Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square dengan koreksi yates didapat nilai p0,05, tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin berdasarkan umur. Kejadian Kanker paru menduduki urutan atas penyebab kematian akibat kanker pada laki-laki dan perempuan di seluruh dunia dengan insidens rate pada golongan umur 40 tahun 2 . 48

6.3.2. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Lama Rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita kanker paru yang rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar 6.16. Gambar 6.16 Diagram Bar Lama Rawatan Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Kanker Paru Rawat Inap di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009 Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa penderita kanker paru yang meninggal lama rawatan rata-rata 12,0 hari. Dari keseluruhan jumlah penderita yang meninggal, ada 81 bukan biaya sendiri, sehingga didapat dilihat bahwa sebagian Universitas Sumatera Utara besar penderita yang meninggal tidak mengalami masalah dengan biaya pengobatan. Penderita kanker paru yang pulang berobat jalan lama rawatan rata-rata 11,87 hari. Penderita kanker paru pulang atas permintaan sendiri lama rawatan rata-rata 9,08 hari. Berdasarkan hasil test of homogeneity of variances diperoleh p = 0,013 yang berarti memiliki varians yang tidak sama sehingga tidak dapat dianalisis dengan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji Kruskal Walis. Dari hasil uji tersebut diperoleh p0,05 maka data disimpulkan tidak ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang. 6.3.3. Sumber Pembiayaan Berdasarkan Penatalaksanaan Medis Proporsi sumber pembiayaan berdasarkan penatalaksanaan medis dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.17 Diagram Bar Proporsi Sumber Pembiayaan Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009 Universitas Sumatera Utara Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p0,05 artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara sumber pembiayaan berdasarkan penatalaksanaan medis. Proporsi penatalaksanaan medis berupa kemoterapi, radioterapi, kemoterapi + radioterapi secara bermakna lebih tinggi pada bukan biaya sendiri. Proporsi Penatalaksanaan bedah, kemoterapi + bedah secara bermakna lebih tinggi pada bukan biaya sendiri. Demikian pula proporsi terapi simptomatik secara bermakna lebih tinggi pada bukan biaya sendiri.

6.3.4. Sumber Pembiayaan berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang