1 Menyesuaikan bahan pelajaran yang diajarkan dengan dunia anak, misalnya
dengan memanfaatkan lingkungan 2
Pembelajaran dapat dilakukan dengan cara dari mudah ke yang sukar atau dari konkret ke abstrak
3 Dapat menggunakan alat-alat peraga
4 Pembelajaran hendaknya dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa
5 Semua kegiatan belajar harus kontras
Matematika yang dipelajari oleh anak SD dapat digunakan untuk kepentingan hidupnya sehari-hari dalam kepentingan lingkungannya, untuk
membentuk pola pikir yang logis, sistematis, kritis, dan cermat. Cornelius mengungkapkan ada lima alasan tentang perlunya siswa SD
belajar matematika, karena matematika merupakan : 1
Sarana berpikir yang jelas dan logis 2
Sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari 3
Sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman 4
Sarana untuk mengembangkan kreatifitas 5
Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya
21
2. Mind Map dalam Pembelajaran Matematika
a. Pengertian Mind Map
Mind Map adalah bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang bekerja selaras dengan otakmu dan memudahkanmu mengingat.
22
Menurut Melvin L. Silberman peta pikiran atau Mind Map merupakan cara kreatif bagi
tiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru.
23
Sedangkan menurut Buzan seorang peneliti otak dari Inggris yang notabennya sebagai penemu Mind Map, ia memberikan beberapa pengertian
21
Mulyono Abdurrahman , Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, Cet.II, h.253.
22
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map Untuk Anak Agar Anak Mudah Menghafal dan Berkonsentrasi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010, Cet. III, h.20.
23
Melvin L.Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusamedia, 2011, h. 200.
mengenai Mind Map itu sendiri. Menurutnya Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.
24
Pada awal tahun 1970-an, Tony Buzan secara resmi menggunakan Mind Map sebagai alternatif penggambaran mempresentasikan keseluruhan pemikiran
yang dihasilkan otak untuk berpikir secara linear. Mind Map diciptakan berawal dari asumsi bahwa otak manusia tidak
bekerja secara linear melainkan secara kreatif memancar seperti radiasi dari suatu konsep atau ide sentral. Mind Map digunakan untuk menggambarkan dan
meningkatkan cara berpikir kreatif yang disebut Radiant Thinking yaitu proses berpikir yang berawal dari titik sentral idea atau konsep yang kemudian menyebar
ke segala arah. Mind Map mempunyai prinsip yang sederhana yaitu mengikuti kemana
otak berpikir. Selanjutnya Buzan juga mengibaratkan Mind Map seperti pusat kota.
Pusat Mind Map mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan sekunder mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya.
Gambar-gambar atau bentuk-bentuk khusus dapat mewakili area yang menarik atau ide-ide menarik tertentu.
Lebih lanjut Buzan menjelaskan bahwa Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pemikiran
sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. ini berarti mengingat sekaligus memproduksi kembali informasi akan lebih mudah dan lebih
bisa diandalkan dari pada menggunakan teknik pencatatan konvensional. Mind Map memiliki struktur alami yang memancar dari pusat dan
menggunakan warna. Selain itu Mind Map juga menggunakan garis lengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang
sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak.
24
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012, h.4.