Daya Pembeda Soal KESIMPULAN DAN SARAN

10. Diadakannya ceramah tentang bahaya penyalahgunaan narkotika yang diikuti oleh seluruh siswa suatu sekolah merupakan upaya pengendalian sosial secara . . . . a. preventif b. represif c. rehabilitasi d. kuratif e. fakultatif 11. Pengendalian sosial pada dasarnya mempunyai tujuan untuk … a. menciptakan masyarakat yang tidak bebas b. membatasi perilaku anggota masyarakat c. mencapai keserasian dan keteraturan dalam masyarakat d. menciptakan masyarakat yang makmur e. menghukum setiap perilaku menyimpang 12. Contoh pengend alian sosial secara preventif adalah …. a. polisi menahan pelaku pemerkosaan dan pembunuhan b. pengadilan memutuskan agar agus membayar utangnya c. hukuman penjara bagi terdakwa kasus pencurian d. guru menasihati muridnya agar jangan terlibat narkotik e. usaha menangani kenakalan remaja yang semakin meningkat 13. Berikut adalah salah satu contoh pengendalian sosial persuasif yang dilakukan oleh seorang guru d i kelas, yaitu…. a. memarahi murid di depan kelas b. menghukum siswa di depan kelas c. mengeluarkan siswa yang melanggar peraturan di kelas d. siswa diberi tugas membersihkan kelas e. menasehati siswa agar tidak membolos 14. Secara umum pengendalian sosial memiliki fungsi…. a. agar nilai dan norma sosial dapat dijalankan warga masyaarakat b. agar terjadi hubungan yang harmonis antar warga masyarakat c. agar tercipta suasana saling menghargai antar warga d. menjadikan warga masyarakat patuh e. menciptakan pola-pola kebiasaan 15. Para koruptor dijatuhi hukuman fisik dan penjara berdasarkan keputusan sidang pengadilan yang memiliki kekuatan tetap. Contoh pengendalian sosial tersebut, berdasarkan caranya tergolong jenis.... a. proaktif b. preventif c. represif d. persuasif e. Koersif 16. Pengendalian sosial merupakan cara dan proses yang ditempuh sekelompok orang atau masyarakat agar tercipta ketertiban sosial. Dengan demikian, pengendalian sosial mempunyai fungsi agar.... a. terjadi segmentasi dalam masyarakat b. terbentuk hukum tertulis yang baku c. terdorong timbulnya sosialisasi d. tercipta kehidupan sosial yang tertib e. terinternalisasi semua kebudayaan 17. Ketika lebaran banyak anggota masyarakat yang pulang mudik dengan mengendarai sepeda motor. Pada tahun awal tren mudik dengan sepeda motor sempat mengagetkan sekaligus memacetkan kelancaran lalu lintas karena ketidaktertiban berlalulintas. Pada tahun berikutnya banyak pengendara yang dihimbau agar tertib dan berkelompok yang dikawal polisi dalam perjalanan. Tindakan polisi tersebut berdasarkan caranya tergolong kedalam pengendalian sosial . . . . a. Persuasif b. kuratif c. koersif d. represif e. preventif 18. Seorang polisi memberhentikan pengendara mobil dan memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraanya. Karena surat-suratnya tidak lengkap, maka pengendara tersebut ditilang. Berdasarkan sifatnya, pengendalian social yang dilakukan polisi adalah . . . . a. preventif b. represif c. persuasif d. koersif e. kurasif 19. Pada masa sekarang tindakan KKN yang merugikan rakyat sering dilakukan. Kasus ini menunjukkan lemahnya sistem pengendalian sosial Negara pada lembaga…. a. keagamaan, kepolisian dan kehakiman b. keamanan, pendidikan dan kepolisian c. pendidikan, kepolisian dan kehakiman d. pendidikan, kepolisian dan kejaksaan e. kepolisian, kejaksaan dan kehakiman 20. Banyaknya kasus kenakalan remaja pada akhir-akhir ini merupakan bentuk akumulasi dari berbagai hal yang mendorong terjadinya perilaku tersebut. Pada dasarnya remaja harus diarahkan dan dididik sejak dini agar memahami tata laku yang sesuai dengan harapan masyarakat. Meningkatnya kasus kenakalan remaja tadi merupakan akibat tidak berfungsinya lembaga pengendalian sosial utama yaitu.... a. kepolisian b. kejaksaan c. pengadilan d. keluarga e. sekolah RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Nilai Karakter : Jujur, Kreatif, Komunikatif, Tanggung Jawab, Kerjasama. A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian pengendalian sosial 2. