Liquidity Rasio Likuiditas Metode CAMEL

xlix c. Rasio biaya beban Operasonal. Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rumusnya adalah sebagai berikut:

5. Liquidity Rasio Likuiditas

Sinungan 1997:990, manajemen likuiditas bank diartikan sebagai suatu proses pengendalian dari alat-alat likuid yang mudah ditunaikan guna memenuhi semua kewajiban bank yang segera harus dibayar. Menurut Siamat 1993:476, likuiditas rasio adalah kemampuan perusahaan bank adalah menyediakan dana untuk memenuhi penarikan tunai dan penarikan kredit dan kegiatan lainnya yang telah jatuh tempo. Riyanto 1995:25, masalah likuiditas adalah hubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban financialnya yang harus segera dipenuhi. Likuiditas pada prinsipnya merupakan kemampuan untuk memenuhi permintaan dana yang harus segera dipenuhi. Yang mungkin menjadi pertanyaan disini adalah kewajiban yang segera harus dipenuhi, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi kewajiban segera tersebut dan berapa biaya yang pantas dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas. Likuiditas dibutuhkan terutama untuk memenuhi cadangan wajib minimum, penarikan nasabah giro dan kewajiban-kewajiban lainnya yang Biaya Operasional X 100 Pendapatan Operasional BOPO = l telah jatuh tempo. Disamping itu, likuiditas diperlukan pula untuk memenuhi permintaan kredit oleh debitur. Banyak lembaga keuangan mengembangkan hubungan jangka panjang dengan nasabahnya dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kredit para nasabahnya. Konsekuensinya tidak dapat memenuhi permintaan kredit oleh nasabah tidaklah serius dengan konsekuensinya atas kegagalan untuk memenuhi penarikan oleh deposan, namun secara jangka panjang hal tersebut akan tetap menjadi masalah yang sangat serius. Untuk berbagai pihak pemakai laporan keuangan bank perhitungan likuiditas tersebut dapat digunakan melalui perhitungan-perhitungan rasio yang menggambarkan hubungan timbal balik antar aset dengan liabilities. Adapun salah satu rasio untuk mengukur likuiditas antara lain adalah: Loan Deposit Ratio LDR. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dengan mengimbangi kerugian bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang banyak digunakan, dan lebih mendekati sifat dari kegiatan bank yang murni. Semakin tinggi tingkat rasio ini maka tingkat likuiditasnya semakin kecil, li karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kreditnya semakain banyak. LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya LDR menurut peraturan pemerintah maksimal adalah 110. Adapun rumus perhitungan LDR adalah: Rasio LDR juga merupakan indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu bank. Sebagian besar praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR suatu bank adalah sekitar 80, namun batas toleransi berkisar antara 85 Kasmir, 2004:272.

E. Kebangkrutan