dapat memberikan masukan dan dorongan kepada mahasiswa dan masyarakat untuk lebih menyukai buku yang bertema Islam.
D. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma Penelitian adalah kumpulan sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang dapat mengarahkan cara berpikir peneliti
dalam penelitiannya.
4
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kritis. Teori kritis adalah usaha pencerahan. Sebagai toeri yang
kritis, maka teori yang dikembangkan Horkheimer dan Adorno mau menciptakan kesadaran yang kritis: teori kritis pada hakikatnya mau menjadi
Aufklarung atau pencerahan.
5
Meskipun banyak macam ilmu sosial kritis, semuanya memiliki tiga asumsi dasar yang sama. Pertama, semuanya menggunakan prinsi-prinsip dasar
ilmu sosial interpretatif yakni bahwa ilmuwan kritis menganggap perlu untuk memahami pengalaman orang dalam konteks. Secara khusus pendekatan kritis
bertujuan untuk menginterpretasikan dan karenanya memahami bagaimana berbagai kelompok sosial dikekang dan ditindas. Kedua, pendekatan ini
mengkaji kondisi-kondisi sosial dalam usaha mengungkap struktur-struktur yang sering kali tersembunyi. Ketiga, pendekatan kritis berupaya
menggabungkan teori dan tindakan. Teori-teori tersebut jelas normatif dan
4
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h.49.
5
Franz Magnis Suseno, Filsafat sebagai Ilmu Kritis, Yogyakarta: Kanisius, 1992, h. 156- 166.
bertindak untuk mencapai perubahan dalam berbagai kondisi yang mempengaruhi hidup kita.
6
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan untuk menjelaskan sebuah penelitian dengan menggunakan kata-kata.
7
Pendekatan ini bertujuan untuk memahami understanding dunia makna yang diwacanakan dalam Buku Setan Berkalung Surban karya Prof. Dr. KH. Ali
Mustafa Yaqub, MA.
8
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis wacana kualitatif. Analisis wacana merupakan salah satu bentuk
alternatif untuk menganalisis pesan dalam media selain analisis isi kuantitatif.
9
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk, teori Van Dijk merupakan model analisis wacana yang
paling banyak
digunakan. Ini
dikarenakan model
tersebut dapat
mengelaborasikan elemen-elemen wacana dalam suatu teks secara praktis dan kritis. Melalui metode ini penulis dapat mengetahui bagaimana sebuah pesan
disampaikan melalui kata atau kalimat. Unsur penting dalam analisis wacana adalah kepaduan, kesatuan, dan penafsiran peneliti.
Model yang digunakan adalah model Teun A. Van Djik, menurutnya penelitian wacana tidak hanya terbatas pada teks semata, tetapi juga bagaimana
6
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma dan Diskursus Teori Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, h. 259-260.
7
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, Bandung: Refika Aditama, 2012, h.50.
8
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2001, h.9.
9
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, h. 68.
suatu teks diproduksi. Kelebihan analisis wacana model Van Djik adalah bahwa penelitian wacana tidak semata-mata dengan menganalisis teks saja,
tetapi juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat, dan bagaimana kognisi atau pikiran
serta kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu, sehingga analisis wacana ini memiliki sifat kritis.
10
Terdapat tiga struktur yang menjadi elemen analisis wacana dalam pemaparan struktur teks oleh Van Djik. Jika digambarkan maka struktur teks
adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Struktur Makro
Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks
Superstruktur
Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan
Struktur Mikro
Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.
Berikut tabel yang akan menjelaskan satu per satu elemen wacana Teun A. Van Djik yang diterapkan dalam dimensi teks sosial penelitian ini:
10
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LkiS, 2013, cet. Ke-3, h. 224.
Tabel 2
Struktur Wacana Hal yang Diamati
Elemen
Struktur Makro Tematik
Tema atau topik yang dikedepankan dalam Buku Setan
Berkalung Surban karya Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA
Topik
Suprestruktur Skematik
bagaimana pendapat disusun dan dirangkai dalam Buku Setan
Berkalung Surban karya
Skema
Struktur Mikro 1.
Semantik
Makna yang ingin ditekankan dalam Buku Setan Berkalung
Surban
Latar, Detail, Maksud,
Praanggapan
2. Sintaksis