Kedudukan Bapepam-LK setelah Dibentuknya OJK

3. Kedudukan Bapepam-LK setelah Dibentuknya OJK

UUPM memberikan kedudukan dan kewenangan demikian besar kepada Bapepam-LK, yaitu sebagai lembaga pembina, pengatur dan pengawas pasar modal, 245 kewenangan yang dimiliki Bapepam-LK masih dipandang belum cukup untuk mengawasi transaksi pasar modal dan sektor jasa keuangan lainnya. 246 Di lain pihak, kedudukan Bapepam-LK sebagai lembaga birokrasi di bawah Menteri Keuangan dipandang justru kontradiktif. Bapepam-LK membutuhkan independensi institusional untuk melaksanakan seluruh kewenangannya tersebut guna menghindari kepentingan dan intervensi di dalam penegakan hukum pasar modal. 247 245 Tavinayanti dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, hlm. 12. 246 Ibid. 247 M. Irsan Nasarudin, dkk, op.cit., hlm. 46. Oleh karena itulah, UUOJK mengalihkan tugas, fungsi dan kewenangan pengaturan dan pengawasan Bapepam-LK kepada OJK. Pasal 55 ayat 1 dan ayat 2 UUOJK menegaskan batas waktu peralihan fungsi, tugas dan wewenang Bapepam-LK dan perbankan serta sektor jasa keuangan lainnya ke dalam OJK, sebagai berikut: 1 Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke OJK. Universitas Sumatera Utara 2 Sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan beralih dari Bank Indonesia ke OJK. 248 Bapepam-LK sendiri telah menegaskan mematuhi pelaksanaan peralihan tersebut sesuai UUOJK. Bapepam-LK tetap akan mengikuti kebijakan pemerintah, artinya Bapepam-LK akan menerima jika dimasukkan ke dalam OJK. Bapepam-LK menyatakan pula bahwa sejak tanggal 1 Januari 2013 pengaturan dan pengawasan pasar modal sudah efektif menjadi tugas dan tanggung jawab OJK. Ketentuan ini menghendaki fungsi, tugas dan kewenangan pengaturan dan pengawasan Bapepam-LK terhadap pasar modal telah beralih kepada OJK sejak tanggal 31 Desember 2012, sehingga sejak 1 Januari 2013 OJK diharapkan telah efektif melaksanakan fungsi, tugas dan kewenangan pengaturan dan pengawasan di Pasar Modal. 249 Dikatakan oleh Ketua Bapepam-LK Ngalim Sawega, persiapan transisi dari Bapepam-LK ke OJK sudah berjalan. Semua dokumen yang ada di Bapepam-LK akan dialihkan ke OJK, dan bersamaan dengan itu Bapepam-LK juga sedang menyiapkan peraturan-peraturan yang dianggap penting untuk segera dikeluarkan. 250 Seiring dengan proses transisi itu, Ngalim mengatakan pihak Bapepam-LK masih mengurus semua kasus yang masih belum terselesaikan terkait pasar modal. Ia mengakui tidak dapat menjamin semua penyelesaian masalah di industri pasar 248 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, Pasal 55 ayat 1 dan ayat 2. 249 Keterangan Pers, Pengundangan UU No. 21 Tahun 2012 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, www.bapepam.go.id , diakses tanggal 20 Maret 2013. 250 OJK Harus selesaikan PR Bapepam LK, www.hukumonline.comberitaojk-harus-selesaikan- pr-bapepam-lk , diakses tanggal 22 Maret 2013. Universitas Sumatera Utara modal akan selesai sebelum beralih ke OJK, termasuk permasalahan mengenai kasus utang Bakrilife yang masih dalam proses pembahasan strategi, bakal dibeli oleh investor atau tidak. 251 Sebagai sebuah lembaga pengawas jasa keuangan tertinggi di Indonesia, sudah selayaknya Bapepam-LK segera mengalihkan semua kasus dan kewenangan ke OJK agar OJK segera dapat menyelesaikan semua permasalahan pasar modal yang belum diselesaikan oleh Bapepam-LK. 252 Hal ini untuk mewujudkan kehendak UUOJK untuk menyatukan seluruh kewenangan pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan di bawah satu atap, yaitu OJK, 253 a. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan; sebagaimana dikehendaki Pasal 6 UUOJK yang menegaskan sebagai berikut: Otoritas jasa keuangan melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap: b. Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan c. Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya. 254 Namun demikian, transisi tugas dan peran pengaturan dan pengawasan Bapepam-LK yang harus selesai pada 31 Desember 2012 dan efektif beralih kepada OJK sejak tanggal 1 Januari 2013 membuat OJK berada dalam dua tekanan: 1. Kesiapan internal penggabungan regulator jasa keuangan sebagai faktor penentu kelancaran penggabungan. Dari sisi kepegawaian, diperkirakan OJK perlu 2000-2500 pegawai. Penggabungan juga membutuhkan 251 SRO: Menjelang Masa Transisi OJK; Kasus Pasar Modal tidak bisa diselesaikan sesuai target, www.ksei.co.id , diakses tanggal 21 Maret 2013. 252 OJK Harus selesaikan PR Bapepam LK, www.hukumonline.comberitaojk-harus-selesaikan- pr-bapepam-lk , diakses tanggal 22 Maret 2013. 253 Tim Panitia Antar Departemen Rancangan Undang-undangan Tentang Otoritas Jasa Keuangan, op.cit, hlm. 3 254 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, Pasal 6. Universitas Sumatera Utara harmonisasi semua sistem teknologi, basis data, logistik, sampai pengambilan keputusan. 