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat pengendalian sosial 3. Siswa dapat mengkategorikan proses-proses pengendalian sosial B. Materi Pokok Pembelajaran Aturan-aturan Sosial dalam Masyarakat C. Metode Pembelajaran Numbered Head Together NHT D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 2 JP 1. Kegiatan Awal 10’ a. Guru mengucapkan salam b. Guru mendata kehadiran siswa Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 8 Kota Tangerang Selatan Mata Pelajaran : SOSIOLOGI Kelas semester : X Genap Alokasiwaktu : 2x 45 menit 1 pertemuan Standar Kompetensi : Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian Kompetensi Dasar : Menerapkan aturan-aturan sosial dalam kehidupan bermasyarakat Indikator : 1. Menjelaskan pengertian pengendalian sosial 2. Menjelaskan sifat-sifat pengendalian sosial 3. Mengkategorikan proses-proses pengendalian sosial c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran d. Guru mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa 2. Kegiatan Inti 75’ a. Eksplorasi  Guru menampilkan foto-foto atau video tentang materi yang akan dipelajari dalam kegiatan pembelajaran  Guru menampilkan bagan materi yang akan dipelajari  Siswa memperhatikan penjelasan guru b. Elaborasi  Guru membentuk siswa ke dalam 6 kelompok, setiap kelompok diberitugas untuk mencari dan memahami sifat-sifat dan proses- proses pengendalian sosial  Guru memberikan nomor kepala kepada masing-masing siswa  Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing  Siswa diperbolehkan untuk mencari jawaban di dalam buku paketnya masing-masing atau searching via internet  Guru mendatangi tiap-tiap kelompok untuk melihat keaktifan siswa dan memberikan bantuan jika siswa mendapat kesulitan c. Konfirmasi  Guru memanggil secara acak nomor kepala siswa  Setiap perwakilan kelompok menjelaskan materi yang telah didiskusikan. Dari kelompok 1 hingga kelompok 6 masing-masing menjelaskan preventif, represif, persuasif, koersif, kompulasi dan pervasi.  Siswa yang tidak terpanggil nomornya bertugas memperhatikan penjelasan temannya, membantu dan bertanya jika ada pertanyaan.  Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran dengan mengomentari kinerja siswa baik dalam kegiatan diskusi maupun presentasi dan meluruskan jika ada hal-hal yang tidak sesuai 3. Kegiatan Akhir 5’ a. Guru mengapresiasi presentasi siswa dan memberikan hadiah b. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa terkait materi yang telah dipelajari c. Guru dan siswa sama-sama merangkum materi yang telah dipelajari d. Guru mengucapkan salam E. Sumber belajar 1. Muin, Idianto, 2006, Sosiologi SMAMA untuk kelas X, Jakarta, Erlangga 2. Lembar Kerja Siswa Sosiologi Kelas X semester 2 3. Sumber dari artikel, internet dan bahan lain yang relevan F. Media Pembelajaran 1. Papantulis 2. Spidol 3. Infocus 4. Video 5. Gambar 6. Laptop 7. LKS Ciputat, April 2015 Memeriksa menyetujui Guru Pamong Mahasiswa Hj. Siti Munawarah, S.pd NIP. 197107252010012002 Dini Dhaifina Nur NIP.1111015000024 Materi Ajar Sifat Pengendalian Sosial A. Preventif Adalah semua bentuk pencegahan terhadap terjadinya gangguan- gangguan pada keserasian antara kepastian dan keadilan.Preventif: sebelum terjadinya penyimpangan, untuk mencegah penyimpangan itu terjadi. Contoh : penyuluhan, memilih-milih dalam bergaul, seorang ibu mengingatkan putrinya agar tidak pulang larut malam karena berbahaya bagi keselamatannya.

