4. Menggunakan sponsor yang teridentifikasi. Iklan menggunakan sponsor yang jelas. Perusahaan periklanan berhak memiliki
data yang benar tentang sponsor iklan pengiklan. 5. Bersifat mempersuasi khalayak.
Membujuk khalayak untuk membentuk permintaan selektif terhadap suatu merek tertentu.
6. Bertujuan untuk meraih audiens sebanyak-banyaknya. Iklan bertujuan untuk menarik minat dan perhatian audiens sebanyak-
banyaknya. Semakin banyak audiens, semakin besar kemungkinan bertambahnya jumlah pembelian terhadap produk yang diiklankan.
3. Jenis iklan
Jefkins 2001:56-57 menggolongkan iklan suatu produk ke dalam 6 enam kategori, yaitu:
1. Iklan konsumen Iklan ini meliputi segala iklan barang konsumsi yang digunakan oleh masyarakat
seperti iklan sampo, iklan sabun dan sebagainya. 2. Iklan Bisnis ke Bisnis atau Iklan Antar Bisnis
Produk yang diiklankan adalah barang atau produk yang harus diolah atau menjadi unsur produksi. Termasuk di sini adalah penjualan bahan mentah, komponen suku
cadang, aksesoris, fasilitas pabrik dan lain-lain. 3. Iklan perdagangan
Iklan perdagangan secara khusus ditujukan kepada kalangan distributor, pedagang, para agen, eksportir, importir dan para pedagang besar dan kecil.
Barang-barang untuk dijual kembali.
Universitas Sumatera Utara
4. Iklan Eceran Karakteristik ini antara iklan perdagangan dan iklan konsumen. Contohnya adalah
iklan yang ditampilkan oleh pasar swalayan ataupun toko-toko serba ada berukuran besar. Iklan ini dibuat dan disebarluaskan oleh pihak-pihak pemasok
atau perusahaan pabrik pembuat produk dan iklan ini biasanya ditempatkan di semua lokasi toko, grosir, agen penjualan yang menjual produk jadi kepada
konsumen. 5. Iklan keuangan
Meliputi iklan-iklan untuk bank, jasa tabungan, asuransi. Sebagai pelengkap iklan yang ditujukan kepada konsumen atau klien, kadang-kadang disertakan pula
laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan termasuk prospektus-prospektus perusahaan secara lengkap menyongsong penerbitan saham baru, catatan investasi
dalam bentuk obligasi dan segala pemberitahuan mengenai berbagai hal lainnya menyangkut keuangan.
6. Iklan Lowongan Kerja Iklan jenis ini berhubungan dengan rekrutmen calon pegawai seperti anggota
polisi, angkatan bersenjata atau tenaga kerja suatu perusahaan. C. Tujuan Iklan
Perusahaan menjalankan aktivitas periklanan dengan tujuan yang berbeda-beda dan berkaitan dengan keadaan perusahaan itu sendiri serta struktur persaingan di
pasar. Secara umum, tujuan periklanan mengacu pada keputusan perusahaan tentang penetapan sasaran pasar, penentuan posisi pasar dan marketing mix Durianto, dkk,
2003:3.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Kotler dalam Susanto 2001:816, tujuan iklan diklasifikasikan menjadi tiga 3, yaitu:
1. Iklan Informatif Informative Advertising, adalah iklan yang bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran atau pengenalan dan pengetahuan
tentang produk atau fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada, menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk, menjelaskan cara kerja
produk, mengurangi ketakutan konsumen, dan mengoreksi produk. Biasanya jenis iklan ini banyak digunakan secara besar-besaran pada tahap awal peluncuran
suatu jenis produk baru dengan tujuan membentuk permintaan awal. Contoh iklan ini adalah Iklan Sony Ericsson Z550i, Iklan Dji Sam Soe, Iklan Coca Cola.
2. Iklan Persuasif Persuasive Advertising Iklan ini dilakukan dengan tahap kompetitif yang bertujuan untuk menciptakan
kesukaan, preferensi dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan barang dan jasa, mempersuasif khalayak untuk memilih merk
tertentu, menganjurkan khalayak untuk membeli, mengubah persepsi konsumen, membujuk untuk membeli sekarang. Umumnya jenis iklan ini digunakan untuk
merek produk yang siklus kehidupannya masih berada pada tahap pertumbuhan growth stage. Contoh iklan ini adalah Iklan Samsung Slim Fit TV, Iklan Canon
Printer PIXMA iP1200. 3. Iklan Reminder Reminder Advertising
Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa, mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu
dekat, mengingatkan pembeli dimana membeli produk tersebut, menjaga kesadaran akan produk consumer’s state of mind, menjalin hubungan baik
Universitas Sumatera Utara
dengan konsumen. Iklan ini sangat penting untuk produk yang berada pada fase kedewasaan maturity. Iklan ini adalah iklan penguat reinforcement
adverstisement. Contoh: Iklan Vita Zone, Iklan simPATI PeDe termasuk iklan reminder karena mendorong pembelian ulang barang dan jasa simPATI PeDe.
Selain itu juga menjaga kesadaran akan produk consumer’s state of mind. Umumnya iklan jenis ini digunakan pada fase kedewasaan maturity suatu
merek. Menurut Suyanto 2005:53, tujuan periklanan televisi dapat digolongkan
menurut sasarannya, yaitu untuk memberi informasi, persuasi, meningkatkan jumlah pembeli, menambah nilai, dan membantu aktivitas lain yang dilakukan perusahaan.
