Perawatan Puting Susu Bahaya Penggunaan Sabun dan Alkohol

diberikan adalah karena ibu bekerja. Padahal, pada saat bekerja sebenarnya ibu tetap dapat memberikan ASI kepada bayinya. Hal tersebut dikemukakan oleh Soetjiningsih 1997, yang memaparkan bahwa terdapat cara untuk menyusui bayinya pada ibu yang bekerja. Cara yang dimaksud dapat dengan sebelum ibu berangkat bekerja, bayi harus disusui, selanjutnya ASI diperas dan disimpan untuk diberikan kepada bayi selama ibu bekerja atau dengan bayi disusui lebih sering setelah ibu pulang bekerja dan pada malam hari. Dari hasil penelitian ini, didapatkan hasil dimana sebagian besar ibu hamil belum dapat menguasai topik materi ini dengan baik. Hal tersebut perlu diantisipasi oleh ibu melihat dari fakta yang telah dijabarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yang menyiratkan materi ini penting untuk dikuasai oleh ibu hamil supaya ke depannya setelah melahirkan, ibu tersebut tidak beranggapan bahwa susu formula dapat diberikan kepada bayi ketika ibu bekerja. Penemuan hasil masih adanya kebutuhan akan topik materi ini dibarengi dengan penemuan bahwa bidan memang tidak memberikan topik materi ini. Penyebab tidak diberikannya pengetahuan pada materi mengatasi kesulitan menyusui lainnya pada topik penanganan pemberian ASI ketika ibu bekerja diungkapkan oleh bidan tidak jauh berbeda dengan topik materi penanganan masalah radang payudara dan puting lecet, bidan lebih memilih untuk memberikan pengetahuan pada saat sudah melahirkan saja, padahal menurut Siregar 2004, Hikmawati 2008, Rejeki 2008 dan Singh 2010, salah satu faktor yang menyebabkan ASI Ekslusif tidak diberikan adalah karena ibu bekerja. Ibu tersebut tidak mengetahui bagaimana cara ibu tetap bekerja dan dapat memberikan ASI kepada bayinya dengan cara diperah, oleh sebab itu penting untuk mengetahui cara memerah ASI sejak awal kehamilan, agar setelah melahirkan nanti, ibu tetap bisa memberikan ASI kepada bayinya walaupun sedang bekerja karena ibu telah mengetahui sebelumnya, bagaimana cara memerah ASI. Masih adanya topik materi yang dibutuhkan seperti yang telah disebutkan di atas perlu dijadikan perhatian lebih lanjut karena materi yang mereka butuhkan tersebut sebenarnya sangat penting untuk diketahui oleh ibu hamil dan direkomendasikan oleh Kemenkes R.I 2010b dan Soetjiningsih 1997 yang notabennya merupakan seorang profesional, selain itu, berdasarkan hasil penelitian dari para ahli juga mengungkapkan topik materi tersebut sebenarnya perlu untuk dikuasai oleh ibu hamil. Setelah dibahas mengenai tujuan diadakannya penilaian kebutuhan pengetahuan untuk mengidentifikasi apa yang kelompok inginkan atau butuhkan, berikutnya akan dibahas pentingnya penilaian kebutuhan untuk mengidentifikasi apakah intervensi yang sudah ada dapat memenuhi kebutuhan mereka secara seharusnya dan apa yang mungkin menjadi alternatif terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan sebenarnya telah melakukan intervensi terkait ASI eksklusif kepada ibu