paru termasuk didalamnya batuk yang lama smokers cough dan batuk darah. Menurut Boucot dkk satu atau lebih gejala ini didapakan pada 23 kasus kanker paru.
6
6.2.3. Riwayat Merokok Proporsi riwayat merokok tercatat 15,4 sedangkan proporsi riwayat
merokok tidak tercatat 84,6. Proporsi riwayat merokok dengan kebiasaan merokok 74,1. Dalam hal ini tidak dapat diasumsikan kebiasaan merokok merupakan salah
satu faktor dari faktor resiko terjadinya kanker paru karena data yang diperoleh tidak mewakili populasi lebih dari 50 data riwayat merokok tidak tercatat.
6.2.4. Jenis Kanker Paru
Proporsi jenis kanker paru tercatat 9,1 sedangkan proporsi jenis kanker paru tidak tercatat 90,9. Proporsi Non Small Cell Lung cancer NSCLC 87,5. Dalam
hal ini tidak dapat diasumsikan proporsi jenis kanker paru tertinggi karena data yang diperoleh tidak mewakili populasi lebih dari 50 data jenis kanker paru tidak
tercatat.
6.2.5. Riwayat Penyakit Terdahulu
Proporsi penderita kanker paru berdasarkan riwayat penyakit terdahulu yang dirawat inap di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.10. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Riwayat Penyakit Terdahulu di RSU. Dr.
Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
Berdasakan gambar 6.10 dapat dilihat proporsi penderita kanker paru lebih banyak yang tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu 80,6 dari pada memiliki
riwayat penyakit terdahulu 19,4. Timbulnya kanker paru akibat penyakit paru sebelumnya disebabkan oleh jaringan parut pada parenkim paru.
20
Berdasakan gambar 6diatas diperoleh penderita kanker paru yang memiliki riwayat penyakit
terdahulu dengan jenis penyakit paru dapat dilihat pada gambar 6.11.
Gambar 6.11 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Keluhan Utama di RSU. Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2005-2009
Universitas Sumatera Utara
Berdasakan gambar di atas dapat dilihat bahwa proporsi jenis penyakit terdahulu penderita kanker paru tertinggi adalah TBC 73,5 diikuti Bronkitis Kronik
14,7 dan asma 11,8. Tuberkulosis paru dikaitkan sebagai faktor pendukung terbentuknya kanker paru melalui pembentukan jaringan yang tidak normal serta
perubahan jaringan paru. Penderita kanker paru yang disebabkan adanya jaringan parut yang berasal dari penyakit TB-paru sebesar 23,2.
6
6.2.6. Sumber Pembiayaan
Proporsi penderita kanker paru berdasarkan sumber pembiayaan yang rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 6.12 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Kanker Paru Rawat Inap Berdasarkan Sumber Pembiayaan Bukan Biaya Sendiri di
RSU. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009
Universitas Sumatera Utara
Berdasakan gambar 6.12. dapat diketahui bahwa proporsi penderita kanker paru berdasarkan sumber pembiayaan bukan biaya sendiri lebih tinggi adalah Askes
63,7 daripada Jamkesmas 36,3. Dari seluruh penderita yang menggunakan Askes proporsinya paling tinggi
pada penderita yang bekerja sebagai PNS 62,0. Sedangkan dari seluruh penderita yang menggunakan Jamkesmas, proporsinya paling tinggi pada penderita yang
bekerja sebagai wiraswasta 48,9. Penelitian Melindawati 2009 dengan desain case series didapat proporsi
penderita yang menggunakan Jamkesmas paling tinggi pada penderita yang bekerja sebagai wiraswasta 40,6 dan yang menggunakan Askes paling tinggi pada
penderita yang bekerja sebagai PNS 50,5.
14
6.2.7. Stadium Klinis