D. Gaya Periklanan
Menurut Suyanto 2005:113, gaya eksekusi pesan iklan televisi meliputi: 1. Menjual Langsung Straight Sell.
Gaya dasar yang paling banyak dipakai dalam mengeksekusi pesan adalah menjual langsung atau pesan faktual. Gaya menjual langsung tertuju langsung
pada informasi produk atau jasa. Gaya eksekusi ini sering digunakan bersama daya tarik rasional, yang menfokuskan pesan pada produk atau jasa dan manfaat
dan atau atribut spesifiknya. 2. Gambaran Kehidupan
Gaya yang didasarkan pada pendekatan pemecahan masalah sehari-hari, kemudian pengiklan menunjukkan bahwa produk yang diiklankan sebagai
pemecah masalah. Pengiklan banyak memakai gaya ini karena keefektifannya
Universitas Sumatera Utara
dalam menyajikan situasi dimana sebagian besar konsumen dapat memperoleh manfaat dari kelebihan pada produk yang diiklankan.
3. Gaya Hidup Life Style Menekankan bagaimana suatu produk sesuai dengan suatu gaya hidup.
4. Fantasi Fantasy Menggunakan pendekatan dengan menciptakan fantasi di sekitar produk atau cara
penggunaannya dimana produk menjadi bagian inti dari situasi yang diciptakan oleh pengiklan. Tim kreatif menghasilkan urutan fantasi yang seolah-olah nyata
dengan menggunakan teknologi digital multimedia. Iklan kosmetika adalah iklan yang sering menggunakan gaya ini untuk menarik konsumen.
5. Suasana atau Citra Mood or Image Membangkitkan suasana atau citra di sekitar produk tersebut, seperti kecantikan,
cinta, atau ketenangan. Pengiklan harus membuat sugesti untuk mendapatkan pengakuan atas produk yang diiklankan.
6. Simbol Kepribadian Personality Symbol Menggunakan pendekatan dengan menciptakan suatu karakter yang menjadi
personifikasi produk yang diiklankan. Karakter tersebut dapat berupa orang, binatang, atau animasi.
7. Musik Musical Menggunakan latar belakang musik jingle, lagu terkenal, dan aransemen klasik,
atau menunjukkan satu atau beberapa orang atau tokoh kartun yang menyanyikan suatu lagu tentang produk tersebut. Gaya ini digunakan untuk menarik perhatian,
menyampaikan titik penjualan, menetapkan nada emosi untuk suatu iklan, dan mempengaruhi perasaan pendengarnya. Banyak praktisi dan akademisi periklanan
Universitas Sumatera Utara
memikirkan bentuk variasi musik yang berguna untuk fungsi komunikasi, mencakup musik sebagai penarik perhatian, membuat konsumen lebih menerima
pesan iklan, dan membuat komunikasi yang mengandung arti terhadap produk yang diiklankan.
8. Keahlian Teknis Technical Expertise Menggunakan pendekatan dengan menunjukkan keahlian, pengalaman, dan
kebanggaan perusahaan dalam membuat produk tersebut. 9. Bukti Ilmiah Scientific Evidence
Menggunakan pendekatan dengan menyajikan bukti survei atau bukti ilmiah atau laboratorium bahwa merek tersebut lebih disukai atau mengungguli merek lain.
10. Bukti Kesaksian Testimonial Evidence Banyak pengiklan lebih menyukai gaya ini, yaitu menghargai produk berdasarkan
pengalaman personal selama menggunakan merek atau manfaat yang diperoleh selama menggunakannya. Bukti kesaksian sangat efektif ketika seseorang
memberikan kesaksian kepada orang yang menjadi target pasarnya dan kesaksian tersebut menarik untuk diceritakan. Bukti kesaksian harus berdasarkan
penggunaan nyata suatu produk untuk menghindari masalah yang berkaitan dengan hukum. Kesaksian akan lebih efektif jika berasal dari sumber yang dikenal
atau populer, yaitu sumber yang sangat terpercaya, disukai, atau orang terkenal. 11. Demonstrasi Demonstration
Dirancang untuk mengilustrasikan keunggulan kunci dari suatu produk dan sangat efektif untuk meyakinkan konsumen terhadap kualitas suatu produk dan
manfaatnya setelah memiliki atau menggunakan merek tersebut.
Universitas Sumatera Utara
12. Animasi Saat ini animasi menjadi gaya eksekusi pesan iklan yang sangat populer. Seniman
menggambar skenario yang akan dianimasikan atau menciptakannya di dalam komputer dalam bentuk kartun. Animasi kartun akan sangat populer bila target
pasarnya anak-anak. 13. Dramatisasi
Gaya eksekusi yang baik untuk televisi. Dramatisasi berfokus pada sebuah cerita pendek dengan produk atau jasa sebagai bintang. Dramatisasi serupa dengan
potongan kehidupan, tetapi menggunakan tekanan dan sesuatu yang luar biasa dalam membawakan cerita. Tujuan penggunaan drama adalah untuk memberi
gambaran kepada penonton terhadap peran suatu produk atau jasa. 14. Kombinasi
Merupakan gabungan dari berbagai teknik untuk mengeksekusi pesan dalam iklan. Kebanyakan iklan televisi yang bagus menggunakan gaya kombinasi.
E. Pesan Iklan