas mencatat seperti ini memaksa pikiran bekerja membuat catatan secara terpisah dari proses pengingatan dan pembelajaran.
Optimalisasi penggunaan pikiran lebih sedikit dibandingkan penggunaan mata dan tangan. Segera setelah melihat informasi yang tersaji, tanpa melalui
evaluasi kritis, informasi tersebut langsung ditulis tanpa menghiraukan apakah
catatan yang dibuat nantinya dapat membantu proses pengingatanpembelajaran lanjutan.
Tabel 2.2 Perbedaan Catatan Konvensional Dengan Catatan
Mind Map No.
Catatan Konvensional
Catatan Mind Map
1 Hanya berupa tulisan-tulisan saja
Berupa tulisan, simbol, dan gambar
2 Mencatat pada buku tulis yang
bergaris lurus,
sehingga membosankan
dan tidak
membebaskan imajinasi Mencatat pada kertas kosong
yang memingkinkan
siswa mampu
menciptakanmenghasilkan ide- ide baru
3 Tidak menggunakan warna yang
bervariasi sehingga membosankan atau hanya dalam satu warna
Menggunakan warna bervariasi sehingga disukai otak atau
menggunakan banyak warna 4
Waktu untuk belajar lebih lama Waktu untuk belajar lebih cepat
dan efektif
B. Penelitian Yang Relevan
Sebagai bahan penguat penelitian tentang pengaruh teknik mencatat Mind Map terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa, penulis mengutip
beberapa penelitian yang relevan, yaitu : 1
Yunita Istikomah, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh metode pemberian tugas luar kelas membuat peta pikiran mind map terhadap
hasil belajar geografi siswa kelas VIII di SMP Negeri 5 Malang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol, maka hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada pengaruh antara siswa yang
menggunakan metode pemberian tugas membuat peta pikiran mind map
dengan yang tidak menggunakan metode pemberian tugas membuat peta pikiran mind map.
2 Jarnawi Afgani D dan Ayu Anzela Sari, dalam jurnal penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pemberian Tugas Creative Mind Map setelah Pembelajaran Terhadap Kemampuan Kreativitas dan Koneksi Matematik
Siswa”. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada peningkatan kreativitas dan koneksi siswa dalam pembelajaran matematika setelah diberi tugas
mind map. 3
Neily El’Izzah, dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh strategi Mind Mapping terhadap hasil belajar matematika siswa berdasarkan Taksonomi
SOLO The Structure of The Observed Learning Outcome .” Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa berdasarkan Taksonomi SOLO yang diajar strategi Mind Mapping lebih
tinggi dari pada yang diajar strategi ekspositori. 4
Risqi Rahman, dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Antara Self- Concept Terhadap Matematika Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematik Siswa”. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan mendeskripsikan hubungan berpikir kreatif dengan self-concept Desain
penelitian ini adalah survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self- concept mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif siswa.
C. Kerangka Berpikir
Matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berisi konsep- konsep abstrak yang dapat membuat pola berpikir terstruktur yang sistematis,
logis, cermat, dan konsisten, oleh sebab itu sering ditemui bahwa banyak siswa yang tidak menyukai mata pelajaran matematika karena sulitnya memahami
konsep-konsep tersebut. Dalam pembelajaran matematika dikelas, guru harus mencari cara dalam
kegiatan pembelajaran dikelas dengan menggunakan metode serta teknik pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa
tidak merasa bosan dan dapat lebih mudah memahami materi yang terdapat