Stadium Klinis Penatalaksanaan Medis

Berdasakan gambar 6.12. dapat diketahui bahwa proporsi penderita kanker paru berdasarkan sumber pembiayaan bukan biaya sendiri lebih tinggi adalah Askes 63,7 daripada Jamkesmas 36,3. Dari seluruh penderita yang menggunakan Askes proporsinya paling tinggi pada penderita yang bekerja sebagai PNS 62,0. Sedangkan dari seluruh penderita yang menggunakan Jamkesmas, proporsinya paling tinggi pada penderita yang bekerja sebagai wiraswasta 48,9. Penelitian Melindawati 2009 dengan desain case series didapat proporsi penderita yang menggunakan Jamkesmas paling tinggi pada penderita yang bekerja sebagai wiraswasta 40,6 dan yang menggunakan Askes paling tinggi pada penderita yang bekerja sebagai PNS 50,5. 14

6.2.7. Stadium Klinis

Proporsi stadium klinis tercatat 20,6 sedangkan proporsi stadium klinis tidak tercatat 79,4. Proporsi stadium IV 58,3. Dalam hal ini tidak dapat diasumsikan proporsi penderita paling banyak ditemukan pada jenis stadium klinis karena data yang diperoleh tidak mewakili populasi lebih dari 50 data stadium klinis kanker paru tidak tercatat.

6.2.8. Penatalaksanaan Medis

Proporsi penderita kanker paru berdasarkan penatalaksanaan medis yang rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.13 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009 Berdasakan gambar 6.13. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker paru berdasarkan jenis penatalaksanaan medis tertinggi adalah penderita yang mendapatkan terapi simptomatik 75,4 dan terendah kemoterapi + pembedahan 0,6. Hal ini sesuai dengan penelitian Melindawati 2009 dengan desain case series yang menyatakan bahwa proporsi penderita kanker paru berdasarkan penatalaksanaan medis tertinggi adalah terapi simptomatik 56,5 dan terendah bedah + kemoterapi 3,5. Terapi simptomatik merupakan terapi yang diberikan untuk menghilangkan gejala-gejala kanker paru meliputi pemberian transfusi, pemberian nutrisi, pengobatan terhadap nyeri, depresi, pengobatan terhadap efek samping kemoterapi seperti mual, muntah, diare. 19 Universitas Sumatera Utara 6.2.9. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker Paru Pada tabel 5.14. dapat dilihat lama rawatan rata-rata penderita kanker paru rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 adalah 11,1 hari, Standar Deviasi SD 10,5, Coefisien of Variation 94,6, artinya lama rawatan penderita kanker paru di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 bervariasi. Karakteristik penderita yang mempunyai lama rawatan paling singkat 1 hari ada 17 orang dengan keadaan sewaktu pulang berobat jalan 4 orang, pulang atas permintaan sendiri 3 orang, dan meninggal 10 orang. Karakteristik penderita yang mempunyai lama rawatan paling lama 59 hari ada 1 orang dengan keadaan sewaktu pulang meninggal dan sumber biaya yang digunakan adalah bukan biaya sendiri yaitu Askes Asuransi Kesehatan, sehingga penderita tidak begitu mengalami kesulitan dengan masalah biaya berobat.

6.2.10. Keadaan Sewaktu Pulang