Hubungan Prinsip Keterbukaan Fakta Materil dengan Good Corporate Governance

manipulasi deceit serta hal-hal lainnya yang berbentuk perbuatan-perbuatan curang fraudulent acts, seperti melalui misrepresentation atau omission yang pada akhirnya mengakibatkan pernyataan menyesatkan, yang akan mempengaruhi pertimbangan investor dalam mengambil keputusan investasi. Apabila hukum yang mewajibkan prinsip keterbukaan, maka kejahatan di Pasar Modal akan dapat diatasi.

C. Hubungan Prinsip Keterbukaan Fakta Materil dengan Good Corporate Governance

Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance, dan selanjutnya disingkat GCG, menurut Organization for Economic Corporation and Development OECD mencakup empat bidang utama, yaitu: a. Fairness kewajaran Perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, dengan keterbukaan informasi yang penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam insider trading. b. Disclosure and transparancy keterbukaan dan transparan Hak-hak pemegang saham atas penerimaan informasi dengan benar dan tepat pada waktunya mengenai perusahaan, dapat ikut berperan serta dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan-perubahan yang mendasar atas perusahaan, dan turut memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan. c. Accountability akuntabilitas Tanggung jawab menajemen melalui pengawasan yang efektif berdasarkan balance of power keseimbangan kekuasaan antara menajer, pemegang saham, dewan komisaris, dan auditor, merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada perusahaan dan para pemegang saham. d. Responsibility pertanggungjawaban Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh hukum dan kerjasama yang aktif antara perusahaan serta para pemegang kepentingan Universitas Sumatera Utara dalam menciptakan kekayaan, lapangan kerja, perusahaan yang sehat dalam aspek keuangannya. 94 Pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance tidak bisa dipisahkan dari prinsip keterbukaan itu sendiri. Prinsip keterbukaan mewajibkan pengelola perusahaan memastikan pengungkapan informasi yang akurat dan tepat dilaksanakan berkaitan dengan materi yang menyangkut perusahaan, termasuk situasi keuangan, kinerja, kepemilikan dan kepemimpinan dari suatu perusahaan. Salah satu prinsip GCG yang paling sering dibicarakan berkaitan dengan hak-hak investor di pasar modal adalah prinsip keterbukaan. Perusahaan-perusahaan di Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk memperhatikan standar-standar GCG yang telah disepakati sebagai best practices di tingkat internasional ini. Prinsip-prinsip GCG ini dapat menjadi pedoman bagi para pelaku usaha dan pasar modal dalam menentukan tindakan terbaik untuk peningkatan nilai dan keberlangsungan perusahaan, dan sekaligus meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan publik tersebut di Pasar Modal. 95 94 I. Nyoman Tjager, et.al., log.cit. Bandingkan dengan A. Dohar Siregar, “Implementasi Good Corporate Governence di Antam”, makalah, disampaikan pada Semiloka Peran Pengawasan Pengelolaan Perusahaan dalam mendukung pelaksanaan GCG di Sumatera Utara, Medan, 30 April 003, hal. 9. 95 Holly J. Gregory dan Marshall E. Simms, dalam Bismar Nasution, III, log.cit. Dengan demikian, inti dari prinsip keterbukaan adalah adanya kewajiban perusahaan untuk menjamin terselenggaranya hak para pemilik dan para pemegang kepentingan serta masyarakat pada umumnya untuk mendapatkan informasi yang bersifat materil terkait dengan perusahaan emiten, baik kinerja perusahaan maupun situasi keuangan, kepemilikan dan kepemimpinan perusahaan, kondisi usaha Universitas Sumatera Utara maupun efeknya, secara jujur dan tepat pada waktunya. Dengan landasan ini, Bapepam-LK mewajibkan pihak manajemen perusahaan direksi dan komisaris untuk membuka seluruh informasi yang dibutuhkan publik. Manajemen perusahaan publik dalam melaksanakan tata kelola senantiasa diwajibkan oleh undang-undang menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi materil mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek tersebut. 96 Pengelolaan perusahaan dengan mematuhi prinsip keterbukaan akan mengakibatkan tidak terpisahkannya hubungan antara pemegang saham, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditor, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka. Fakta materil yang diungkap tersebut haruslah benar, relevan dan penting bagi masyarakat guna mengambil keputusan investasi. Fakta materil yang selalu harus diinformasikan kepada publik akan semakin memotivasi pengelola perusahaan publik untuk berbuat yang terbaik bagi perusahaannya. Hal ini akan membantu perusahaan menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap pertumbuhan sektor usaha yang efisien dan berkesinambungan. 97 96 Lihat, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 angka 25. 97 Lihat, I Nyoman Tjager, et.al., op.cit., hal.25-26. Oleh karena itu, prinsip keterbukaan mengharuskan adanya itikad baik Universitas Sumatera Utara semua pihak untuk saling menghormati posisi masing-masing dan menjunjung nilai- nilai kebenaran materil. 98 Bagi pelaku usaha dan pelaku Pasar Modal, prinsip-prinsip GCG ini dapat menjadi pedoman dalam menentukan tindakan terbaik untuk peningkatan nilai dan keberlangsungan perusahaan. Manajemen akan memfasilitasi pengawasan kinerja perusahaan yang efektif guna mendorong perusahaan menggunakan sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuan yang dikehendaki perusahaan dan pemegang saham. 99 Pasar modal yang efisien sering diartikan sebagai pasar dimana harga saham dipengaruhi oleh semua informasi yang mengandung fakta materil yang tersedia secara langsung. Tiap Pasar Modal di berbagai belahan dunia terkait satu dengan lainnya, sehingga investor yang sama bisa berpindah-pindah dari satu Pasar Modal ke Pasar Manajemen yang menerapkan tata kelola perusahaan yang baik memberikan perlindungan efektif kepada para pemegang saham dan pihak kreditur, sehingga pemegang saham dan kreditur yakin akan memperoleh kembali investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi. Oleh karena itu, tata kelola perusahaan yang baik akan membantu menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap pertumbuhan sektor usaha yang efisien dan berkesinambungan.

D. Pasar Modal yang Efisien berdasarkan Keterbukaan Fakta Materil