Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif

Jadi, dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif sebagai berpikir divergen adalah suatu pemikiran yang dapat menghasilkan kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah yang bervariasi atau berbeda-beda.

d. Pengertian Matematika

Matematika memiliki implementasi yang sangat luas dalam kehidupan sehari-hari baik dalam pengembangan keilmuan maupun pengembangan kemampuan kognitif, oleh karena itu matematika dimasukan sebagai mata pelajaran yang wajib dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan menengah, bahkan perguruan tinggi pun masih digunakan dalam kegiatan perkuliahan. Kata matematika berasal dari perkataan latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani yaitu mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu knowledge, science. Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar berpikir. Jadi berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir bernalar. 16 Berikut ini adalah beberapa definisi mengenai matematika menurut para ahli : 17 1 Russefendi 1988 : 23 Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil, dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif. 2 Kline 1973 Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekomoni, dan alam 16 Erna Suwangsih, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: UPI Press, 2006, h.3. 17 Ibid., h.4. 3 Reys – dkk 1984 Matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat Secara garis besar penulis dapat menyimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang berisi konsep-konsep abstrak yang dapat membuat pola berpikir terstruktur yang sistematis, logis, cermat, dan konsisten. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa mulai dari SD hingga SMA dan bahkan juga sampai jenjang perguruan tinggi. Dalam pembelajaran matematika di SD, konsep matematika yang abstrak yang dianggap mudah dan sederhana menurut kita sebagai orang dewasa yang cara berpikirnya sudah formal, dapat menjadi hal yang sulit dimengerti oleh anak. Anak usia SD adalah anak yang berada pada jenjang usia sekitar 7 sampai 12 tahun. Menurut Piaget anak usia sekitar ini masih berpikir pada tahap operasional konkrit. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun terkait dengan objek yang bersifat konkrit. 18 Artinya siswa SD belum berpikir secara formal. Sebagaimana kita ketahui, matematika adalah ilmu deduktif, karena matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pada pengamatan induktif seperti pada ilmu pengetahuan yang lain. Kebenaran generalisasi matematika harus dibuktikan secara deduktif. 19 Kemudian matematika juga menggunakan rumus-rumus, dalil-dalil, dan teorema-teorema, serta bahasa simbol yang memiliki arti yang padat. Terdapat perbedaan karakteristik antara matematika dengan anak usia SD, maka matematika akan sulit dipahami oleh anak SD jika diajarkan tanpa memperhatikan tahap berpikir anak usia SD. Agar anak dapat memahami pembelajaran matematika maka seorang guru hendaknya dapat melakukan pembelajaran dengan cara : 20 18 Heruman, Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 1 19 Erna Suwangsih, op. cit., h.5 20 Ibid., h. 17 1 Menyesuaikan bahan pelajaran yang diajarkan dengan dunia anak, misalnya dengan memanfaatkan lingkungan 2 Pembelajaran dapat dilakukan dengan cara dari mudah ke yang sukar atau dari konkret ke abstrak 3 Dapat menggunakan alat-alat peraga 4 Pembelajaran hendaknya dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa 5 Semua kegiatan belajar harus kontras Matematika yang dipelajari oleh anak SD dapat digunakan untuk kepentingan hidupnya sehari-hari dalam kepentingan lingkungannya, untuk membentuk pola pikir yang logis, sistematis, kritis, dan cermat. Cornelius mengungkapkan ada lima alasan tentang perlunya siswa SD belajar matematika, karena matematika merupakan : 1 Sarana berpikir yang jelas dan logis 2 Sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari 3 Sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman 4 Sarana untuk mengembangkan kreatifitas 5 Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya 21

2. Mind Map dalam Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Mind Map

Mind Map adalah bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang bekerja selaras dengan otakmu dan memudahkanmu mengingat. 22 Menurut Melvin L. Silberman peta pikiran atau Mind Map merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru. 23 Sedangkan menurut Buzan seorang peneliti otak dari Inggris yang notabennya sebagai penemu Mind Map, ia memberikan beberapa pengertian 21 Mulyono Abdurrahman , Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, Cet.II, h.253. 22 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map Untuk Anak Agar Anak Mudah Menghafal dan Berkonsentrasi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010, Cet. III, h.20. 23 Melvin L.Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusamedia, 2011, h. 200.