4 Penempatan: menempatkan
siswa sesuai
dengan kemampuan potensi mereka.
19
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan bukti-bukti kemajuan belajar siswa, yaitu sebagai
berikut. 1 Penilaian portofolio portofolio. Portofolio merupakan
kumpulan hasil kerja siswa yang sistematis dalam satu periode.
2 Penilaian melalui unjuk kerja performance. Penilaian ini adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai
terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku, atau interaksi
siswa.
3 Penilaian melalui penugasan project. Penilaian ini dilakukan terhadap suatu tugas atau penyelidikan yang
dilakukan siswa secara individual atau kelompok untuk periode tertentu.
4 Penilaian melalui hasil kerja product. Penilaian hasil kerja adalah penilaian terhadap kemampuan siswa membuat
produk-produk teknologi dan seni seperti makanan, pahatan, dan barang logam. Cara ini tidak hanya untuk melihat hasil
akhirnya saja tetapi dari proses pembuatannya juga.
5 Penilaian melalui tes tertulis pencil and paper. Tes tertulis biasanya diadakan untuk waktu yang terbatas dan dalam
kondisi tertentu.
20
d Macam-Macam Instrumen Penilaian Hasil Belajar
1 Instrumen tes Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan atau
tugas atau seperangkat tugas yang direncakan untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan atau psikologik, karena
setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Dilihat dari konstruksinya,
instrumen tes dibagi menjadi 2 macam yakni: a Tes esai uraian, adalah butir soal yang mengandung
pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal
19
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h. 145
20
Ibid., h.145-146
tersebut hasrus dilakukan dengan cara mengekspesikan pikiran peserta tes. Ciri khas tes esai adalah jawaban terhadap soal
tersebut tidak disediakan oleh orang yang mengkonstruksikan butir soal, tetapi harus dipasok oleh peserta tes.
b Tes objektif, adalah butir soal yang telah mengandung kemungkinan jawaban yang harus dipilih atau dikerjakan oleh
peserta tes. Jadi, kemungkinan jawaban butirs soal telah dipasok oleh pengkonstruksi butir soal, peserta hanya harus
memilih jawaban dari kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Secara umum ada 3 tipe tes objektif yakni:
1 Benar-salah true-false, adalah butir soal yang terdiri atas pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban, yaitu
menyatakan pernyataan tersebut benar atau salah, atau keharusan memilih satu dari dua alternatif jawaban lainnya.
Alternatif jawaban itu dapat saja berbentuk benar-salah atau setuju-tidak setuju, baik-tidak baik atau cara lain
asalkan alternatif itu mutual eksklusif. 2 Menjodohkan matching, tipe menjodohkan ditulis dalam
dua kolom. Kolom pertama adalah pokok soal atau stem atau biasa juga disebut premis. Kolom kedua adalah kolom
jawaban. Tugas peserta ujian ialah menjodohkan pernyataan di bawah kolom premis dengan pernyataan-
pernyataan yang ada di bawah kolom jawaban. 3 Pilihan ganda multiple choice, adalah suatu butir soal
yang alternatif jawabannya lebih dari dua. Pada umumnya, jumlah alternatif jawaban berkisar antara empat atau lima
jawaban.
21
2 Instrumen Non Tes Instrumen non tes berhubungan dengan penampilan yang
dapat diamati oleh indera. Menurut Asmawi Zainul dan Noehi
21
Ibid., h. 152-153
Nasution, “Alat ukur keberhasilan belajar non tes yang umum
digunakan yaitu bagan partisipasi, daftar cek, skala lajuan dan skala sikap
”.
22
3. Mata Pelajaran Sosiologi a. Pengertian Mata Pelajaran Sosiologi
Dikutip dari www.koranpendidikan.com
, Sosiologi pada dasarnya mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu
dan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan
yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi adalah cara berpikir untuk
mengungkapkan realitas sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat
dengan prosedur
dan teori
yang dapat
dipertanggung jawabkan.
23
Terdapat beberapa pengertian sosiologi menurut para ahli diantaranya menurut Emile Durkheim
, “Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang berisi cara
bertindak, berpikir dan berperasaan yang ada di luar individu. Fakta- fakta tersebut mempunyai kekuatan untuk mengendalikan individu
”.
24
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto , “Sosiologi merupakan ilmu
yang mempelajari masyarakat secara kesulurahan dan hubungan- hubungan antara orang-orang dalam masyarakat
”.
25
Adapula pengertian sosiologi menurut Selo Soemardjan dan Soeleman
Soemardi , “Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial ”.
26
Dari beberapa pengertian sosiologi di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat,
baik tingkah lakunya, pola berpikirnya dan kebiasaan-kebiasaan yang
22
Ibid., h.154-155
23
http:www.koranpendidikan.comview616bedah-skl-mapel-sosiologi.html diakses pada
27 Agustus 2015, pukul 21.04
24
Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI, 2004 h. 5
25
Elly M Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi, Jakarta: Kencana, 2011 h. 3
26
Yusron Razak edit, Sosiologi Sebuah Pengantar, Jakarta: Mitra Sejahtera, 2008, h. 2
dilakukan oleh individu antar individu, individu antar kelompok maupun kelompok antar kelompok dalam suatu lingkungan masyarakat.
Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep sosiologi seperti
sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial. Dengan
mempelajari konsep-konsep sosiologi tersebut, peserta didik diharapkan mampu beradaptasi dan memahami keadaan lingkugan
masyarakat sekitarya.
b. Karakteristik Mata Pelajaran Sosiologi
Terdapat beberapa karakteristik mata pelajaran sosiologi, diantaranya sebagai berikut.
1 Sosiologi merupakan
disiplin intelektual
mengenai pengembangan
pengetahuan yang
sistematis dan
terandalkan tentang hubungan sosial manusia pada umumnya dan tentang produk hubungan tersebut.
2 Materi sosiologi mempelajari perilaku, interaksi perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal usul pertumbuhan
serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok. 3 Tema-tema esensial dalam sosiologi dipilih dan bersumber
serta merupakan kajian tentang masyarakat dan perilaku manusia dengan meneliti kelompok yang membangunnya.
Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, komunitas, dan pemerintah sebagai organisasi sosial, agama,
politik, bisnis, dan organisasi lainnya.
4 Materi sosiologi dikembangkan sebagai suatu lembaga pengetahuan ilmiah dengan pengembangan teori yang
didasakan pada observasi ilmiah, bukan lagi pada spekulasi dikembangkan di meja atau observasi impersonal.
27
c. Tujuan Mata Pelajaran Sosiologi
Dilansir oleh www.koranpendidikan.com
, Mata pelajaran sosiologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
27
https:tesispendidikansosiologi.wordpress.comcategorykarakteristik-mata-pelajaran- sosiologi
diakses 27 Agustus 2015, pukul 21.43
1 Memahami konsep-konsep soisologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial,
perubahan sosial, dan konflik sampai terciptanya integrasi sosial
2 Memahami berbagai peran sosial dalam kehidupan bermasyarakat
3 Menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
4 Meningkatkan pemahaman terhadap ciri-ciri dan sifat- sifat masyarakat serta meningkatkan daya adaptasi
dengan lingkungan hidup, terutama lingkungan sosial budaya.
28
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa hasil penelitian yang mendukung dilaksanakannya penelitian ini, diantaranya:
1. Achmad Chaerul Pahmi dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Head Together NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
MIS Mathlaul’Huda” menunjukkan bahwa rata-rata hasil posttest kelas NHT lebih besar dari pada rata-rata posttest
kelas kontrol, yaitu 77.23 untuk kelas NHT dan 66.80 untuk kelas kontrol. Serta terdapat perbedaan hasil yang signifikan pada uji hipotesis posttest
kelompok NHT dan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan metode NHT berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
29
2. Febri Indrawan dengan judul “Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah
“Ideal” dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together NHT terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa”
menunjukkan kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang menggunakan strategi pemecahan masalah IDEAL dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dari pada kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang menggunakan metode konvesional
28
http:www.koranpendidikan.comview616bedah-skl-mapel-sosiologi.html diakses
pada 27 Agustus 2015, pukul 21.04
29
Achmad Chaerul Pahmi, Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
MIS Mathlaul’Huda, 2014, http:repository.uinjkt.ac.id
t
hitung
= 2.38 t
tabel
= 1.67. Sehingga pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah IDEAL dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT memberikan pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa.
30
3. Septia Rahayu dengan judul “Pengaruh Metode Numbered Head Together
NHT terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di SMP AL-
Zahra Indonesia Pamulang” menunjukkan hasil posttest kelas eksperimen yang menggunakan metode NHT memperoleh rata-rata 87 dan
nilai rata-rata kelas kontrol 78, dengan demikian nilai rata-rata hasil belajar Fiqih siswa yang diajar dengan metode NHT secara signifikan
lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan metode puzzle pada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode NHT
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
31
Ketiga penelitian di atas hanya menggunakan satu instrumen penelitian saja, yakni instrumen tes, berbeda dengan penelitian yang akan
peneliti lakukan. Instrumen penelitian tidak hanya tes saja tetapi non tes berupa observasi pun menjadi bagian dari penelitian ini. Yang berbeda pula
dari masing-masing penelitian di atas yakni jika penelitan yang relevan nomor 1 mencari pengaruh terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS di
tingkat sekolah dasar, penelitian yang relevan nomor 2 mencari pegaruh terhadap hasil belajar matematika di tingkat sekolah menengah pertama dan
penelitian yang relevan nomor 3 mencari pengaruh terhadap hasil belajar fiqih di tingkat sekolah menengah pertama, maka dalam penelitian ini peneliti
akan mencari pengaruh terhadap hasil belajar sosiologi di tingkat sekolah menegah atas.
30
Febri Indrawan, Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah “IDEAL” dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together NHT terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Matematika Siswa, 2014, http:repository.uinjkt.ac.id
31
Septia Rahayu, Pengaruh Metode Numbered Head Together NHT terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di SMP AL-Zahra Indonesia Pamulang,
2014http:repository.uinjkt.ac.id