Penatalaksanaan Kanker Paru 1. Pembedahan 2. Radioterapi

Prosedur dan teknik ini relatif sederhana dan akurasi diagnosisnya tinggi. Peranan radiologi sangat penting terutama untuk menentukkan ukuran dan letak, juga menuntun jarum mencapai massa tumor. Penentuan letak tumor bertujuan untuk memilih titik masuk jarum di kulit dinding toraks yang berdekatan pada tumor.

b.2.6. Mediastinoskopi

Mediastinokopi dilakukan untuk melihat tumor yang bermetastasis ke kelenjar getah bening, hilus dan mediastinum. 22 Pada penderita kanker paru dengan pemeriksaan non invasif Magnetic Resonance Imaging, Tomografi dan Computed Tomography scan menunjukkan adanya nodul pada mediastinum lalu dilakukan mediastinoskopi cervial yang memberikan hasil positif 85-90. Sedangkan bila mediastinoskopi tersebut dilakukan tanpa pemeriksaan non invasif terlebih dahulu, memberikan hasil positif antara 25-40. 19

b.2.7 Torakoskopi

Dengan Torakoskopi ini memungkinkan untuk dilakukan pengambilan cairan pleura, biopsi pleura yang lebih terarah, biopsi pada tumor yang terletak di hilus dan biopsi pada kelenjar di hilus. 26 Biopsi tumor di daerah pleura memberikan hasil yang lebih baik dengan cara torakoskopi. Untuk tumor yang terletak di permukaan pleura viseralis dengan cara Video Assisted Thorascoscopy dan komplikasi yang terjadi amat kecil. 22 c. Penatalaksanaan Kanker Paru c.1. Pembedahan Pembedahan pada kanker paru bertujuan untuk mengangkat tumor secara total berikut kelenjar getah bening disekitarnya. Hal ini biasanya dilakukan pada kanker Universitas Sumatera Utara paru yang tumbuh terbatas pada paru yaitu stadium I TI N0 M0 atau T2 N0 M0, kecuali pada kanker paru jenis SCLC. Luas reseksi atau pembedahan tergantung pada luasnya pertumbuhan tumor di paru. Pembedahan dapat dilakukan pada stadium lanjut, akan tetapi lebih bersifat paliatif. Pembedahan paliatif dimaksudkan untuk mereduksi tumor agar radioterapi lebih efektif, dengan demikian kualitas hidup penderita kanker paru dapat menjadi lebih baik. 20 Di Indonesia hanya 10-25 penderita menjalani pembedahan dengan angka tahan hidup penderita kanker yang dibedah 1 tahun 56,6, 2 tahun 16,4 dan 5 tahun 2,4. 37 Pembedahan untuk mengobati kanker paru dapat dilakukan dengan cara: 20 c.1.1 Wedge Resection, yaitu melakukan pengangkatan bagian paru yang berisi tumor, bersamaan dengan margin jaringan normal. c.1.2 Lobectomy, yaitu pengangkatan keseluruhan lobus dari satu paru. c.1.3 Pneumonectomy, yaitu pengangkatan paru secara keseluruhan. Hal ini akan menurunkan fungsi paru. Tindakan ini hanya dilakukan jika diperlukan dan jika pasien memang sanggup bernafas dengan satu paru.

c.2. Radioterapi

Radioterapi berperan cukup besar pada penatalaksanaan kanker paru primer sebagai terapi kombinasi dengan pembedahan dan kemoterapi. Kemoterapi dapat berupa ajuvan disusul dengan radioterapi, atau sekwensial dengan radioterapi atau kemoterapi dapat diberikan bersamaan dengan radiasi hiperfraksinasi. Radioterapi pada kanker paru sebagai terapi kuratif maupun terapi paliatif. Radioterapi sebagai terapi kuratif dilakukan pada tumor yang tumbuh terbatas pada Universitas Sumatera Utara paru, tumor tidak dapat dioperasi karena memiliki risiko tinggi dan pasien menolak melakukan operasi. Radioterapi paliatif pada kanker paru berfungsi sebagai terapi untuk dapat meningkatkan kualitas hidup. Radioterapi banyak digunakan untuk metastasis tumor pada tulang atau infiltrasi pada dinding torak yang menimbulkan rasa nyeri. 20

c.3. Kemoterapi