C. Kerangka Berpikir
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang didapat setelah terjadinya proses pembelajaran. Tentunya perubahan tingkah laku diharapkan
mengarah pada kemajuan, bukan kemunduran. Untuk mengusahakannya maka dibutuhkannya proses pembelajaran yang berkualitas dan bermakna agar siswa
dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, paham dan dapat mengingat materi yang dipelajari, dan mendapatkan hasil belajar yang baik pula. Guru
sebagai pengajar dituntut untuk menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas dan bermakna tersebut. Disamping penguasaan materi, kelancaran
komunikasi dan penyediaan media, penggunaan strategi dan model pembelajaran merupakan salah satu kunci utama untuk menghasilkan
pembelajaran yang bermakna. Strategi dan model yang dianggap cocok adalah strategi pembelajaran
kooperatif dengan model Numbered Head Together NHT. Karena dengan model ini siswa dituntut belajar aktif diskusi dengan kelompok dalam
pemecahan masalah, memahami materi, dan seluruh siswa harus siap mempresentasikan materi atau hasil diskusi kelompoknya. Dengan penemuan-
penemuan yang didapat siswa dalam diskusi kelompok tersebut, siswa diharapkan dapat mudah mengingat materi yang dipelajari.
Salah satu keunggulan NHT adalah pembicara yang akan menyampaikan hasil diskusi kelompok ditentukan ketika waktu diskusi
hampir selesai, dan pembicara tidak ditentukan oleh kelompoknya masing- masing. Melainkan ditentukan oleh undian berdasarkan nomor kepala masing-
masing anggota kelompok. Jadi siapa saja yang terpilih menjadi pembicara, siap tidak siap, mau tidak mau, harus menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya. Pembelajaran NHT menuntut seluruh siswa untuk memahami dan menguasai pembahasan yang sedang dipelajari.
Langkah-langkah pembelajaran NHT sendiri dimulai dengan menyampaian indikator-indikator dan tujuan pembelajaran oleh guru,
kemudian guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari, guru menjelaskan proses pembelajaran NHT pada siswa, guru membentuk siswa ke
dalam beberapa kelompok, guru membagikan lembar kerja siswa, siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya, guru mengamati dan membimbing
siswa dalam tiap-tiap kelompok, guru mengundi siswa mana saja yang akan menjelaskan
hasil diskusi
kelompoknya, kemudian
siswa terpilih
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, dan guru memberi penghargaan pada siswa. Diakhir pelajaran, guru dan siswa sama-sama merangkum dan
membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Dengan diterapkannya strategi pembelajaran kooperatif model NHT ini
diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan bermakna serta meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Menurut Arikunto, “Agar penelitian ini lebih terarah dan memberikan tujuan yang tegas, maka perlu adanya hipotesa, yaitu jawaban sementara dari
suatu penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpu l”.
32
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “strategi pembelajaran
kooperatif model Numbered Head Together NHT berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi”. Hipotesis penelitian
kemudian dinyatakan dalam hipotesis statistik untuk mengetahui ada tidaknya pengaruhstrategi pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together
NHT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi, yaitu: H
: Tidak terdapat pengaruh antara strategi pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together NHT terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran sosiologi kelas X di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan. H
a
: Terdapat pengaruh antara strategi pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together NHT terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran sosiologi kelas X di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan.
32
Arikunto, Dasar-Dasar Statistik, Jakarta: Erlangga, 2002, h. 64