BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan 7.1.1. Trend kunjungan penderita kanker paru di RSU. Dr. Pirngadi Medan
berdasarkan data tahun 2005-2009 menunjukkan peningkatan dengan persamaan garis y = 4,4x + 21,8. Proporsi tertinggi pada tahun 2006 46 orang
26,3. 7.1.2. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan sosiodemografi yaitu proporsi
umur tertinggi yaitu 61-68 tahun 26,3 laki-laki 23,4, perempuan 2,9 Sex ratio laki-laki : perempuan yaitu 4:1. Agama Islam 53,7, Suku Batak
63,4, pendidikan tercatat 80,0 dengan SLTA 46,4, proporsi pekerjaan tercatat 86,3 dengan pekerjaan Pegawai negeri PNS dan TNIPOLRI
Pensiunan PNS 35,8, dan bertempat tinggal di Medan 57,7. Dari data mengenai pekerjaan tidak tercatat secara spesifik jenis pekerjaaan dan
kondisi dari tempat kerja penderita kanker paru. 7.1.3. Proporsi penderita kanker paru paling banyak ditemukan dengan gejala sesak
84,0 dan keluhan utama yang lebih banyak adalah batuk dan sesak 35,4. 7.1.4. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan riwayat penyakit terdahulu yang
adalah ada penyakit terdahulu 19,4, jenis riwayat penyakit terdahulu tertinggi adalah TBC 73,5
7.1.5. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan sumber biaya yang tertinggi adalah bukan biaya sendiri 70,9. Dari proporsi tersebut tertinggi
menggunakan Askes 63,7.
Universitas Sumatera Utara
7.1.6. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan penatalaksanaan medis yang tertinggi adalah terapi simptomatik 75,4.
7.1.7. Lama rawatan rata-rata penderita kanker paru adalah 11,1 hari. 7.1.8. Proporsi penderita kanker paru berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang
tertinggi adalah pulang berobat jalan 46,9. 7.1.9. Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan
umur penderita p=1.000. 7.1.10. Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara lama rawatan rata
dengan keadaan sewaktu pulang p =0,282. 7.1.11. Ada perbedaan proporsi secara signifikan antara keadaan penatalaksanaan
medis dengan sumber biaya. Proporsi penatalaksanaan medis berupa kemoterapi, radioterapi, kemoterapi + radioterapi secara bermakna lebih
tinggi pada bukan biaya sendiri. Proporsi Penatalaksanaan bedah, kemoterapi + bedah secara bermakna lebih tinggi pada bukan biaya sendiri. Demikian
pula proporsi terapi simptomatik secara bermakna lebih tinggi pada bukan biaya sendiri. p=0,011
7.1.12. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara keadaan sewaktu pulang dengan sumber pembiayaan p=0,251.
Universitas Sumatera Utara
7.2. Saran