2. Proses transisi tak terjadi dalam ruang hampa. Industri jasa keuangan Indonesia terus berjalan dan terintegrasi dengan sentiment regional atau global. Karena migrasi pengaturan dan pengawasan jasa keuangan ini terjadi ditengah krisis eropa dan proses pemulihan ekonomi AS, perlu kejelasan wewenang. Jangan sampai terjadi kondisi di mana aturan lama sudah tak berlaku, tetapi aturan baru belum siap, yang semakin membuat industri keuangan tak terkendali. 255 Dalam tekanan ini, OJK mengaku masih berpindah-pindah fokus dalam melakukan aktivitas yang berkaitan dengan fungsi dan tugas OJK yang baru saja lahir. Oleh karena itu, masa peralihan ini membutuhkan waktu yang matang untuk penyesuaian dan ada beberapa keadaan yang perlu dianggap disesuaikan. OJK berupaya agar masa transisi ini berjalan dengan baik dan bertahap, dan tidak ada perubahan kuat yang dapat mengganggu aktifitas pasar modal, sehingga masa transisi tetap memberikan kepastian bagi kalangan industri dan masyarakat investor. 256 1 sejak Undang-undang ini diundangkan sampai dengan beralihnya fungsi, tugas dan wewenang sebagaimana di maksud dalam Pasal 55: Keberhasilan proses peralihan OJK dan efektifitas pelaksanaan program strategis akan ditentukan pula oleh komitmen dan partisipasi para pemangku kepentingan, antara pemerintah, BI dan masyarakat industri jasa keuangan. Pasal 66 UUOJK mengatur mengenai kewenangan Bapepam-LK, BI dan lembaga keuangan lainnya selama masa transisi peralihan kewenangan tersebut kepada OJK. Pasal 66 UUOJK berbunyi sebagai berikut: 255 Firman, Dekan Fakutas Hukum UI , Tekanan Transisi, www.kompas.com , diakses tanggal 22 Maret 2013. 256 Kemenkeu Dukung Penuh Transisi OJK, www.infobanknews.com , diakses tanggal 22 Maret 2013. Universitas Sumatera Utara a. Bank Indonesia tetap melaksanakan fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan; dan b. Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga keuangan lainnya tetap melaksanakan tugas dan wewenang pengeturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan. c. Keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya. 2 Bank Indonesia, Menteri Keuangan dan Badan pengawas Pasar modal dan lembaga keuangan menyampaikan laporan atas pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang sebagaimana di maksud pada ayat 1, kepada OJK. 3 Pembiayaan yang terkait dengan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang sebagaimana di maksud ayat 1, bersumber dari: a. Bank Indonesia untuk melaksanakan fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan; dan b. Anggaran pendapat dan belanja negara untuk pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya. 4 Pembiayaan rencana kerja dan anggaran OJK sejak Undang-undang ini diundangkan sampai dengan beralihnya fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan ke OJK sebagaimana di maksud dalam Pasal 55, bersumber dari anggaran Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan dan atau Bank Indonesia. 257 Dengan demikian, selama masa transisi ke OJK, Bapepam-LK tetap berwenang mengawasi aktifitas pasar modal berdasarkan UUPM dengan mengharmonisasikan pelaksanaan kewenangannya dengan OJK berdasarkan UUOJK. Nantinya, posisi Bapepam-LK tidak lagi di bawah Kementerian Keuangan, tetapi di bawah OJK. Sebelum masa transisi selesai dan OJK berfungsi penuh, setiap lembaga sektor jasa keuangan tetap berfungsi sebagaimana biasa dalam kordinasi OJK dan tugas pengawasan pasar modal masih dipegang oleh Bapepam-LK seperti biasa, tetapi setelah masa transisi selesai dan OJK berfungsi penuh, maka fungsi pengaturan dan 257 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, Pasal 66. Universitas Sumatera Utara pengawasan pasar modal berada sepenuhnya dalam otoritas lembaga OJK. Artinya, Bapepam-LK masih melakukan pengawasan terhadap pasar modal sampai dengan tanggal 1 Januari 2013. 258 Sejak beralihnya fungsi, tugas dan wewenang sebagaimana di maksud dalam Pasal 55, pemeriksaan dan atau penyidikan yang sedang dilakukan oleh Bank Indonesia, Kementerian Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, penyelesaiannya dilanjutkan ke OJK. Hal ini ditegaskan lebih lanjut oleh Pasal 68 UUOJK, sebagai berikut: 259 Sejak 1 Januari 2013, seluruh tugas pengawasan dan penanganan kasus di pasar modal pindah kepada OJK untuk diselesaikan OJK. Oleh karena itu, OJK bakal kebanjiran kasus pasar modal setelah Bapepam-LK melebur ke OJK, sebab Bapepam-LK belum bisa menyelesaikan seluruh kasus yang ditanganinya saat ini. 260 Otoritas yang dimiliki OJK menganut Unified Supervisory Model, yaitu pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan integrasi di bawah satu atap atau badan yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap seluruh sektor jasa keuangan mencakup perbankan, pasar modal, asuransi dan lembaga keuangan

4. Pengawasan Pasar Modal oleh OJK