B. Represif

Adalah pengendalian sosial yang bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran.Pengendalian secara represif dilakukan dengan menjatuhkan sanksi sesuai besar kecilnya pelanggaran yang dilakukan.Represif setelah terjadinya penyimpangan, untuk mengembalikan keadaan sesuai dengan nilai dan normadalam masyarakat, biasanya dilakukan dengan memberikan hukuman. Contoh : menjatuhkan denda terhadap para pelanggar peraturan lalu lintas jalan raya, menskors siswa-siswa yang berulang-ulang melanggar peraturan sekolah. SIFAT PENGENDALIAN SOSIAL PREVENTIF sebelum, mencegah REPRESIF setelah,mengembalikan keadaan CaraProses Pengendalian Sosial A. Persuasif Pengendalian sosial secara persuasif dilakukan tidak dengan kekerasan karena individu atau kelompok diajak, disarankan, atau dibimbing untuk mematuhi atau berperilaku sesuai dengan kaidah-kaidah dalam masyarakat. cara persuasif diterapkan pada masyarakat yang relatif tentram. kaidah-kaidah dan nilai-nilai telah melembaga atau mendarah daging di dalam diri warga masyarakat.

B. Koersif Pengendalian sosial secara koersif dilakukan dengan kekerasan atau

paksaan .Biasanya koersif dilakukan jika cara persuasif tidak berhasil. Pengendalian sosial dengan cara koersif dibagi menjadi dua.

1. Kompulasi Paksaan

Yaitu keadaan yang sengaja diciptakan sehingga seseorang terpaksa menuruti atau mengubah sifatnya dan menghasilkan suatu kepatuhan.Misalnya: untuk mengurangi pencurian diterapkan sistem hukuman fisik, guru menegur siswa yang tidak berpakaian rapih.

2. Pervasi Pengisian

Adalah suatu cara penanaman atau pengenalan norma secara berulang-ulang, dengan harapan hal yang berulang-ulang itu akan masuk ke dalam kesadaran seseorang sehingga orang akan mengubah sikapnya sesuai dengan yang diinginkan. Misalnya: iklan bahaya narkoba melalui media massa yang dilakukan secara terus menerus. CARA PROSES PENGENDALIAN SOSIAL PERSUASIF tidak dengan kekerasan KOERSIF dengan kekerasan paksaan Kompulasi paksaan Pervasi pengisian Lembar Kerja Siswa Apa yang dimaksud dengan Preventif? Berikan minimal 3 contoh Preventif Apa yang dimaksud dengan Represif? Berikan minimal 3 contoh Represif Apa yang dimaksud dengan Kompulasi? Berikan minimal 3 contoh Kompulasi Apa yang dimaksud dengan Koersif? Berikan minimal 3 contoh Koersif Apa yang dimaksud dengan Persuasif? Berikan minimal 3 contoh Persuasif Apa yang dimaksud dengan Pervasi? Berikan minimal 3 contoh Pervasi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Nilai Karakter : Jujur, Kreatif, Komunikatif, Tanggung Jawab, Kerjasama. A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengkategorikan bentuk-bentuk pengendalian sosial B. Materi Pokok Pembelajaran Aturan-aturan Sosial dalam Masyarakat C. Metode Pembelajaran Numbered Head Together NHT D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 2 JP 1. Kegiatan Awal 10’ a. Guru mengucapkan salam b. Guru mendata kehadiran siswa c. Guru mengulang materi pada petemuan sebelumnya d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 8 Kota Tangerang Selatan Mata Pelajaran : SOSIOLOGI Kelas semester : X Genap Alokasiwaktu : 2x 45 menit 1 pertemuan Standar Kompetensi : Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian Kompetensi Dasar : Menerapkan aturan-aturan sosial dalam kehidupan bermasyarakat Indikator : 1. Mengkategorikan bentuk-bentuk pengendalian sosial

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 Di SMP Negeri 37 Jakarta

4 16 196

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas X SMA Negeri 29 Jakarta

1 27 0

Model Pembelajaran Numbered Head Together untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas IV SD

0 0 7

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Transformasi Bangun Datar Melalui Metoda Kooperatif Model Numbered Heads Together (NHT) pada Kelas IIAP 1 SMK Negeri 1 Payakumbuh Tahun Pelajaran 2010/2011

0 0 9

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) Dalam Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantuan Media Audio Visual pada Peserta Didik Kelas 5 SDN

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantuan Media Audio Visual pada Peserta Didik Kelas 5 SDN

0 0 111

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas V SD Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 14