Kondisi Sumber Daya Manusia Struktur Organisasi

dari ibu hamil tersebut sehingga butuh ruang yang tertutup untuk memeriksakannya dan lebih nyaman jika dilakukan secara perorangan. Biasanya materi ini diberikan kepada ibu hamil yang sudah memasuki trimester III saja. Pemberian pengetahuan secara perseorangan ini tidak menggunakan media yang dapat membantu bidan dalam memberikan pengetahuan. Pemberian pengetahuan hanya diberikan secara lisan saja kepada ibu hamil trimester III yang melakukan kunjungan antenatal ke Puskesmas. Berbeda dengan pemberian pengetahuan secara perseorangan, pada pemberian materi selain perawatan puting susu pengertian ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif, MP-ASI, IMD, kolostrum, perawatan puting susu, bagaimana cara sukses dalam menyusui, posisi badan ibu dan bayi ketika menyusui serta tanda-tanda menyusui yang benar dilakukan oleh bd. x dengan cara berkelompok yaitu dikumpulkan terlebih dahulu ibu hamil yang datang melakukan kunjungan antenatal hingga membentuk suatu kelompok ibu hamil barulah diberikan pemberian pengetahuan terkait ASI eksklusif, setelah pemberian pengetahuan selesai, barulah pemeriksaan dimulai. Waktu yang dibutuhkan untuk memberikan pengetahuan sekitar satu jam, sedangkan untuk waktu pelayanan 4 jam, yaitu dari Pukul 08.00-12.00 WIB. Rata-rata ibu hamil yang datang berkunjung adalah 20 orang. Waktu yang diperlukan untuk memeriksakan satu pasien ibu hamil 10T adalah 15-20 menit. Jika jumlah rata-rata ibu hamil dikalikan 20 menit maka kira-kira dibutuhkan waktu sekitar 400 menit dalam satu hari pelayanan. Jika 400 menit tersebut dibagi dengan jumlah bidan yang bertugas, dapat diartikan bahwa satu bidan memiliki waktu sekitar 200 menit untuk memeriksakan ibu hamil yang datang berkunjung hari itu. Pemberian pengetahuan secara berkelompok ini menggunakan media yang dapat membantu bidan dalam memberikan pengetahuan. Media tersebut diantaranya adalah leaflet, lembar balik dan alat peraga. Leaflet digunakan untuk memandu ibu hamil agar tidak ketinggalan materi pengetahuan yang sedang diberikan, serta mudah dibawa dan dapat dibaca kembali nanti, sedangkan untuk lembar balik untuk menunjukkan materi yang mau disampaikan serta untuk alat peraga, alat ini digunakan untuk menjelaskan materi yang sulit dipahami apabila tidak dipraktekkan, salah satu materi yang menggunakan alat peraga adalah pada materi bagaimana cara menyusui yang baik. Alat peraga tersebut berupa bantalan yang meyerupai payudara, sehingga diharapkan ibu-ibu hamil dapat memahami materi tersebut dengan baik. Untuk meyakinkan adatidaknya alat peraga tersebut, juga dilakukan observasi. Alat peraga yang digunakan, dapat dilihat pada lampiran 7. Pada tengah-tengah pemberian pengetahuan, biasanya bidan juga mengajak ibu-ibu hamil untuk mengutarakan pendapat terhadap materi yang sedang disampaikan, selain itu, diakhir pemberian pengetahuan juga diberikan waktu untuk sesi tanya jawab apabila masih terdapat pertanyaan yang belum dimengerti oleh ibu hamil. Pemberian pengetahuan secara berkelompok ini biasanya dilakukan minimal satu kali dalam sebulan.