sputum dianjurkan sebagai pemeriksaan rutin dan screening untuk diagnosis dini kanker paru. Ketepatan diagnosis sitologi sputum pada karsinoma epidermoid adalah
84,5, karsinoma sel kecil sebesar 70 dan adenokarsinoma sebesar 57.
24
Pemeriksaan sitologi tidak selalu memberikan hasil positif, hal ini bergantung pada letak tumor terhadap bronkus, jenis tumor, teknik mengeluarkan sputum, jumlah
sputum yang diperiksa dan waktu pemeriksaan sebaiknya keadaan sputum harus segar.
22
b.2.4 Bronkoskopi
19
Bronkoskopi serat optikbronkoskop fiber optik merupakan teknik yang sering digunakan untuk mendiagnosis definitif kanker paru. Dengan bronkoskopi kita dapat
mengetahui perubahan bronkus, mengetahui perubahan permukaan mukosa, mengetahui perubahan karina dan untuk mengetahui penderajatan kanker.
Ketepatan dari diagnostik bronskopi tergantung dari letak lokasi tumor, secara keseluruhan akurasinya 60-80. Untuk kanker paru dengan diameter lebih besar dari
2 cm dan terletak di sentral memiliki ketepatan 90 sedangkan untuk kanker paru dengan diameter kurang dari 2 cm dan terletak di perifer ketepatannya hanya sekitar
15-20.
b.2.5 Biopsi Aspirasi Jarum halus BAJAH
20
Biopsi asirasi jarum halus BAJAH transtorakal banyak dipergunakan untuk diagnosis kanker paru terutama yang terletak di perifer atau pemeriksaan yang
dilakukan bila semua pemeriksaan yang biasanya dilakukan telah gagal dalam menegakkan diagnosis terutama pada lesi yang terletak pada tepi paru.
Universitas Sumatera Utara
Prosedur dan teknik ini relatif sederhana dan akurasi diagnosisnya tinggi. Peranan radiologi sangat penting terutama untuk menentukkan ukuran dan letak, juga
menuntun jarum mencapai massa tumor. Penentuan letak tumor bertujuan untuk memilih titik masuk jarum di kulit dinding toraks yang berdekatan pada tumor.
b.2.6. Mediastinoskopi
Mediastinokopi dilakukan untuk melihat tumor yang bermetastasis ke kelenjar getah bening, hilus dan mediastinum.
22
Pada penderita kanker paru dengan pemeriksaan non invasif Magnetic Resonance Imaging, Tomografi dan Computed
Tomography scan menunjukkan adanya nodul pada mediastinum lalu dilakukan mediastinoskopi cervial yang memberikan hasil positif 85-90. Sedangkan bila
mediastinoskopi tersebut dilakukan tanpa pemeriksaan non invasif terlebih dahulu, memberikan hasil positif antara 25-40.
19
b.2.7 Torakoskopi
Dengan Torakoskopi ini memungkinkan untuk dilakukan pengambilan cairan pleura, biopsi pleura yang lebih terarah, biopsi pada tumor yang terletak di hilus dan
biopsi pada kelenjar di hilus.
26
Biopsi tumor di daerah pleura memberikan hasil yang lebih baik dengan cara torakoskopi. Untuk tumor yang terletak di permukaan pleura viseralis dengan cara
Video Assisted Thorascoscopy dan komplikasi yang terjadi amat kecil.
22
c. Penatalaksanaan Kanker Paru c.1. Pembedahan